TRIBUNTRENDS.COM - Kasus kecelakaan yang menimpa mahasiswa Universitas Indonesia Muhammad Hasya Attalah Syahputra tengah menjadi sorotan.
Hasya ditetapkan sebagai tersangka setelah ia menjadi korban meninggal dalam kecelakaan yang melibatkan purnawirawan polisi bernama Eko.
Eko yang ketika peristiwa kecelakaan terjadi tengah membawa mobil SUV dinyatakan tidak bersalah.
Dalam kecelakaan itu, Hasya ditabrak mobil yang dikendarai oleh Eko.
Polisi menilai Hasya kurang hati-hati mengendarai sepeda motor sehingga menyebabkan terlibat kecelakaan pada 6 Oktober 2022 lalu.
Hal tersebut justru menjadi tanda tanya besar bagi banyak pihak.
Baca juga: Viral Pria Alami Kecelakaan Fatal, Baru Ditolong 30 Jam Kemudian, Sempat Rekam Video Perpisahan
Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Latif Usman menyebut terjadinya kecelakaan tersebut karena kelalaiannya sendiri.
Kombes Latif bahkan menyebut Hasya-lah yang justru menyebabkan terjadinya kecelakaan saat itu.
“Itu karena kelalaiannya si Mas Hasya dalam mengendarai sepeda motor, sehingga nyawanya hilang sendiri."
“Ini bukan kelalaian Pak Eko gitu,” kata Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Latif Usman dikutip dari YouTube KompasTV, Jumat (27/1/2023).
Kombes Latif Usman menyebut saat mengendarai sepeda motor, Hasya kurang berhati-hati.
"Jadi ini kelalaian Hasya, pertama dia kurang berhati-hati dalam mengendalikan sepeda motor."
"Pada saat itu dia berjalan sama temanya rombongan, tiba-tiba ada orang belok dia tidak bisa mengendalikan kendaraannya, sehingga dia jatuh sendiri, sehingga dia lah yang menyebabkan terjadinya kecelakaan," lanjutnya.
Keluarga Hasya merasa terpukul anaknya ditetapkan sebagai tersangka
Ibunda dari Muhammad Hasya Atallah Saputra, Ira menyebut penetapan tersangka adalah kedukaan berganda bagi keluarga.
"Ditetapkannya Hasya sebagai tersangka itu adalah pukulan kedua kami sebagai orang tua dan kami sebagai keluarga."
Baca juga: Hoax Fajar Sad Boy Meninggal Dunia Karena Kecelakaan: Alhamdulillah Saya Masih Diberi Umur
"Pertama, anak kami sudah hilang nyawa meninggal saat kejadian di kecelakaan itu."
"Kedua, ditetapkannya anak kami sebagai tersangka itu adalah bagai tikaman buat kami," kata Ira.
Ira menyebut bahkan hal tersebut membuat seakan nyawa dari orang tua Hasya juga ikut terenggut akibat dari penetapan tersangka sang anak itu.
"Setelah terduga pelaku itu menghilangkan nyawa anak saya itu dan dia menghilangkan nyawa kami sebagai orang tuanya," kata Ira saat diwawancarai.
FAKTA Selvi Mahasiswa Cianjur Tewas Kecelakaan: Diduga Ditabrak Mobil Polisi, Kapolri Segera Usut
Kasus Selvi Amalia Nuraeni kini tengah menjadi atensi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Mahasiswi Universitas Suryakencana (Unsur) Cianjur, Jawa Barat, ini tewas karena menjadi korban tabrak lari.
Kasus tewasnya Selvi kini tengah diselidiki oleh pihak kepolisian.
Selvi tewas setelah diduga tertabrak mobil polisi yang tergabung dalam iring-iringan yang melintas di Kampung Sabandar, Desa Sabandar, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, Jumat (20/1/2023) siang.
Kapolres Cianjur, Doni Herman, membeberkan Selvi ditabrak saat melaju dari arah Bandung menuju Cianjur.
Menurutnya, Selvi menabrak bagian belakang angkot yang berhenti karena dari arah berlawanan ada iring-iringan mobil polisi.
Karena itu, Selvi pun terjatuh dari motornya dan terlindas ban kanan mobil yang melintas dari arah berlawanan.
Baca juga: Viral Pria Alami Kecelakaan Fatal, Baru Ditolong 30 Jam Kemudian, Sempat Rekam Video Perpisahan
"Korban sempat menabrak bagian belakang angkot, tidak kencang tetapi membuat korban terjatuh. Posisi sepeda motor jatuh ke kiri sedangkan tubuh korban terjatuh ke arah kanan," kata Doni Herman pada wartawan, Rabu (25/1/2023), dikutip dari TribunJabar.id.
Dirangkum Tribunnews.com, berikut ini fakta-fakta kasus Selvi mahasiswi Unsur Cianjur menjadi korban tabrak lari:
1. Kronologi kejadian
Saat kejadian, Selvi Amalia Nuraeni tengah mengendarai motor dari arah Bandung menuju Cianjur di Kampung Sabandar, Desa Sabandar, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur.
Dari arah berlawanan, iring-iringan mobil polisi melaju hingga membuat angkot di depan Selvi berhenti untuk menepi.
Karena jarak yang terlalu dekat, Selvi tak sempat mengerem dan menabrak bagian belakang angkot.
Nahas, ia jatuh ke sebelah kanan dan terlindas ban kanan mobil yang tergabung iring-iringan polisi.
Selvi pun tewas di lokasi kejadian.
"Korban meninggal akibat terlindas ban bagian kanan, dari salah satu mobil dari arah berlawanan," ungkap Doni Herman.
2. Polisi sebut mobil yang tabrak Selvi bukan mobil polisi
Lebih lanjut, Doni Herman mengungkapkan mobil yang menabrak Selvi bukanlah mobil polisi.
Menurut Doni, mobil tersebut adalah mobil liar yang sengaja ikut iring-iringan polisi,
"Diduga mobil itu secara liar mengikuti iring-iringan," ungkap Doni.
Ia menambahkan, mobil yang menabrak Selvi adalah Audi tipe A8 berwarna hitam.
"Dari keterangan saksi yang sudah diperiksa, diduga yang melindas Selvi ialah mobil sedang berwana hitam yakni mobil Audi tipe A8. Dan itu bukan bagian dari iring-iringan polisi," katanya pada wartawan, Rabu (25/1/2023).
Hal serupa juga disampaikan Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan.
Ramadhan menegaskan, mobil yang menabrak Selvi bukanlah rombongan polisi.
"Yang jelas kita pastikan itu mobil bukan rombongan pengawalan. Bukan, bukan mobil anggota," kata Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Rabu.
"Diduga pelaku penabrak dari mahasiswi tersebut pengemudi yang mengendarai sebuah mobil sedan warna merek Audi. Yang mana saya sampaikan mobil itu bukan rangkaian dari pengawalan Polri."
"Jadi mobil itu menyusup di pengawalan kemudian menabrak seorang mahasiswa dan meninggal," urainya.
Baca juga: Sosok Seleb TikTok Putri Maulida Rahmani, Penghapal Alquran Baru Saja Meninggal Karena Kecelakaan
3. Mobil yang tabrak Selvi sempat dikejar warga
Doni Herman mengatakan mobil yang diduga menabrak Selvi sempat dikejar dan dihentikan oleh warga di lokasi kejadian.
Menurut keterangan warga tersebut, ada tiga orang di dalam mobil itu.
Meski demikian, mobil tersebut langsung kabur setelah sempat dihentikan.
"Saat diberhentikan, isi mobil itu ada tiga orang, terdiri dari laki-laki, perempuan dan seorang anak. Namun, warga yang memberhentikan kendaraan itu tidak dimintai identitasnya, setelah itu mobil tersebut langsung kabur," ujar Doni.
4. Tak ada rombongan polisi yang pakai mobil sedan
Doni Herman menegaskan rombongan polisi di Cianjur tak ada yang menggunakan mobil sedan.
Ia mengatakan hanya ada tujuh mobil dalam rombongan tersebut.
"Jadi Iring-iringan mobil Polisi, itu terdiri dari tujuh mobil dan tidak ada yang menggunakan mobil sedan," jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan mobil Audi yang diduga menabrak Selvi, memaksa ikut rombongan polisi.
Mobil itu memaksa masuk rombongan yang saat kejadian hanya dikawal satu mobil di bagian depan.
"Itu mobil liar yang memaksa ikut. Karena terlihat mobil itu sempat tertinggal jauh namun kembali ngebut dan masuk ke bagian paling belakang iring-iringan," kata Doni.
Brigjen Ahmad Ramadhan mengungkapkan Polda Jawa Barat dan Polda Metro Jaya bekerja sama menelusuri mobil Audi hitam yang diduga menabrak Selvi.
Pasalnya, hingga kini, identitas pelaku masih menjadi misteri.
"Saat ini sedang ditelusuri Polda Jawa Barat masih koordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk menelusuri siapa pemilik kendaraan tersebut."
"Yang jelas kita pastikan itu mobil bukan rombongan pengawalan. Jadi mobil dia masuk kemudian ada motor dia tabrak meninggal," tuturnya.
Baca juga: 5 Tahun Menghilang, Aktor Ini Ternyata Kecelakaan, Wajahnya Rusak, Sudah 20 Kali Operasi, Kini Beda
5. Kuasa hukum korban bantah pernyataan polisi
Kuasa hukum keluarga Selvi Amalia Nuraeni sekaligus Dosen Unsur, Yudi Junadi, membantah pernyataan polisi yang mengatakan mobil yang menabrak korban adalah Audi hitam.
Yudi menyebut pernyataan polisi tersebut bertolak belakang dengan bukti-bukti yang sudah dikumpulkan.
Ia memastikan mobil yang menabrak Selvi adalah mobil anggota polisi.
"Tidak ada itu mobil Audi di lokasi kejadian. Kita sudah mengumpulkan bukti yang menabrak adalah mobil anggota iring-iringan pejabat kepolisian," kata Yudi kepada wartawan di Unsur, Rabu, masih dari TribunJabar.id.
Berdasarkan rekaman CCTV di beberapa titik, tambah dia, kendaraan yang mobil yang menabrak Selvi adalah Toyota Innova hitam.
Mobil itu tergabung dalam rombongan iring-iringan polisi.
Bahkan, kata Yudi, mobil tersebut ikut terparkir di tempat kejadian perkara (TKP) kasus pembunuhan berantai oleh Wowon Erawan cs di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur.
"Mobil tersebut ikut rombongan, bahkan terparkir di TKP kasus Wowon 'serial killer' di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur."
"Bahkan ada goresan bekas gesekan di bemper bagian depan sebelah kanan," ucapnya.
Meski pihaknya menghormati proses hukum yang berlaku, Yudi berharap pihak kepolisian tak menutupi fakta yang ada.
Pihaknya berharap kasus ini bisa diusut tuntas.
"Jangan menutup-nutupi fakta sebenarnya yang telah terjadi. Kita hanya ingin kasus ini diusut tuntas siapa pun pelakunya, mau anggota polisi atau bukan," tandasnya.
Baca juga: VIRAL Wanita Pura-pura Mati Demi Bebas dari Utang, Sandiwara Kecelakaan, Kini Terkuak Kebusukannya
6. Jadi atensi Kapolri
Kasus Selvi yang diduga menjadi korban tabrak lari mobil iring-iringan polisi ini menjadi perhatian Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Hal ini bermula dari unggahan Dosen Unsur sekaligus kuasa hukum keluarga korban, Yudi Junadi, yang membagikan kisah Selvi di akun Instagramnya, Selasa.
Unggahan Yudi itu kemudian mendapat balasan dari Listyo Sigit yang mengatakan akan segera mengecek kebenaran kasus Selvi.
"Terima kasih informasinya, kita cek segera," tulis akun Instagram @listyosigitprabowo, Rabu.
Kabar mengenai tewasnya Selvi Amalia Nuraeni ini juga sempat di unggah ulang oleh akun twitter @mazzini_gsp dan menuai respons ribuan netizen.
Listyo Sigit juga menyampaikan atensinya lewat balasan di cuitan tersebut.
(Tribunnews.com)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 'Polisi Sebut Mahasiswa UI yang Tewas Tertabrak karena Lalai: Dia Menyebabkan Terjadinya Kecelakaan'