Breaking News:

Agnez Mo Soroti Rendahnya EQ Pejabat dan Kualitas Komunikasi DPR Imbas Insiden Demo

Agnez Mo kini menjadi sorotan atas unggahannya di WhatsApp resminya, mengenai kualitas komunikasi publik dari para wakil rakyat serta EQ pejabat.

Editor: Sinta Darmastri
Instagram @agnezmo
KEKECEWAAN AGNEZ MO - Agnez Mo kini menjadi sorotan atas unggahannya di WhatsApp resminya, mengenai kualitas komunikasi publik dari para wakil rakyat serta EQ pejabat. 

TRIBUNTRENDS.COM - Penyanyi internasional kebanggaan Indonesia, Agnez Mo, kembali menjadi sorotan, bukan karena karya musik terbarunya, melainkan karena pernyataan kritisnya terhadap kondisi sosial-politik di Tanah Air.

Melalui kanal WhatsApp resminya, Agnez menyampaikan unek-unek yang mencerminkan keprihatinannya terhadap kualitas komunikasi publik dan minimnya empati dari para wakil rakyat.

Dalam pernyataannya, Agnez tak segan menyoroti rendahnya kecerdasan emosional (EQ) yang menurutnya menjadi akar dari berbagai persoalan di Indonesia saat ini.

Ia menilai bahwa para pejabat publik seharusnya memiliki kemampuan lebih dalam memahami dan merespons masyarakat, bukan justru menunjukkan sikap arogan atau minim empati.

Ia menekankan pentingnya kemampuan berkomunikasi dengan baik dan rasa empati yang tinggi—dua hal yang menurutnya justru kurang dimiliki oleh sebagian anggota DPR.

Pernyataan ini bukan datang tanpa alasan. Agnez sendiri mengaku pernah mengalami perlakuan merendahkan dari anggota dewan, pengalaman yang tampaknya meninggalkan kesan mendalam baginya.

Ia pun mempertanyakan standar kemampuan dan kualitas pribadi yang seharusnya dimiliki oleh para pejabat.

"Semua berawal dari EQ yang rendah, cara bicara publik yang memecah belah dan merendahkan, serta tidak adanya empati," tulis pelantun "Coke Bottle" itu.

Ia menegaskan bahwa standar paling minimal yang bisa diharapkan dari seorang wakil rakyat adalah kemampuan berbicara di depan publik yang layak dan tidak provokatif.

"Hal PALING MINIMAL yang bisa saya harapkan dari seorang anggota DPR adalah kemampuan berbicara di depan publik yang layak. Yang TIDAK MEMECAH BELAH, tapi justru mencari solusi untuk semua pihak, bukan cuma untuk kepentingan dirinya sendiri," tegasnya.

Agnez mengaku heran karena standar paling dasar tersebut justru harus dituntut oleh masyarakat.

"Dan fakta bahwa kita bahkan harus menuntut sesuatu sesederhana kemampuan berbicara di depan publik is mind-blowing," lanjutnya.

Ia juga menceritakan pengalaman pribadinya saat berhadapan dengan anggota dewan yang dinilainya merendahkan.

"But well... udah mengalami itu sendiri sih beberapa bulan lalu, ketika ada salah satu anggota DPR yang dengan enteng bilang kalau belum S3 (PhD), ya ga usah ngomong soal isu ini... karena mungkin menurut dia semua orang lain 'terlalu bodoh'," tulis Agnez.

Menurutnya, logika berpikir yang merendahkan dan menjelek-jelekkan pihak dengan pendapat berbeda sudah cukup menunjukkan kualitas dari pejabat tersebut.

"Logika model begitu udah cukup menunjukan semuanya," pungkasnya.

Diolah dari artikel KOMPAS.com

Sumber: Kompas.com
Tags:
Agnez MoDPR RIpemerintah
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved