SOSOK Calon Jemaah Haji Termuda Baru Lulus SMA, Ada Cerita Pilu di Baliknya

Editor: Suli Hanna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nissa, sosok calon jemaah haji termuda dari Sidoarjo

TRIBUNTRENDS.COM - Sosok calon jemaah haji termuda jadi sorotan.

Ialah perempuan bernama Fithrotun Nisa, jemaah haji asal Kabupaten Sidoarjo.

Gadis yang kerap disapa Nisa tersebut tergabung dalam kloter 25.

Ia bakal segera pergi ke Baitulloh meksi usia yang masih muda.

Siapakah sosok Nisa calon jemaah haji termuda?

Nisa adalah remaja yang baru saja menamatkan pendidikan menengah atas di Kecamatan Wonoayu Sidoarjo.

Nisa mengaku tak pernah membayangkan dirinya akan menunaikan rukun Islam kelima di usia 18 tahun 2 bulan.

Nisa berangkat menggantikan ayahnya, Ali Akbar, yang telah wafat pada Juli 2021 lalu.

Ayahnya meninggal dunia karena sakit mendadak di usia 51 tahun.

Baca juga: SUDAH Gelar Selamatan, Pria Asal Madura Gagal Naik Haji, Malu Bukan Main: Tak Bisa Ditebus Uang

Fithrotun Nisa adalah jemaah haji termuda asal Kabupaten Sidoarjo (surya.co.id/febrianto ramadani)

"Saya kaget ketika harus menggantikan ayah, soalnya kan saya anak tunggal, jadi ya yang jadi ahli warisnya saya," tutur Nisa didampingi ibunya di Asrama Haji Embarkasi Surabaya, Selasa (21/6/2022).

Meski menjadi haji termuda, Nisa mengaku siap beribadah di tanah suci bersama ibunda tercinta,

Siti Kurnia berusia 53 tahun. Orang tua Fithrotun Nisa saat itu daftar haji sejak tahun 2011.

"Saya sama mama ikut KBIH, ada yang bimbing ibadah di sana," ujar Nisa yang berdomisili di Sepanjang Sidoarjo.

Nisa menuturkan, ketika ditetapkan sebagai ahli waris pengganti porsi ayahnya, ia pun mulai mempelajari segala hal terkait ibadah haji melalui video-video yang ada di internet.

Tak lupa juga mencari informasi situs situs bersejarah di Arab Saudi melalui kanal youtube yang ada.

"Saya tertarik, mengunjungi situs-situs sejarah yang ada di sana, seperti Makam Ibrahim, Gunung Uhud dan lain-lain.

Saya sering mencari videonya di youtube," ungkap gadis yang berencana akan melanjutkan studinya di fakultas keperawatan.

Nisa mengungkapkan keinginannya untuk mendoakan ayah yang ia sayangi ketika berada di tempat mustajabah.

Sekaligus mendoakan ibu agar selalu sehat. Dirinya berharap semoga cita-citanya tercapai dan aktivitas kuliah bisa lancar.

"Sepulang dari Makkah Madinah dengan gelar hajjah, bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi selamanya," tutupnya.

Sementara itu, Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Husnul Maram selaku Ketua PPIH Embarkasi Surabaya menjelaskan Fithrotun Nisa yang menggantikan ayahnya berangkat ke Tanah Suci setelah melakukan pelimpahan porsi.

Seperti melampirkan akta kematian dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, setoran awal, dan setoran lunas Biaya Perjalanan ibadah haji (BiPIH) jemaah haji meninggal.

Selain itu, pengganti porsi juga melampirkan surat keterangan tanggung jawab mutlak yang ditandatangani oleh calon jemaah haji penerima pelimpahan.

"Melampirkan juga surat kuasa penunjukan pelimpahan nomor porsi yang ditandatangani oleh ahli waris dan diketahui oleh RT, RW, Lurah atau Kepala Desa, dan Camat," pungkasnya.

(Surya.co.id/ Febrianto Ramadani)

Artikel ini diolah dari Surya.co.id yang berjudul Cerita Calon Jemaah Haji Termuda Asal Kabupaten Sidoarjo, Gantikan Ayahnya yang Wafat.