Syifa Nurirfah Jadi Sorotan, Istri Polisi Salahkan Affan Ojol Dilindas Ratis Brimob, Ini Sosoknya

Viral wanita bernama Syifa Nurirfah, istri polisi yang salahkan Affan Kurniawan driver ojol yang tewas dilindas rantis Brimob, ini sosoknya

TRIBUNTRENDS.COM - Nama Syifa Nurirfah Kamaliyah, istri seorang anggota polisi, tengah menjadi sorotan publik.

Ia dianggap menunjukkan sikap yang tidak berempati atas meninggalnya driver ojek online Affan Kurniawan yang tewas setelah terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob.

Pernyataannya di media sosial memicu kontroversi karena justru menyalahkan Affan.

Menurut Syifa, alih-alih menghindar, Affan malah mendekati rantis tersebut.

Sikap itu membuat unggahannya viral dan menuai kecaman dari banyak pihak.

Baca juga: Orang Tolol Sedunia Diucap Sahroni, Pendemo Syok Nemu Ijazahnya, Rerata Nilai 6 Termasuk Pancasila

Syifa yang merupakan anggota Bhayangkari itu hingga kini belum diketahui siapa suaminya.

Ia menjadi perhatian publik usai mengomentari tragedi yang menimpa Affan di Jakarta.

Dalam unggahannya, ia menuding kesalahan ada pada sang driver ojol karena tidak menyingkir ketika rantis Baracuda melaju kencang.

Padahal, Affan Kurniawan yang berasal dari kawasan Jalan Blora, Menteng, Jakarta Pusat, kala itu hanya berusaha menghindari kericuhan demo di sekitar Gedung DPR RI.

Saat hendak menyeberang, ia terjatuh di tengah jalan. Pada saat bersamaan, rantis Brimob melintas dengan kecepatan tinggi.

Tubuh Affan yang belum sempat bangun ditabrak, lalu terlindas ban bagian kanan kendaraan tersebut.

Kisruh bermula ketika akun Instagram syisi10 milik Syifa mengunggah sebuah postingan menanggapi komentar netizen.

“Kak mereka marah karena ada rekannya yang kelindes mobil besinya Brimob saat demo.

Pokoknya apapun masalah di negara ini, Polri yang kena imbasnya meskipun yang salah cuma 1, semuanya kena,” tulis seorang warganet.

Komentar itu kemudian dijadikan Syifa sebagai bahan unggahan.

Ia menuliskan, "Banyak yang komen sama kayak gini gua update status udah liat kok video ojol kelindes." 

Dalam pandangannya, justru Affan lah yang bersalah.

“Tapi kalau dipikir nih ya, udah tau mobil lewat kenceng bukannya lo minggir malah deketin !!!” tulisnya, seperti yang diunggah ulang akun Instagram awreceh.id.

Syifa juga menambahkan, "Yaudahlah cape jelasin sama pendemo yang ga ngerti apa-apa cuma ikutan doang dan gedein emosi."

Ia menilai demonstrasi selama ini tidak pernah benar-benar fokus pada tujuan. 

“Gak pernah tuh gua denger pendemo fokus sama tujuan utamanya pasti selalu akhrinya bersiteru sama polisi kalian semoh bodoh selalu diadu domba dengan sesama!!! Yang kaya makin kaya, yang enak makin enak,” lanjutnya.

Faktanya, Affan Kurniawan bukan bagian dari massa aksi. Ia baru saja menyelesaikan pesanan dan terjebak macet.

Karena mencari jalan alternatif, ia malah terjebak di tengah situasi ricuh.

“Dia tulang punggung keluarga. Diandalkan ibunya banget,” ujar Muri, pemilik kontrakan yang ditempati Affan.

Affan tinggal bersama tujuh anggota keluarga di rumah kontrakan sederhana berukuran 3x11 meter.

Orang tuanya bekerja serabutan, kakaknya juga menjadi driver ojol, sementara adiknya masih bersekolah di bangku SMA.

“Pagi jam 05.30 WIB udah keluar rumah. Siang istirahat. Sore keluar lagi,” kata Muri.

Tragedi yang menewaskan Affan kemudian memicu gelombang aksi protes dari para driver ojol.

Mereka bahkan sempat merobohkan gerbang Markas Brimob Batalyon C Pelopor di Manahan, Banjarsari, Solo, pada Jumat (29/8/2025).

Tak hanya itu, massa juga mengepung Mako Brimob Polda Metro Jaya di Kwitang, Jakarta Pusat.

Ketegangan semakin memuncak saat Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri dilempari botol ketika menghadiri pemakaman Affan di TPU Karet Bivak.

Ia bahkan disoraki sebagai pembunuh oleh para pengemudi ojol yang hadir.

(TribunTrends.com/Bangkapos)