Berita Viral

MARAH BESAR Menag Yaqut Sentil Masyariq Soal Makanan: Jemaah Haji Belum Makan, Saya Tidak akan Makan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas semprot penyedia layanan haji atau masyariq soal makanan

TRIBUNTRENDS.COM - Polemik soal makanan untuk jamaah haji kini tengah menjadi perbincangan.

Bahkan, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas sampai marah besar dan minta pertanggungjawaban perusahaan penyedia layanan haji atau masyariq.

Menag bahkan menolak kompensasi yang ditawarkan masyariq.

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas sempat marah besar kepada perusahaan penyedia layanan haji (masyariq).

Kemarahan Menag berawal dari jemaah haji yang belum mendapat makanan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna/Armina).

Pria yang akrab disapa Gus Yaqut ini datang langsung ke tenda misi haji di Mina untuk memastikan semua layanan bagi jemaah haji, akhir Juni 2023.

Baca juga: MASYAALLAH Pria Jalan Kaki Lebih dari 8.000 Km ke Mekkah untuk Ibadah Haji, Setahun Turun 18 Kg

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas bereaksi soal polemik makanan jemaah haji Indonesia (Dok Kementerian Agama)

Dia kaget karena masih banyak jemaah yang belum makan.

Dia lalu memanggil masyariq untuk meminta pertanggungjawaban masalah ini.

Yaqut bahkan tegas menolak tawaran makan oleh masyariq.

"Selama jemaah saya sudah makan, baru saya makan. Kalau jemaah saya belum makan, saya tidak akan makan," tegasnya.

Saat itu, hingga pukul 22.32 WAS masih ada jemaah di 2 maktab yang belum makan.

Setelah semua sudah makan, baru Yaqut menyelesaikan kunjungannya.

Keesokan harinya, Yaqut datang lagi ke Mina.

Rupanya, masalah belum selesai, termasuk soal makanan.

Dia bahkan menolak keras tawaran kompensasi yang ditawarkan masyariq atas berbagai tindakan wanprestasi yang mereka lakukan.

Baca juga: MASYAALLAH 3 Hari Minum Air Zamzam, Jemaah Haji Asal Bone Sembuh dari Stroke, Bisa Jalan dan Bicara

Ilustrasi - Menag bereaksi soal polemik makanan jemaah haji (Tribunnews/Bahauddin R Baso/ MCH 2019)

"Dan enggak usah bicara kompensasi dengan kami, kami enggak butuh kompensasi. Enggak usah nanti nanti, cek sekarang," ujar dia.

Pelayanan di Arafah, Muzdalifah, Mina memang jadi perhatian.

Ada sejumlah catatan mulai dari air, konsumsi, transportasi hingga sanitasi.

Catatan itu sudah disampaikan Yaqut saat bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Taufiq.

Ini disampaikan untuk perbaikan tahun depan.

"Saya melihat Kementerian Haji dan Umrah punya semangat untuk terus berubah dan melakukan peningkatan layanan.

Saya kira ini menjadi perhatian kita bersama agar penyelenggaraan ibadah haji di masa yang akan datang berjalan lebih baik lagi," katanya usai menghadiri Haflat Al-Hajj Al-Khitamy di Makkah, Sabtu (1/7).

MASYAALLAH 3 Hari Minum Air Zamzam, Jemaah Haji Asal Bone Sembuh dari Stroke, Bisa Jalan dan Bicara

MASYAALLAH...seorang nenek jemaah haji asal Bone, Sulawesi Selatan akhirnya bisa berjalan dan bicara lagi setelah minum air zamzam.

Sebelumnya, nenek bernama Indo Hanna tersebut sempat mengalami stroke ringan sebelum berangkat ke Tanah Suci. Ia bahkan harus duduk di kursi roda.

Lantas seperti apa detik-detik Indo Hanna sembuh dari stroke setelah minum air zamzam?

Indo Hanna (78 tahun), jamaah asal Lappariaja, Bone, Sulsel, yang sembuh dari stroke ringan setelah 3 hari mengkonsumsi air zamzam dari Masjidi Haram, Mekah. (istimewa via TribunToraja.com)
"Oooh, Puang! tarima kasi' wae Zamzam pabbura loppota, pajani lasakku ko Tana Marajata. (Ya, Alllah terima kasih obat air Zamzam, mukjizat ini. Aku sembuh di Tanah Suci-Mu)"

Itulah ungkapan syukur Indo Hanna (79 tahun) dalam bahasa Bugis kepada rekan sekamar di Hotel Ruwabi Muna (308), Sektor Syisyah, Mekkah, Rabu (14/6/2023) pagi.

Ungkapan itu spontan dari lidah Indo Hanna setelah kembali bisa melafalkan kata dan berjalan lagi.

Mujizat ia rasakan setelah tiga hari rutin meminum air zamzam dari Masjidil Haram, Mekkah Almukkaramah.

Ungkapan syukur warga Desa Tunggalijang, Kecamatan Lappariaja Barat, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, itu didengar langsung Kapolsek Lamuru, AKP Ahmad Jafar, dan istrinya Hj Suryani Ahmad HW.

Kabar gembira ini pun dibenarkan Ketua Kloter 22 UPG, Samuin, dan Pembimbing Ibadah Kloter UPG 22, KH Arief "Caplas" Arfah Lc.

"Kebetulan Nenek Hanna itu satu kecamatan di Lamuru. Dia juga jamaah KBIH Haji Wata, jamaahnya istri saya," kata Ahmad kepada Tribun, Rabu (14/6/2023) malam.

Kabar sembuhnya nenek 4 cucu dari dua anak ini viral di 393 jamaah sekloternya.

Kabar itu bahkan sudah menyebar di Sektor III Syisyah yang merupakan kawasan penampungan sekitar 16 ribu jamaah embarkasi Makassar di Mekkah.

"Iye, tadi siang kami di sektor dengar juga kabarnya," kata M Iqbal Ismail, Ketua Sektor III Syisyah, semalam.

Kerabat Indo Hanna di Lappariaja juga menyambut suka cita dan nyaris tak percaya.

"Tadi pas saya jenguk, ada keluarganya menelpon dari Lapri (Lappariaja)," kata Samuin.

Memang, dua pekan sebelum masuk Asrama Haji Sudiang, Makassar, sekitar 190 km dari kampung halamannya, Indo Hanna, terserang stroke ringan, akhir Mei 2023 lalu.

"Waktu naik bis dari Lapri ke Sudiang (embarkasi haji Makassar) sudah didorong pakai kursi roda," kata Suryani, yang juga anggota DPRD Bone itu.

Selain tak bisa berjalan dan menggerakkan dua pergelangan tangannya, mulut Indo Hanna juga tak bisa terbuka.

Padahal peladang dan peternak sapi tersebut selama ini dikenal ramah dan selalu mendahului menyapa kenalannya.

Tim dokter kloter dan klinik kesehatan haji di Asrama Haji Sudiang, mengidentifikasi Indo Hanna mengalami gangguan sementara aliran darah ke otak.

Istilah medis gejala stroke ringan ini adalah Transient ischaemic attack (TIA).

Sejak mendaftar haji tahun 2010 lalu, Indo Hanna ikut bimbingan dari KBIH Haji Wata Bone.

Ini bimbingan ibadah haji yang didirikan mendiang pensiunan polisi mantan kepala desa era 1980-an, Haji Lawata.

Di Kloter 22 UPG, Indo Hanna bergabung dengan 218 jamaah asal Pangkep, dan 175 jamaah dari Bone.

Baca juga: CERITA Calon Jamaah Haji di Kediri, Tertinggal Rombongan saat Buang Air Kecil Kita Susulkan

Ia di rombongan 8, regu 29, bersama 30 tetangga dan warga sekampungnya.

Ahmad menceritakan, mereka termasuk haji gelombang II yang terbang dari Tanah Air ke Mekah, Sabtu (9/6/2023).

Mereka, tiba di Mekah, Minggu (11/6/2023) dini hari.

Setelah umrah qudum, thawaf dan sai, Indo Hanna, dalam pendampingan melekat KBIH dan tetangga se-rombongan.

Karena kondisi fisik dan keterbatasan pendamping pendorong kursi roda, Hanna tak dibiarkan menunaikan shalat jamaah lima waktu jamaah di Masjidil Haram.

Selama tiga hari dia berdiam diri di kamar 606.

"Kita pilih melarang ke Haram, tapi dia selalu minta dibawakan air zamzam dari Haram," kata Kiai Arief Arfah LC, pembimbing ibadah kloter.

Setiap hari sejak Senin, Hanna rutin meminum air Zamzam, bawaan rekan sekamarnya.

Kadang juga dia membasuh tangan, lengan, muka dan kaki, laiknya berwudu, dengan air zamzam.

Mukjizat Zamzam itu muncul pada Rabu (14/6/2023) di waktu Shuruq.

Indo Hanna, yang sejak di kampung, diam seribu bahasa, tiba-tiba bicara dalam bahasa Bugis, dan bangkit berjalan pelan dari ranjangya.

Karena bahagia, teman sekamarnya, langsung memanggil Hajjah Suryani, ketua KBIH Haji Wata, di kamar sebelah.

Kabar baik itu kian heboh saat sarapan.

Sangking senangnya, Indo Hanna, meminta ke AKP Ahmad Jafar dan Hajjah Suryani, mengantar ke Masjidil Haram.

"Yang penting uitani (saya sudah lihat) Kabbah Nak," kata Indo Hanna, ditirukan Ahmad.

Karena kawasan Haram mulai padat, Ahmad tetap membawa kursi roda untuk Indo Hannah.

Ahmad pun hanya mengantarnya hingga pelataran dalam.

Ini area yang memungkinnkan nenek berusia 78 tahun itu, berdoa dan melihat langsung Kakbah.

"Pitupulona tahun masssupajang mengolo Kakbah, tapi de'pa naengka uitai Nak. Pakitatkka kasi.."

(Sudah 70 tahun lebih saya sholat menghadap ke Kakbah (Qiblat), tapi saya tak pernah melihatnya langsung. Antar saya melihatnya Nak)," kata Indo Hanna.

(Kompas.com/Reni Susanti)(TribunToraja.com/Thamzil T)

Diolah dari artikel Kompas.com dan TribunToraja.com