Breaking News:

Selebrita

Acil Bimbo Berpulang, Rekam Jejak Tak Akan Terlupa, Kakek Adhisty Zara Sakit

Acil Bimbo kakek Adhisty Zara menigggal dunia pada Senin (1/9/2025) karena sakit. Tinggalkan rekam jejak panjang.

Editor: Suli Hanna
YouTube Tribun Jateng
MUSISI MENINGGAL - Acil Bimbo kakek Adhisty Zara menigggal dunia pada Senin (1/9/2025) karena sakit. Tinggalkan rekam jejak panjang. 

TRIBUNTRENDS.COM - Langit musik Indonesia kembali berduka. Seorang legenda, pelita dalam belantara harmoni Nusantara, telah menutup mata untuk selamanya.

Acil Bimbo, sosok yang selama puluhan tahun menjadi suara kebijaksanaan dalam lantunan syair, menghembuskan napas terakhirnya pada Senin, 1 September 2025, pukul 22:13 WIB.

Kabar kepergiannya pertama kali diketahui dari unggahan cucunya, Adhisty Zara, yang dikenal sebagai artis muda tanah air.

Ia membagikan foto sang kakek dalam nuansa hitam putih, diiringi kabar duka yang menggetarkan hati siapa pun yang membacanya:

"Innalillahi wa inna ilaihi roojiuun Darmawan Kusumawardhana Hardjakusumah, Pada hari Senin 1 Sept 2025 Jam 22.13. Mohon dibukakan pintu maaf utk almarhum," tulis Zara melalui akun Instagram pribadinya, Selasa (2/9/2025).

Lelaki dengan Nama Panjang, Warisan Panjang

Tak semua orang tahu, nama asli Acil Bimbo adalah Raden Darmawan Dajat Hardjakusumah.

Ia adalah anak kedua dari tujuh bersaudara dalam keluarga berdarah seni yang kelak mengukir sejarah lewat nama besar Bimbo, grup musik legendaris asal Bandung yang lekat dengan lagu-lagu reflektif, religi, dan kritik sosial.

Grup ini bukan hanya sekadar unit musikal. Ia adalah peradaban kecil dalam dunia musik Indonesia, yang diisi oleh saudara-saudara kandung: Sam Bimbo, Jaka Bimbo, serta Iin Parlina, adik perempuan mereka yang kelak turut memperkaya warna musik Bimbo.

Dalam rekam jejaknya, Acil bukan hanya seorang musisi.

Ia adalah sarjana hukum lulusan Universitas Padjajaran tahun 1974, dan melanjutkan ke jenjang pendidikan Kenotariatan pada tahun 1994 di universitas yang sama.

Sebuah jalan pendidikan yang jarang diambil oleh para seniman, tapi bagi Acil, ilmu dan seni berjalan berdampingan.

Baca juga: Sosok Acil Bimbo, Musisi Legendaris Meninggal Dunia Karena Kanker Paru-paru, Adhisty Zara: Kiyang!

ACIL BIMBO MENINGGAL - Musisi Acil Bimbo meninggal dunia di usia 82 tahun.
ACIL BIMBO MENINGGAL - Musisi Acil Bimbo meninggal dunia di usia 82 tahun. (Instagram/@triobimboofficial)

Dari The Alulas ke Bimbo: Perjalanan Sebuah Legenda

Minat Acil terhadap musik tumbuh sejak bangku SMA. Bersama sang kakak Sam, ia membentuk band bernama The Alulas di Bandung, tahun 1958.

Band ini bahkan menjuarai sebuah festival musik di Hotel Homann, dibantu oleh rekan mereka Jessy Wenas.

Namun yang benar-benar mengubah peta musik Indonesia adalah ketika Acil dan saudara-saudaranya membentuk Bimbo pada tahun 1966.

Grup ini berkembang, bukan hanya karena harmoni vokal khas mereka, tapi karena lirik-lirik yang sarat makna dan musikalitas yang terinspirasi dari Latin, rock ala Elvis Presley, serta akar budaya Sunda.

Selama lebih dari empat dekade berkarya, Bimbo merilis sekitar 800 lagu dalam lebih dari 200 album, termasuk genre pop, keroncong, dangdut, klasik Melayu, pop Sunda, hingga lagu-lagu religi yang rutin hadir setiap Ramadan.

Lebih dari Seorang Musisi

Di balik panggung dan harmoni, Acil Bimbo juga dikenal aktif dalam kegiatan sosial dan kebudayaan.

Ia memimpin LSM “Bandung Spirit”, serta menjadi pembina dan penasihat di berbagai organisasi sosial dan kebudayaan, baik di dalam maupun luar negeri.

Meski tak banyak disorot, kiprah sosialnya membuktikan bahwa ia adalah seniman yang peduli pada realitas, bukan hanya menghibur, tapi juga menginspirasi.

Warisan: Bukan Hanya Lagu, Tapi Darah Seni

Tak heran jika bakat seni Acil mengalir pada generasi berikutnya.

Ia adalah kakek dari dua artis muda Indonesia, Adhisty Zara dan Hasyakyla Utami, kakak beradik yang dikenal publik sejak masa mereka bergabung di grup idola JKT48.

Acil menikah dengan Ernawati, dan bersama-sama mereka dikaruniai empat anak serta cucu-cucu yang kini meneruskan warisan seni keluarga.

Zara, sang cucu, menulis dalam Instagram Story-nya dengan nada yang getir namun penuh kasih:

"Kiyang udah gak sakit lagi."

"Pipu sayang kiyang, selamat jalan aki sayang."

Kalimat sederhana, tapi cukup untuk menyayat hati siapa pun yang pernah merasakan kehilangan seorang kakek yang menjadi panutan.

Kepergian yang Menghentak

Penyebab wafatnya Acil adalah kanker yang disertai komplikasi. Menurut Anne Kusumawardani, putri sulung almarhum, sang ayah telah keluar-masuk rumah sakit dalam setahun terakhir. Ia akhirnya dirawat intensif di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, sejak 9 Agustus 2025, sebelum berpulang di ruang ICU.

“Bapak memang setahun terakhir ini tiga kali masuk rumah sakit. Sakitnya kanker komplikasi. Dan akhirnya sejak tanggal 9 dirawat, kemudian masuk ICU sampai akhirnya berpulang,” ujar Anne saat ditemui di rumah duka, Selasa (2/9/2025).

Jenazah Acil rencananya akan dimakamkan di pemakaman keluarga di Cipageran, Cimahi.

Meski waktu pemakaman belum dipastikan, keluarga memperkirakan prosesi akan dimulai sekitar pukul 11.00 WIB, menunggu seluruh anggota keluarga berkumpul.

Pesan Terakhir Seorang Ayah, Seorang Maestro

Lebih dari lagu-lagu yang ia wariskan, pesan moral dan spiritual Acil kepada keluarganya terasa begitu kuat.

Dalam kenangan sang anak, almarhum selalu menekankan pentingnya kehidupan yang rukun dan religius.

“Pesannya lebih banyak ke kita untuk salat, ngaji, hidup rukun. Kalau untuk orang luar, beliau selalu bilang jangan ribut. Jaga persatuan. Kami mohon doa dari semuanya. Semoga amal ibadah almarhum diterima Allah SWT,” ucap Anne, dengan mata berkaca-kaca.

(TribunTrends.com/ TribunJabar.id/ Disempurnakan dengan bantuan AI)

Sumber: Tribun Jabar
Tags:
Acil BimboAdhisty Zara
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved