TRIBUNTRENDS.COM - Subhanallah, jasad dari makam yang dibongkar di Bogor viral karena masih utuh dan baunya harum.
Sontak kabar tersebut membuat publik penasaran dengan amalan atau perilaku mendiang semasa hidup.
Ustaz Tatang Sumantri pun mengungkapkan perilaku mendiang saat masih hidup.
Baca juga: CERITA Penggali Kubur saat Angkat Jasad Utuh dan Wangi di Bogor : Enteng Seperti Baru Dimakamkan
Kabar jasad utuh dan wangi melati di Bogor kini menjadi sorotan
Sosok semasa hidup banyak yang penasaran untuk mengetahuinya.
Apalagi apa yang sudah dilakukan almarhum dan almarhumah semasa hidup jadi pertanyaan banyak orang.
Sebab selain jasadnya utuh meski sudah dikuburkan selama puluhan tahun, jasad itu juga mengeluarkan wangi melati.
Mereka adalah mendiang Suarma, Mariam dan Tarmudi.
Mereka merupakan warga Desa Kalong, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Jasad mengeluarkan wangi melati saat kuburannya digali kembali.
Sebab, lokasi pemakaman keduanya berada di lahan milik PLN.
Sehingga, jasad Suarma, Nurjanah, dan Marian ikut dipindahkan bersama ratusan makam lainnya yang jumlahnya mencapai 211 makam.
Proses pemindahan makam ini pun memakan waktu lebih dari sehari.
Menurut warga setempat, makam yang kini telah dipindahkan itu rata-rata berusia diatas 20 tahun.
Sehingga, jasadnya pun saat digali sudah banyak menyatu dengan tahan.
Namun, tidak dengan lima jasad satu keluarga yakni Sanijan, Suarma, Nurjanah, Mariam dan Sama.
Serta dua lainnya yakni Supendi dan Tarmudi.
Totalnya ada tujuh jasad yang dinyatakan masih utuh saat diigali kembali untuk dipindahkan oleh warga dan alhi waris.
Menurut tokoh masyarakat setempat, Ustadz Tatang Sumantri mengatakan, persitiwa yang dialami warganya itu merupakan bukti nyawa kekuasaan sang pencipta.
Sehingga, kata dia, sudah semestinya sebagai makhluk beragama untuk meningkatkan amal ibadah untuk bekal nanti di akhirat.
Ia juga menyebut, jika kejadian yang dialami 7 jasad utuh itu merupaka balasan dari amal baik ahli kubur dari Allah SWT sehingga jasadnya terjaga bahkan ada yang wangi.
"Ini kan bukan khayalan aja, kebuktian, biasanya kan sisa tulang-tulang aja," kata dia dilansir TribunnewsBogor.comĀ .
Baca juga: DENGAR Suara Misterius, Warga Bongkar Makam Ahmad, Keluarga Mimpi Almarhum Masih Hidup, Ini Faktanya
Sosok Almarhum
Dari tujuh jasad yang masih utuh dan wangi itu, ada tiga diantaranya miliki kisah baik semasa hidupnya.
Ustadz Tatang Sumantri mengungkapkan bahwa tiga jasad yang utuh dan wangi itu berprofesi sebagai pandai besi dan guru ngaji.
Menurutnya, semasa hidupnya Suarma adalah seorang pandai besi dan pengembala kerbau.
Semasa hidup, kata Ustadz Tatang Sumantri, Suarma merupakan sosok sederhana yang selalu banyak bersedekah untuk orang lain.
"Kehidupannya biasa, tapi kalau sodakoh enggak tanggung, keliatan enggak punya uang tapi kalau untuk sedekah selalu ada," ujarnya saat dijumpai TribunnewsBogor.com, Rabu (24/9/2023).
Hal senada diungkapkan Satria, anak Suarman yang menyebut jika ayahnya merupakan sosok yang baik.
"Kalau untuk pekerjaan bapak saya pekerja pandai besi. Nah untuk keseharian itu menurut saya anak dari bapak baik engga tau kalo menurut pandangan orang, untuk ibadah itu ke kewajiban jadi bapak sering ibadah dan bersosial dengan baik," kata pria yang juga sebagau Ketua RT 07 Desa Kalong I.
Sementara itu, sosok almarhumah Mariam merupakan seorang yang berprofesi sebagai guru ngaji di desa tersebut.
"Bu Mariam kesehariannya guru ngaji, jarang ngumpul sama orang lain, di mata masyarakat itu baiklah," kata pak ustadz.
Sedangkan, almarhum Turmudi, kata Ustadz Tatang Sumantri adalah sosok yang ahli ibadah.
Semasa hidupnya, almarhum tidak pernah tertinggal ibadahnya.
"Orang-orang udah pada tau kalau dia enggak pernah ketinggalan ibadahnya," pungkasnya.
Bahkan, ia pun menyaksikan langsung proses saat Turmudi diangkat dari liang lahat kemarin.
"Wanginya itu kayak bunga melati," katanya.
"Semasa hidupnya saya menyaksikan langsung, dan kalo untuk baik atau tidak nya almarhum itu tergantung yang menilai, bagi saya beliau semuanya baik," pungkasnya. (*)
Diolah dari artikel TribunSumsel