Berita Viral

EMOSI Memuncak setelah Ibunya Diejek, Remaja di Jogja Nekat Bacok Temannya Depan SPBU, 'Dendam'

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pembacokan atau penganiayaan. remaja di Kota Yogyakarta berinisial MFT (17) nekat membacok temannya berinisial AC (17) dengan senjata tajam (sajam) karena geram sang ibu diejek

TRIBUNTRENDS.COM - Tak terima ibunya diejek, seorang remaja di Yogyakarta nekat membacok temannya hingga terluka.

Pelaku berinisial MFT (17) menganiaya korban AC (17) menggunakan celurit.

Tak sendirian dalam insiden penganiayaan itu, MFT ternyata dibantu oleh rekannya berinisial FRL (18).

Seorang remaja di Kota Yogyakarta berinisial MFT (17) nekat membacok temannya berinisial AC (17) dengan senjata tajam (sajam).

Baca juga: Kesal Tak Kunjung Diberi Warisan, Anak Tega Bacok Ibunya Sendiri, Asah Parang Sebelum Beraksi

Pelaku melakukan aksi pembacokan lantaran dendam kepada korban yang telah mengejek orangtuanya.

Saat melakukan aksinya, pelaku dibantu rekannya yakni FRL (18).

Aksi kedua pelaku ini juga sempat terekam kamera pengawas CCTV.

Ilustrasi pembacokan (Istimewa)

Kronologi pembacokan

MFT nekat membacok korban bermula karena tersulut emosi saat membaca pesan yang dikirim oleh korban.

"Persoalan bermula dari kata-kata yang dikeluarkan korban di chat itu menyinggung ibu pelaku," kata Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta AKP Archye Nevadha di Mapolresta Yogyakarta, Jumat (5/5/2023).

Dalam pesan tersebut, korban menulis kere sak bapak mbokmu (miskin se-bapak ibumu).

Pernyataan tersebut membuat MFT tersinggung dan naik pitam.

Kemudian pada 18 April pukul 23.00 WIB, kedua pelaku menemui korban di depan SPBU Tegalrejo, Jalan HOS Cokroaminoto, Kota Yogyakarta.

Setelah bertemu korban, MFT kemudian mengayunkan celurit ke korban.

Baca juga: Hadiri Acara Pemakaman, 2 Pria di Sumba Rebutan Potong hewan hingga Adu Bacok, Alami Luka Parah

"Pelaku dendam pelaku menjumpai korban yang ada di depan pom bensin. Ketemu di situ menghampiri korban dan terjadi penganiayaan di situ," kata dia.

Akibat penganiayaan tersebut korban mengalami luka di tangan kiri dan kaki kiri.

Pelaku ditangkap

Ilustrasi penganiayaan (Tribunnews.com)

Kedua pelaku kemudian berhasil ditangkap.

Selain menemukan celurit yang digunakan pelaku, polisi juga menemukan 2 unit lainnya di rumah FRL.

Saat di Polresta Yogyakarta, polisi hanya menampilkan FRL. MFT tidak ditampilkan karena masih di bawah umur.

Atas perbuatannya, pelaku disangkakan Pasal 170 KUHP atau pasal 351 KUHP jo Pasal 55 KUHP atau 56 KUHP dengan ancaman penjaran 5 tahun 6 bulan.

Kesal Tak Kunjung Diberi Warisan, Anak Tega Bacok Ibunya Sendiri, Asah Parang Sebelum Beraksi

Seorang pria di Kabupaten Serdangbedagai Sumatera Utara tega membacok ibunya sendiri.

Pria bernama Ikhsanul Kholiqin itu membacok ibunya sendiri, Sarmida (56) karena masalah pembagian harta warisan. 

Diketahui, warga Dusun I, Desa Celawan, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdangbedagai itu merasa kecewa karena ibunya tak kunjung memberi warisan berupa lahan sawit. 

Dipicu amarah, pelaku yang sudah mengasah parang kemudian membacok kepala dan pundak korban pada Senin (24/4/2023) atau pada malam kedua lebaran idul fitri. 

Kapolsek Pantai Cermin, M Tambunan mengatakan, dari keterangan saksi pelaku sudah mempersiapkan parang sebelum menemui korban. 

Baca juga: KRONOLOGI Mantan Ketua KY, Jaja Ahmad Jayus Dibacok, Sang Anak yang Coba Menolong Ikut Kena Bacokan

Sarmida, seorang ibu yang kena bacok anaknya sendiri karena harta warisan (TRIBUN MEDAN/HO)

"Pada sore dia sudah ketemu ibunya yang sedang berada di rumah keluarga pas di samping rumah pelaku.

Dia marah karena masalah harta warisan," kata Tambunan, Rabu (26/4/2023). 

Usai cekcok pelaku pergi meninggalkan ibunya dan pergi ke dalam rumahnya.

Dia kemudian mengambil parang dan mengasahnya di belakang rumah. 

Setelah azan magrib, pelaku kembali datang menemui ibunya.

Saat itu ada sejumlah keluarga yang ada di sana, termasuk kakak dan paman pelaku. 

Ketika itu pelaku diketahui membawa sebilah parang yang sudah dia tajamkan.

Dihadapan keluarganya korban langsung menyerang korban pada bagian kepala dan pundaknya. 

Akibatnya peristiwa itu, ibu kandung pelaku terkapar di lantai dengan luka serius di kepala dan bahunya. 

"Karena hatinya sedang panas, tanpa permisi pelaku langsung masuk ke rumah paman, dan sempat ditegur pamannya karena tindakannya ini.

Melihat semua orang orang di ruangan tersebut lengah, lalu pelaku langsung berlari sambil mencabut parang yang ada di pinggang  kemudian membacok korban sebanyak dua kali," kata Tambunan. 

Beruntung pada saat itu keluarga korban melihat kejadian itu dan langsung mengamankan parang pelaku. 

Keluarga lalu mengamankan pelaku dan membawanya ke polisi. 

"Ketika akan membacok ketiga kalinya, pamannya Armin lalu menangkis sembari memegang tangan pelaku dan mendorong pelaku hingga terjajar di kursi. 

Dibantu tetangga, pelaku dapat diamankan dan barang bukti sebilah Parang, batu asah dibawa Polisi sebagai barang bukti," Tambunan. 

Kini pelaku pembacokan telah ditahan oleh polisi.

Kepada petugas dia mengakui jika dia kesal dengan ibunya lantaran masalah harta warisan. 

"Iya masalah harta warisan dan sudah kita amankan pelaku tersebut," tutup Tambunan. 

(cr17/tribun-medan.com)

Diolah dari artikel Tribun-Medan.com dengan judul Begini Kronologi Ikhsanul Kholiqin Tega Bacok Ibunya Sendiri, Sudah Asah Parang Sebelum Temui Korban dan  Kompas.com dengan judul Remaja Bacok Teman karena Tersinggung Orangtuanya Diejek, Pelaku Ditangkap Polisi