Detik-detik Truk Pengangkut Orkes Keliling Alami Kecelakaan, Oleng Tak Kuat Nanjak, 1 Orang Tewas

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Truk pengangkut orkes keliling alami kecelakaan

TRIBUNTRENDS.COM - Nahas! Kecelakaan dialami sebuah truk pengangkut grup musik kecimol atau orkes keliling di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, menyebabkan 1 orang tewas.

Kecelakaan tunggal itu terjadi di jalan raya jurusan Lendang Nangka - Lendang Nangka Utara, Kecamatan Masbagik, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (6/5/2023) pukul 12.20 Wita.

Satu personil kecimol bernama Aria Mandala (18) meninggal dunia, sedangkan 4 orang lainnya mengalami luka-luka.

Lantas, bagaimana kronologi lengkapnya?

Baca juga: Detik-detik Kecelakaan Maut di Wonogiri, Sopir Bus Ugal-ugalan Tabrak Motor, 2 Pelajar SMK Tewas

TKP truk pengangkut orkes keliling alami lakalantas di Lombok Timur (Humas Polres Lombok Timur)

"Dari kejadian ini korbannya ada lima, satu orang meninggal dunia, warga Desa Bebuak, Lombok Tengah," kata Kasi Humas Polres Lombok Timur, Iptu Nikolas Osman melalui pesan singkat, Sabtu.

Nikolas menjelaskan, satu orang personel grup orkes atas nama Kariawandi (32) dirujuk ke RSUD Selong karena luka berat.

Sementara tiga orang lainnya mengalami luka ringan.

Nikolas menjelaskan, kejadian bermula saat truk bermuatan Grup kecimol itu datang dari arah Lendang Nangka menuju ke Tanak Betian, Desa Lendang Mangka Utara sekira pukul 12.20 Wita.

Saat sampai di TKP truk tersebut tidak kuat untuk menanjak, sehingga mobilnya mati dan mundur ke belakang.

"Ketika baru sampai di atas di tanjakan, karena jalan yang lumayan terjal serta oper muatan truk tersebut tidak bisa menanjak dan mati mesin sehingga menyebabkan mundur oleng ke arah kanan dan menabrak pagar rumah," kata Nikolas.

Dari beberapa video yang beredar, tampak gerobak kecimol dengan sound yang besar terpental, terlihat juga para personel panik mengangkat rekan-rekannya yang terjatuh.

Begini Cara Menyembuhkan Trauma Kecelakaan

Trauma akibat kecelakaan membuat seseorang mengalami depresi.

Bayangan mengerikan dari kejadian yang dialami, sulit disembuhkan, dan butuh waktu lama untuk pulih.

Selain, penyembuhan luka, korban kecelakaan perlu memulihkan kondisi psikologis. 

Korban kecelakaan biasanya akan mengalami kecemasan, berhalusinasi, dan gangguan mental yang menggangu. Aktivitas sehari-hari akhirnya terganggu dan dapat mengalami stress. 

Baca juga: MUATAN Boks Ayam Terlempar ke Pejalan Kaki, Kecelakaan Maut di Yogyakarta Tewaskan 1 Orang

Proses memulihkan kondisi psikologis akibat trauma.

Korban harus bangkit, tidak menyalahkan diri sendiri dan orang lain terus-menerus. Ada korban 1-2 minggu pulih, dan sampai berbulan-bulan," kata Psikolog RS UNS Rahmah Saniatuzzulfa, kepada Kompas.com, belum lama ini. 

Menurut dia, fase penyembuhan trauma itu dikelompokkan menjadi dua, yaitu untuk menghapus ingatan terhadap kejadian dan terapi yang memaparkan kejadian.

Korban kecelakaan, perlu didampingi orang-orang terdekat selama masa pemulihan.

Saat itu, korban menjalani karantina untuk mampu menghapus ingatan terhadap peristiwa kecelakaan yang terjadi. 

Trauma kecelakaan itu akan sembuh jika di dalam dirinya ada semangat untuk pulih, yang ditunjukkan perubahan perilaku.

"Terapisnya dari anggota keluarga sendiri. Korban harus dijauhkan dari pikiran-pikiran negatif, ketakutan dan putus asa. Perilakunya sehari-hari dipantau, jangan dibiarkan jika dia melamun sendiri.

Bisa diajak curhat, dihibur biar tertawa lepas, untuk menutupinya perasaan traumatis," ucap Zulfa. 

Aktivitas sehari-hari yang dapat mempercepat waktu pemulihan contohnya, menonton film, dan mendengarkan musik.

"Biarkan ingatan memori kelam kejadian itu hilang sendiri.

Aktivitas sehari-hari, sementara dijauhkan dari kendaraan.

Baik sebagai pengemudi atau penumpang. Itu bisa mengembalikan ingatan korban," katanya.

Founder & Training Director Jakarta Defensive (JDDC) Driving and Consulting Jusri Pulubuhu mengatakan, seseorang yang pernah mengalami trauma karena kecelakaan tidak disarankan untuk berkendara atau mengemudi sampai kondisi psikologis pulih kembali. 

"Takut untuk memulai dari nol lagi itu lebih berbahaya.

Mental si korban laka itu biasanya depresi selama waktu tertentu.

Kalau dia tertekan kondisinya tambah drop, jangan sampai.

Saat bepergian seperlunya, dan biarkan adaptasi dengan kendaraan," kata Jusri. 

Diolah dari artikel Kompas.com dengan judul "Truk Pengangkut Orkes Keliling Kecimol Alami Kecelakaan di Lombok Timur, 1 Tewas dan 4 Luka-luka"dan "Begini Cara Menyembuhkan Trauma Kecelakaan"