TRIBUNTRENDS.COM - Jemaah haji Ogan Komering Ilir (OKI), yakni Idun Rohim, yang hilang di tanah suci hingga kini belum ditemukan.
Terhitung sudah 28 hari artinya hampir sebulan keberadaan pria renta itu belum diketahui.
Pencarian pun terus dilakukan sampai ketemu bukti otentik.
Sementara itu, Idun Rohim dan rombongan dijadwalkan akan pulang ke Indonesia 4 hari lagi.
Idun Rohim sendiri merupakan jemaah haji kelompok terbang (kloter) 20 embarkasi Kota Palembang.
Baca juga: Pamit ke WC, Jemaah Haji Asal OKI Hilang di Tanah Suci, Sudah 2 Minggu, Keluarga Dzikir Tiap Hari
Sesuai jadwal, Idun Rohim dan rombongan akan bertolak dari Arab Saudi ke Tanah Air pada hari Sabtu (29/5/2023).
Mereka jemaah akan segera berkumpul dengan keluarga.
Namun dari total 60 orang jemaah, hingga hari ini Selasa (25/7/2023) Idun Rohim Zen bin Rohim (84) jemaah haji OKI yang hilang kontak saat wukuf di Arafah hingga kini tak kunjung ditemukan.
"Kalau sesuai jadwal direncanakan kepulangan di tanggal 29 Juli 2023 mendatang atau 4 hari lagi.
Namun sampai hari ini orang tua saya belum juga ditemukan," kata Jaidi selaku anak kandung Idun saat dikonfirmasi lewat telpon pada Selasa (25/7/2023) pagi.
Menurut Jaidi, meskipun nantinya seluruh jemaah tergabung dalam kloter 20 embarkasi Kota Palembang sudah pulang ke negara Indonesia tetapi proses pencarian masih akan terus dilakukan sampai benar-benar ditemukan bukti-bukti autentik.
"Sesuai informasi dari petugas haji di sana (Arab Saudi), kegiatan pencarian orangtua saya tidak akan dihentikan sampai benar-benar ditemukan dalam bentuk fisik atau jika meninggal ada bukti lokasi tersebut pemakaman.
Pihak pengurus haji bertanggungjawan sepenuhunya," ujarnya.
Selain itu, Jaidi mengucapkan rasa terimakasih kepada seluruh petugas kepolisian dan petugas haji yang terlibat dalam proses pencarian yang terhitung telah berjalan sekitar 28 hari terakhir.
"Saya berterimakasih dengan semuanya yang tidak mengenal rasa lelah dan terus bekerjasama untuk mencari keberadaan orang tua saya selama ini," tuturnya dengan nada terbata-bata.
"Tentunya keluarga besar kami masih percaya adanya pertolongan Allah SWT bisa ditemukan selamat," pungkasnya.
Baca juga: Ke Mana Idun Rohim? Jemaah Haji Asal OKI Hampir 1 Bulan Hilang di Tanah Suci, Paranormal Ikut Cari
Diceritakan sebelumnya, pihaknya mendapatkan kabar langsung dari paranormal (orang pintar di Arab Saudi) melalui telepon yang menyebut kalau keadaan orangtuanya masih sehat dan berada di sekitar Ka'bah.
"Kemarin saya mendapatkan telepon dari petugas di sana, sudah ada belasan orang pintar yang menerawang," katanya.
"Rata-rata mereka menyebut sesuai penerawangan habib kalau orangtua saya masih hidup sampai sekarang dan kondisinya sehat.
Sedangkan posisinya sekarang ada di sekitaran masjid ataupun Ka'bah," jelasnya.
Masih kata dia, kesulitan pencarian juga disebabkan Idun memiliki riwayat penyakit pikun (lupa ingatan) dan otomatis tidak lancar berkomunikasi.
"Ada juga orang pintar yang menyebut posisi saat ini bapak saya bisa melihat orang lain.
Sedangkan orang lain tidak bisa melihat dia," cetusnya.
Atas dasar itulah, Jaidi dan keluarga besarnya masih merasa yakin Idun (84) masih dapat segera ditemukan dalam keadaan hidup dan sehat.
"Ya, sebagai anak tentunya kami masih yakin bapak saya bisa ditemukan dan dapat kembali berkumpul dengan keluarga di tanah air lagi," bebernya.
Menurutnya sesuai dengan jadwal, seharusnya orangtuanya yang tergabung dalam kloter 20 embarkasi Kota Palembang akan dipulangkan pada tanggal 29 Juli mendatang.
"Seluruh jemaah haji asal Indonesia ini hanya bapak saya yang hilang dan belum ditemukan.
Meskipun nanti seluruh jemaah sudah pulang, pencarian masih akan terus dilakukan sampai benar-benar ada buktinya," pungkasnya.
Baca juga: Prank Warga, Sultan Situbondo Tak Jadi Pulang Haji Naik Helikopter, Jalan Terlanjur Ditutup
Pamit ke WC
Seorang jemaah haji bernama Idun bin Rohim (84) asal Dusun 1, Desa Sukadarma, Kecamatan Jejawi, Kabupaten Ogan Komering Ilir dikabarkan telah hilang kontak sejak 27 Juni 2023 lalu seusai wukuf di Arafah.
Idun berangkat ke tanah suci bersama 59 jemaah haji kloter 20 embarkasi Kota Palembang pada Senin (19/6/2023) kemarin.
Saat ditemui di kediamannya, Jam'an menyebut keluarganya kecewa sekaligus cemas lantaran sudah hampir dua minggu tak mendapat kabar dari orang tuanya yang kini tengah melaksanakan ibadah haji.
"Saya mendapatkan informasi dari pengurus agen haji beberapa jam setelah ibadah wukuf di Arafah, dia menyebut orang tua saya tertinggal oleh rombongannya saat tengah berada WC," ujarnya kepada Tribunsumsel.com pada Senin (10/7/2023) siang.
Hingga kini pihaknya juga sudah mencoba menghubungi Kantor Kementerian agama Provinsi Sumatera Selatan maupun ketua kloter.
Namun ia menyebut informasi terkait keberadaan orang tuanya masih nihil.
"Sampai hari ini saya terus menanyakan informasi terbaru ke pengurus agen haji dan saudara yang kebetulan berada satu kloter dengannya,"
"Tetapi sampai sekarang informasi yang kami peroleh masih sama atau belum ditemukan," ungkapnya.
Sebagai seorang anak, Jam'an menginginkan informasi yang jelas dari pihak terkait.
Terutama dari ketua kloter, dokter kloter, pemerintah pusat dan pihak lain.
"Sesuai informasi yang kami dapatkan kalau mereka yang tergabung dalam kloter 20 masih berada di Mekkah sampai 4 hari ke depan. Setelah itu akan berpindah ke Madinah,"
"Kami sangat berharap orangtua saya bisa ditemukan dalam keadaan apapun. Semoga saya kondisinya masih sehat walafiat," harapnya.
Baca juga: Kakek Nangis Pulang Haji, Istri Meninggal saat Ditinggal ke Tanah Suci, Tertunduk di Atas Pusara
Diceritakan Jam'an orangtuanya pertama kali mendaftar haji pada tahun 2014 silam bersama istrinya.
Belum selesai setoran selama 10 tahun, orang tuanya bernama Idun bin Rohim diperbolehkan berangkat haji duluan lantaran masuk kategori lansia yang wajib didahulukan.
"Tepat tanggal 18 Juni lalu kami keluarga besar mengantar ayah ke Asrama Haji Palembang.
Selanjutnya tanggal 19 Juni dia diberangkatkan menuju ke Arab Saudi bersama 59 orang lainnya,"
"Sesampainya di Mekkah, pengurus agen haji mengabari kami kalau dia sudah sampai.
Setelah 4 hari disana kami mendapatkan kabar kalau ayah hilang dan ditemukan di rumah sakit sedang dirawat karena darah tinggi," papar dia.
Tidak berselang lama, Idun kembali beraktivitas dan menjalani ibadah.
Akan tetapi saat wukuf di Arafah korban meminta izin untuk ke WC.
"Sewaktu ditunggu oleh rombongan, orangtua saya ini tidak lagi kembali k elokasi dan setelah dicari tak kunjung ditemukan hingga sekarang," urainya.
Baca juga: Dirawat dari Kecil, Cucu Nangis saat Neneknya Pulang Haji Sendirian, Kakek Meninggal di Tanah Suci
Raut wajah kesedihan dan rasa kehilangan juga dirasakan oleh Sanuda (72).
Dia tidak henti-hentinya menangis mengharapkan suaminya segera ditemukan dalam keadaan sehat dan bisa kembali ke tanah air.
Menurutnya hampir setiap saat berdoa dan meminta pertolongan kepada Allah SWT.
Agar mukjizat datang menghampiri.
"Setiap hari setelah saya berdoa dan sholat tahajud meminta pertolongan Allah SWT.
Bahkan setiap malam disini selalu didatangi oleh sanak saudara untuk melantunkan dzikir dan yasin," ungkap Sanuda.
Besar harapan Sanuda agar pria kesayangannya tersebut bisa kembali ke rumah dan bisa hidup bersama kembali.
"Saya sangat berharap apapun keadaannya, suami saya bisa ditemukan dan kami mendapatkan kabar baik.
Saya percaya pertolongan Allah SWT akan datang. Apalagi dia tengah beribadah di tanah suci," tukasnya.
(*)
Artikel ini diolah dari TribunSumsel.com