Kacab Bank BUMN Ternyata Guru Bela Diri, Istri Heran Ilham Tak Melawan saat Diseret Penculik

TRIBUNTRENDS.COM - Fakta mengejutkan kembali terkuak dalam kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN Cempaka Putih, Mohamad Ilham Pradipta.

Siapa sangka, pria yang dikenal sebagai sosok ksatria ternyata merupakan guru bela diri.

Namun ironisnya, rekaman CCTV memperlihatkan ia tak kuasa melawan saat diseret paksa para penculik di area parkir Lotte Mart, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (20/8/2025).

Dalam video itu, Ilham tampak dikepung tiga pria. Ia berusaha melakukan perlawanan, terlihat dari gerakannya yang seperti meronta, namun kuasanya tak sebanding dengan cekalan para penculik.

Baca juga: Trik Wig Ken Terbongkar: Polisi Duga untuk Sembunyi Usai Bunuh Kacab Bank BUMN, Pelaku Jawab Jujur

Kuasa hukum salah satu tersangka, Eras, yakni Adrianus Agal, menyebut bahwa kliennya hanya menjalankan perintah dari seseorang berinisial F. 

“Klien kami hanya termasuk dalam klaster penjemputan paksa,” katanya.

Dari Pasar Rebo, korban digelandang ke wilayah Cawang, Jakarta Timur. Selama perjalanan, tangan Ilham sudah diikat, matanya ditutup rapat, membuatnya sama sekali tak berdaya.

Menurut Adrianus, para pelaku tidak menyangka bahwa aksi tersebut akan berujung maut.

“Mereka tidak mengetahui bahwa aksi tersebut akan berujung pada kematian korban,” ujarnya.

Namun kenyataan berkata lain. Usai menyerahkan Ilham kepada F, para pelaku dipanggil kembali. Saat itu, sang bankir malang sudah tak bernyawa.

“Mereka memang baru diperintahkan untuk membuang jenazah,” lanjut Adrianus.

Keesokan harinya, Kamis (21/8/2025), jasad Ilham ditemukan terbujur kaku di area persawahan Desa Nagasari, Serang Baru, Bekasi, Jawa Barat.

Kabar itu meninggalkan duka mendalam bagi keluarga. Farid Nugroho, rekan dekat Ilham, menceritakan obrolannya dengan sang istri, Puspita Aulia.

Mereka sama-sama terheran: mengapa Ilham yang dikenal sebagai guru bela diri tak memberikan perlawanan berarti?

“Waktu berbincang dengan istri itu ada obrolan, Mbak Pita ini ketika melihat CCTV di pusat perbelanjaan tersebut berkata dalam hati: ‘Ayah kenapa gak dilawan,’” kata Farid, dikutip dari YouTube Nusantara TV.

Baca juga: Bertemu Dwi Hartono Pakai Wig, Ken Diduga Sembunyikan Identitas saat Bunuh Kacab Bank BUMN

Pertanyaan yang sama juga muncul dari Farid Nugroho, rekan dekat Ilham.

Ia tak habis pikir bagaimana seorang guru bela diri, ketua Kenpo di kampus semasa kuliah, bisa tampak tak berdaya di hadapan para penculik.

“Itu juga yang saya pikirkan, kenapa gak dilawan,” tambahnya.

Tragedi ini bukan hanya meninggalkan luka, tapi juga pertanyaan besar yang masih menggantung di benak keluarga dan sahabat korban.

Empat orang diketahui ikut dalam mobil putih yang digunakan untuk menculik Ilham: Eras, Andre, Ronald, dan Berto. Dari Pasar Rebo, korban dibawa ke Cawang dengan tangan terikat dan mata ditutup.

Kuasa hukum Eras, Adrianus Agal, menyebut kliennya hanyalah bagian dari klaster penjemputan paksa atas perintah seseorang berinisial F.

Namun, takdir berkata lain. Sesampainya di tempat tujuan, Ilham sudah terbujur kaku. Para penculik pun hanya mendapat perintah baru: membuang jasad sang bankir malang.

Baca juga: Mahasiswa UGM Tersandung Kasus Maut: Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Begini Nasibnya

Kepala RS Polri Kramat Jati, Brigjen Pol Prima Heru, memastikan penyebab kematian Ilham adalah hantaman benda tumpul di bagian dada dan leher yang membuatnya kehabisan oksigen. 

“Ada tekanan pada tulang leher dan dada yang menyebabkan dia kesulitan bernapas,” ujarnya.

Hingga kini, 15 orang telah diamankan terkait kasus ini. Polisi mengungkap ada empat klaster peran: aktor intelektual, pengintai, penculik, serta penganiaya yang akhirnya membuang korban.

Sebuah tragedi yang menyisakan pertanyaan besar: mengapa seorang guru bela diri, yang selama ini dikenal tangguh dan ksatria, tak sempat mengerahkan ilmunya untuk menyelamatkan diri dari maut?

***

(TribunTrends/Sebagian artikel tayang di TribunBogor)