TRIBUNTRENDS.COM - Aksi nekat seorang pria membawa malapetaka untuk dirinya sendiri.
Pria di Ghana ini melompat melewati pembatas keamanan di kebun binatang.
Bukan memasuki kandang kelinci atau ayam, pria ini malah melewati pembatas aman di kandang singa.
Alhasil, pria malang tersebut tewas diterkam kucing besar tersebut.
Baca juga: NIAT Antar Paket, Kurir Ini Malah Dikejar Harimau, Syok Kucing Besar Sudah Dekat: Ingin Menerkam
Cara Buat Konten Video di TikTok Cepat Viral, Tembus FYP, Perhatikan Tagar dan Jam Upload
Peristiwa ini terjadi di sebuah kebun binatang di Ghana.
Dilansir dari AFP via Kompas.com, Senin (5/9/2022), seekor singa di kebun binatang Ghana menerkam pria hingga tewas.
Ini lantaran pria tersebut memanjat pagar lalu masuk ke kandang hewan buas itu pada Minggu (28/8/2022).
Komisi Kehutanan Ghana mengatakan, pria malang tersebut diserang singa setelah melompat pagar kemanan kebun binatang di ibu kota Accra.
Lembaga tersebut diketahui sebagai pihak yang bertanggung jawab atas satwa liar di Ghana.
"Penyusup itu diserang dan dilukai oleh salah satu singa, di dalam pagar bagian dalam kandang," kata mereka.
Baca juga: Pandemi Covid-19, Harimau dan Orang Utan di Kebun Binatang Diberi Vaksin Dosis Kedua
Sementara itu, singa betina tersebut masih aman dalam kandang bersama dua anaknya.
"Kami sedang menyelidiki kasus ini untuk mengetahui bagaimana pria itu masuk ke area terlarang," ucap juru bicara polisi.
Diketahui, kebun binatang Accra didirikan pertama kali pada 1960-an.
Kala itu dibangun oleh presiden pertama Ghana, Kwame Nkrumah.
Kemudian, kebun binatang tersebut dibuka untuk umum setelah Kwame Nkrumah digulingkan pada 1966.
Harimau Malaya Terpaksa Ditembak Mati, Tewaskan Seorang Warga dan Serbu Penduduk Lainnya
Seorang warga di Malaysia menjadi korban dari serangan harimau.
Warga tersebut tewas setelah mendapatkan luka dari serangan hewan tersebut.
Bahkan harimau itu sempat menyerang para warga lainnya.
Kejadian nahas ini dialami korban bernama Anek Along (59) di Malaysia.
Dilansir dari NDTV, Selasa (11/1/2021), insiden tersebut diketahui berada di dekat kota Gua Musang, Kelantan, Malaysia.
Menurut pejabat satwa liar setempat, setelah menyerang Along, harimau itu kemudian mendatangi para penduduk desa.
Baca juga: Pandemi Covid-19, Harimau dan Orang Utan di Kebun Binatang Diberi Vaksin Dosis Kedua
Baca juga: Serang Petugas Kebersihan, Seekor Harimau Bernama Eko Terpaksa Ditembak hingga Mati
Warga yang panik pun memeberikan perlawanan dengan melemparkan tombak untuk menangkisnya.
Penjaga hutan kemudian tiba di lokasi kejadian beberapa jam kemudian.
Mereka lantas menembak mati harimau yang telah menyerang mereka.
Mohamad Hafid Rohani sebagai direktur Departemen Margasatwa Kelantan menyebut, pihak berwenang sebenarnya 'sedih' karena terpaksa membunuh hewan tersebut.
Harimau seberat 120 kg itu termasuk hewan yang terancam punah di Malaysia.
Harimau Malaya masuk dalam kategori hewan yang sangat terancam punah oleh kelompok perlindungan International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Diperkirakan oleh WWF Malaysia, ada kurang dari 200 harimau yang masih tersisa di alam liar.
Mereka juga menyampaikan, serangan harimau tersebut sebenarnya jarang terjadi.
Serangan tersebut biasanya terjadi di lokasi perkembangan yang mengusik habitat hewan liar di hutan.
Sementara itu pada pertengahan Juli 202 lalu, penjaga hutan Malaysia menangkap seekor harimau betina.
Baca juga: VIRAL Video Ustaz Ebit Lew Santai Saja Main dengan Singa dan Harimau, Penggemar Heran
Baca juga: Viral Warga Bahayakan Nyawa, Nekat Dekati Harimau untuk Ambil Foto dan Video, BKSDA Turun Tangan
Lokasi ditangkapnya harimau itu sama seperti penyerangan yang terjadi yakni di Gua Musang.
Serupa, harimau itu juga menyerang dan melukan seorang penduduk setempat.
Luka yang dihasilkan pun cukup serius.
Pada 1950-an, ada 3.000 harimau Malaya yang tercatat pernah berkeliaran di hutan Malaysia.
Kucing besar tersebut bahkan dianggap sebagai heran nasinoal Malaysia.
Sayangnya, populasi harimau Malaya terus menurun selama beberapa dekade terakhir.
Penyebabnya karena habitat kucing besar tersebut hilang akibat pengembangan dan perluasan pertanian serta perburuan.
(TribunTrends.com/Nafis)