Berita Viral

'Tuhan Aku Gak Ikhlas' Tangis Ibu Remaja yang Tewas Dipukul Putra Ketua DPRD Ambon: Beta Orang Susah

Editor: jonisetiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Inanet Loho, ibunda RRS, remaja yang tewas dianiaya oleh anak Ketua DRPD Ambon nangis histeris ditinggal anaknya selamanya.

TRIBUNTRENDS.COMOrang tua RRS (16), remaja yang tewas dianiaya oleh Abdi Toisuta alias AT (25), menangis histeris kehilangan anaknya.

Dia masih tak menyangka anaknya meninggal gegara dianiaya oleh anak Ketua DPRD Kota Ambon.

Video ibu RRS menangis pun dengan cepat menyebar luas diberbagai grup WhatsApp dan lainnya.

Dalam video tersebut, tampak ibu korban, Inanet Loho menangis histeris tak kuasa melepas kepergian sang anak.

Baca juga: KEJI! Pria Tewas Dianiaya Sekuriti Ancol, Dituduh Maling, Diberi Lelehan Kursi Plastik yang Dibakar

Ibu RRS, korban pemukulan oleh anak Ketua DPRD Ambon menangis histeris.

"Beta seng (tidak) ikhlas dunia akhirat.

Beta seng ikhlas ose (kamu) pukul Beta punya anak," teriak Inanet sambil menangis.

Masih dalam video, sang ibu menyesalkan kejadian yang dialami anaknya.

"Ya Allah, Beta orang susah. Besarkan anak supaya menyelesaikan sekolah.

 Tapi belum selesai, sudah pergi dan tak pernah kembali," lirihnya.

Ia juga mempertanyakan sikap pelaku yang menurutnya menuntut untuk dihormati.

"Ose tuntut hormat apa? Barang ose siapa?" teriaknya lagi menggunakan melayu Ambon.

Abdi Toisuta anak Ketua DPRD Ambon yang aniaya anak juru parkir hingga tewas, terancam 7 tahun penjara. (Kolase Tribun Trends/Tribun Ambon)

Keluarga RRS mengatakan mereka sangat terpukul dengan kepergian RRS.

Pasalnya RRS adalah anak yang ramah dan tidak memiliki musuh.

"Kami sangat terpukul atas kejadian yang merenggut saudara kami.

Dia sangat ramah denga semua orang bahkan tidak pernah memiliki musuh," ucap sepupu korban, Nur dikutip TribunJakarta dari TribunAmbon.

Selain keluarga dan kerabat, tampak teman-teman sekolah korban juga mendatangi rumah duka.

Salah seorang teman sekolah korban, Rasido Sandika mengaku bahwa korban sangat kalem disekolah, tidak pernah terlibat masalah.

"Dia di sekolah dikenal baik, alim dan tidak pernah buat kegaduhan," ujarnya.

Baca juga: Tewas Dianiaya, Keseharian Anak Juru Parkir yang Dipukul Anak Ketua DPRD Ambon Terungkap, Ortu Pilu

Diberitakan, Ketua DPRD Ambon, Elly Toisuta mengaku prihatin sekaligus berbelasungkawa atas meninggalnya pelajar RRS (16) pasca dianiaya AT (25).

Hal itu disampaikan dalam video yang beredar di sosial media, Selasa (1/8/2023).

"Saya atas nama keluarga dengan segala kerendahan hati dan dengan senantiasa bertawakal kepada Allah Subhanahu wa ta'ala, menyampaikan turut berbelasungkawa sedalamnya atas meninggalnya Ananda Rafi Rahman.

Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala Azza Wa Jalla rahmati almarhum Husnul Khatimah, serta mendapatkan tempat yang paling indah di sisi Allah subhanahu wa ta'ala Amin ya robbal alamin," ucap Elly.

AT, anak DPRD Ambon aniaya RRS hingga tewas gegara tak ditegur (TribunAmbon)

Diketahui, peristiwa penganiayaan itu bermula saat RRS mengendarai motor bersama rekannya, MFS (16) dari Ponegoro menuju Talake.

Ketika itu kedua bocah tersebut berniat mengembalikan jaket milik saudaranya.

Lalu saat melewati gapura lorong Masjid Talake RRS dan MFS hampir senggolan dengan anak politikus Golkar tersebut.

Abdi Toisuta lantas mengejar sampai ke depan rumah saudara RRS.

Tanpa basa-basi pelaku langsung melayangkan tiga kali pukulan ke arah kepala korban.

Pelaku tak terima karena saat papasan korban tidak menyapanya.

"Kalo maso (kalau masuk) orang kompleks itu kasih suara abang-abang dong," kata pelaku kepada korban dalam dialek Ambon.

Walau korban sudah mengaku salah, namun pelaku tetap menganiayanya.

Korban lantas menunduk dan pingsan setelah dipukul.

Bukannya merasa bersalah atas kondisi korban, Abdi Toisuta justru kembali sok jago ketika ditegur saudara RSS,

Ia berteriak akan bertanggungjawa atas kondisi korban.

"Beta tanggung jawab, beta tanggung jawab, beta tanggung jawab"

"Beta tanggung jawab, beta seng lari ini e," ucap pelaku.

Baca juga: NASIB Cinta Mega yang Main Judi Slot saat Rapat, Dipecat dari DPRD DKI, PDIP : Cukup Tegas Kan?

Saat dikonfirmasi, Ps Kasi Humas Polresta Pulau Ambon Ipda Janete Luhukay membenarkan peristiwa penganiayaan itu terjadi di kawasan Talake tepatnya di Asrama Polisi Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Minggu (30/7/2023) sekitar pukul 21.00 WIT.

Kejadian itu bermula saat korban dan temannya MFS (16) pergi ke rumah saudaranya di kawasan Talake untuk mengembalikan jaket.

Namun saat keduanya memasuki Gapura Lorong Masjid Talake, ternyata keduanya hampir bersenggolan dengan pelaku.

"Dalam perjalan keduanya ke arah rumah saudara ternyata pelaku AT mengikuti mereka.

Lalu tiba-tiba pelaku datang dan memukul korban sebanyak tiga kali," ucap Janete dalam keterangan tertulisnya (31/7/2023).

Korban katanya dipukul saat masih menggunakan helm.

Hal membuat korban langsung pingsan di tempat.

"Saat pemukulan pelaku sempat mengoceh kepada korban bahwa kalau masuk di orang kompleks itu suara abang-abang dan bawa motor pelan-pelan karena pelaku juga masuk orang kompleks buat hal serupa," ujar Janete.

Berselang beberapa menit kemudian saudara korban keluar dari dalam rumah dan melihat korban telah tertunduk diatas stir motornya.

"Saudara korban sempat meneriaki pelaku bahwa kalau terjadi hal tak diinginkan kepada korban maka pelaku harus tangung jawab," tutur Janete.

Baca juga: SOSOK Abdi Toisuta, Anak Ketua DPRD Ambon Terancam 7 Tahun Penjara, Tega Aniaya Remaja hingga Tewas

Usai melihat pelaku pergi, saudara korban di bantu saksi MFS mengangkat korban masuk ke dalam rumah dengan tujuan menyadarkan korban namun korban tidak sadarkan diri.

Setelah itu, korban langsung dibawa ke rumah sakit RST guna mendapatkan perawatan medis.

Namun tak berapa lama korban dinyatakan meningal dunia.

"Saat ini pelaku sudah diamankan Polresta Pulau Ambon dan menjalani proses pemeriksaan," ujar Janete.

AT, anak ketua DPRD Ambon aniaya RRS hingga tewas gegara tak ditegur (TribunAmbon)

Sudah Jadi Tersangka

Kasus tewasnya remaja berinisial RSS dianiaya AT anak ketua DPRD Ambon turut jadi sorotan Kapolda Maluku, Irjen Lotharia Latif.

Senin (31/7/2023) Kapolda Irjen Lotharia Latif menyebut AT sudah jadi tersangka.

"Pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka dan sudah ditahan di rumah tahanan Polresta Ambon," ujar Kapolda, Senin (31/7/2023).

Baca juga: Guru PAUD di Banjarmasin Aniaya Murid hingga Patah Tulang, Pemicunya Sepele, Sekolah Tutupi Fakta

Ditegaskan, kepolisian tidak pandang bulu dalam penegakan hukum.

"Saya sudah perintahkan Kapolresta Ambon untuk proses hukum pelaku sesuai prosedur hukum yang berlaku.

Tidak ada tebang pilih dalam penegakan hukum, dan semua sama di depan hukum," tegas Kapolda.

Sementara itu, polisi gelar perkara kasus penganiayaan dengan pelaku AT, anak Ketua DPRD Kota Ambon.

AT sendiri terancam dijerat dengan hukuman penjara selama 7 tahun.

"Iya kita baru selesai gelar perkara dan menaikkan AT sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan. Dia dijerat Pasal 351 ayat 3 tentang penganiayaan mengakibatkan kematian dengan ancaman hukuman penjara paling lama tujuh tahun penjara," kata Kasat Reskrim Polresta Pulau Ambon Kompol Ben, Selasa (1/8/2023) dini hari.

Dijelaskan, dalam kasus ini lima saksi telah diperiksa hari ini, dan membenarkan aksi yang dilakukan pelaku.

(*)

Artikel ini diolah dari TribunAmbon.com