Kecelakaan Maut Tewaskan Pelajar di Kaltim, Diduga Hilang Kendali, Bentur Trotoar Seberang Pegadaian

Editor: Suli Hanna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kecelakaan - terjadi kecelakaan tunggal yang menewaskan pelajar di Kalimantan Timur

TRIBUNTRENDS.COM - Seorang pelajar SMK tewas karena kecelakaan tunggal di Kalimantan Timur. 

Peristiwa tersebut terjdi di Jalan Jenderal Sudirman, Damai, Balikpapan, Kalimantan Timur tepatnya di seberang kantor Pegadaian Kanwil IV, pada Rabu (26/4/2023).

Bagaimana informasi selengkapnya mengenai kecelakaan tunggal yang tewaskan seorang pelajar ini?

Peristiwa kecelakaan tersebut melibatkan kendaraan motor bermerk Yamaha R15 dengan nomor polisi KT 5914 ZF.

Akibat kecelakaan itu seorang pelajar tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berinisial EC (16) meninggal dunia.

Informasi yang diketahui EC tengah melaju dari arah selatan, menuju ke simpang Tugu Beruang Madu.

Namun sesampainya di lokasi, EC diduga tidak bisa mengendalikan kendaraannya. EC lantas terjatuh dan membentur trotoar.

Baca juga: Dua Belas Orang Jadi Korban Kecelakaan Tunggal Tol Cipali Siang Tadi, 3 Nyawa Melayang, 9 Luka-luka

Kecelakaan maut di Jalan Jenderal Sudirman, Damai, Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Rabu (26/4/2023). Soerang pelajar meninggal dunia. (TRIBUNKALTIM.CO/HO)

EC pun mengalami pendarahan. Terlihat dari darah yang mengucur dari bagian hidung dan belakang kepalanya membasahi aspal.

Naasnya, korban tak tertolong dan tewas di lokasi kejadian.

Dikonfirmasi, Kasatlantas Polresta Balikpapan Kompol Ropiyani membenarkan insiden tersebut.

Namun mengenai kronologi, pihaknya masih melakukan olah TKP serta meminta keterangan dari sejumlah saksi.

"Terkait korban, benar, meninggal dunia," kata Kasat Lantas Polresta Balikpapan, Kompol Ropiyani.

Kondisi terakhir, korban dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Beriman Balikpapan dan selanjutnya di bawa ke rumah duka di Sumber Rejo, Balikpapan, Kalimantan Timur. (*)

Kecelakaan lainnya

Kecelakaan lalu lintas selama arus mudik hingga hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah tercatat sebanyak 1.457 kecelakaan yang terjadi.

Hal tersebut di dicatas oleh Korps Lalu Lintas (Korlantas) mulai dari tanggal 18 hingga 23 Apeil 2023.

Angka kecelakaan lalu lintas yuang terjadi di tahun 2023 masih rendah jika dibandingkan data saat Lebaran tahun 2022 lalu.

Baca juga: RELAKAN Shalat Idul Fitri, Relawan di Semarang Tolong Korban Kecelakaan, Memanusiakan Manusia

Ilustrasi kecelakaan (Tribunnews.com/Istimewa)

"Rekapitulasi total H-1 sampai H-6 tahun 2023 ada 1.457. Tahun 2022 ada 1.789," kata Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri Brigjen Pol Aan Suhanan dalam keterangannya, Senin (24/4/2023).

Sebanyak 1.457 kecelakaan lalu lintas terdapat 189 korban meninggal dunia, 186 korban luka berat, dan 2.013 korban luka ringan.

Sebanyak 1.436 kecelakaan terjadi di jalan nontol atau jalan arteri. Sementara itu, 21 kecelakaan terjadi di jalan tol.

Setelah diurai berdasarkan jenis kendaraannya, mayoritas kendaraan yang mengalami kecelakaan adalah sepeda motor.

Aan mengatakan, jenis rata-rata kecelakaan terjadi antara bagian depan dua kendaraan berbeda, kecelakaan kendaraan bagian depan dengan bagian belakang, kecelakaan tunggal, menabrak pejalan kaki, hingga kecelakaan bagian depan dengan samping kendaraan.

Menurut Aan, mayoritas kecelakaan dialami kendaraan jenis sepeda motor.

"Sepeda motor roda dua 73 persen, mobil penumpang 3 persen, bus 12 persen, angkutan barang 7 persen, dan lainnya 5 persen," kata dia.

Selain itu, Aan memaparkan soal kondisi kendaraan dan perilaku pengemudi kendaraan yang mengalami kecelakaan tersebut.

Menurut dia, beberapa jenis kendaraan yang mengalami kecelakaan di antaranya rem tidak berfungsi, kemudi kurang baik, lampu kendaraan tidak berfungsi, ada kerusakan roda, serta rusaknya sistem kelistrikan kendaraan.

Sementara itu, rata-rata perilaku pengemudi yang mengalami kecelakaan di antaranya ceroboh terhadap lalu lintas, gagal menjaga jarak aman, ceroboh saat berbelok, ceroboh dalam mengikuti aturan lajur, serta melampaui batas kecepatan di jalan.

Aan mengatakan, kecelakaan dalam periode 18 sampai 23 April banyak terjadi di wilayah hukum Jawa Timur, kemudian diikuti Jawa Tengah, Jawa Barat, Bali, dan Sulawesi Selatan (Sulsel).

"Rekap per polda di Jawa Timur 488 kecelakaan dengan 25 korban meninggal, Jawa Tengah 320 kecelakaan dengan 22 korban meninggal, Jawa Barat 99 kecelakaan dengan 33 korban meninggal," ucap dia.

"Bali 83 kecelakaan dengan 8 korban meninggal, Sulawesi Selatan 79 kecelakaan dengan 15 korban meninggal," kata dia.

(TribunManado.co.id)

Artikel ini diolah dari TribunManado.co.id dengan judul Kecelakaan Maut, Seorang Pelajar Tewas, Diduga Hilang Kendali, Korban Alami Kecelakaan Tunggal.