Bos Bank BUMN Tewas
Jejak Pertemuan Ken dan Dwi Hartono: Bantu Palsukan Rekening, Rancang Kematian Kacab Bank BUMN
Penangkapan C alias Ken, salah satu otak pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta, terungkap perannya.
Editor: jonisetiawan
TRIBUNTRENDS.COM - Penangkapan C alias Ken, salah satu otak intelektual dalam kasus pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta, menjadi bagian penting dari pengungkapan kasus yang menggegerkan publik.
Ia ditangkap pada 24 Agustus 2025, sehari setelah penangkapan tiga tersangka lainnya.
Sebelumnya, tiga pelaku lain, DH alias Dwi Hartono, YJ, dan AA, lebih dulu diamankan aparat pada 23 Agustus 2025 pukul 20.15 WIB, di kawasan Solo, Jawa Tengah.
Sementara Ken dibekuk di rumahnya yang berlokasi di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.
Momen penangkapan Ken bahkan diabadikan dan diunggah ke kanal YouTube Jacklyn Choppers is Back. Dalam video tersebut, tampak jelas petugas menunjukkan surat penangkapan kepada Ken yang langsung mengakui identitasnya.
"Iya, iya benar, nama saya," ujar Ken saat ditunjukkan dokumen.
Baca juga: Tak Kenal Namun Terluka, Begini Tatapan Keluarga Kacab Bank BUMN saat Lihat Tampang Dwi Hartono Cs
Penyidik lalu menjelaskan perkara yang menjeratnya.
“Bapak tahu, kan?”
“Iya, iya, iya. Yang masuk berita itu,” jawab Ken.
Ken pun diarahkan ke lantai dua rumahnya untuk mendampingi proses penggeledahan kamar. Saat ditanya apakah ia memiliki tempat tinggal lain, Ken menegaskan bahwa ia hanya tinggal di situ.
“Enggak ada… Iya, tinggal di sini,” katanya saat ditanya lebih lanjut.
Tampak kedua tangannya sudah diikat dengan kabel tis. Saat penggeledahan berlangsung, Ken juga memanggil seorang wanita.
“Cece, iPad kamu, ce,” ucapnya, seraya menunjukkan tablet.
Dalam pemeriksaan lanjutan, penyidik juga menanyakan soal barang-barang pribadi, seperti tas. Ken mengaku tak pernah membawa tas saat bepergian.
“Gak pernah bawa tas… Saya gak pernah keluar pakai tas, dokumen semua dari HP,” ujarnya.

Selama proses interogasi, Ken mengakui bahwa dirinya sempat bertemu dengan Dwi Hartono, yang disebut-sebut sebagai dalang utama kasus ini. Pertemuan mereka terjadi sekitar dua bulan sebelum peristiwa pembunuhan.
“Saya terakhir ketemu sama Dwi itu di Hotel Fairmont, dua bulan lalu. Ngobrol tentang dari eee apa, di House Of Yuent,” terang Ken kepada penyidik.
Meski sebagian penjelasannya terdengar tidak jelas, Ken secara terang-terangan menyebut keterlibatannya dalam pemalsuan dokumen perbankan.
“Bantu palsu rekening,” aku Ken.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary, dalam keterangannya kepada pers menyebut bahwa jumlah orang yang diamankan terkait kasus ini mencapai 15 orang.
“Setidaknya ada 15 orang yang diamankan,” jelas Ade Ary pada Selasa, 26 Agustus 2025.
Dari jumlah itu, enam orang ditangkap oleh Subdit Resmob, sedangkan sembilan lainnya oleh Subdit Jatanras. Seluruhnya masih menjalani proses pemeriksaan intensif.
Penculik Kacab Bank BUMN Tak Tahu Korban Akan Dibunuh
Fakta baru mengemuka dalam kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta.
Dwi Hartono alias DH, yang diduga menjadi otak utama kejahatan ini, ternyata tidak mengungkapkan rencana pembunuhan kepada para pelaku lapangan.
Hal ini diungkap langsung oleh salah satu tersangka penculikan, Eras alias RW, melalui kuasa hukumnya.
Menurut pengakuan Eras, dirinya dan tiga rekan lainnya AT, RS, dan RAH hanya diberi tugas untuk menculik korban, tanpa mengetahui bahwa Ilham akan dihabisi.
Bahkan, Eras baru mengetahui bahwa Ilham telah meninggal setelah ia diminta kembali oleh DH untuk “mengantar pulang” korban.
Baca juga: Pengusaha Motivator atau Dalang Pembunuhan? Dua Wajah Dwi Hartono, Tega Habisi Kacab Bank BUMN
“Adik kami, Eras ini diminta untuk menjemput paksa,” kata kuasa hukumnya, Adrianus Agal, Selasa (26/8/2025), seperti dikutip dari kanal YouTube WartaKota.
Ia juga menegaskan bahwa Eras dan kawan-kawan tidak terlibat dalam proses pembunuhan.
Dipanggil Lagi Setelah Tugas Selesai
Setelah menculik Ilham dari area parkir supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Rabu (20/8/2025), keempat pelaku menyerahkan korban di wilayah Jakarta Timur atas perintah seseorang berinisial F.
Menurut Adrianus, “Setelah diserahkan keempat pelaku penjemputan paksa ini, mereka sudah selesai tugas, dan mereka pulang.”
Namun tak lama kemudian, mereka dihubungi lagi dan diminta untuk mengantar korban. Saat itulah, keempat penculik ini baru menyadari bahwa Ilham sudah tidak bernyawa.
“Mereka dipanggil lagi untuk mengantar pulang si korban. Nah, pada saat waktu ketemu lagi, di situlah bahwa mereka melihat korban ini sudah tidak bernyawa lagi,” jelas Adrianus.
Meski merasa dibohongi dan berada di bawah tekanan, para pelaku tetap mengikuti perintah untuk membuang jasad korban.
Adrianus mengungkap bahwa sebagian pelaku menyampaikan ke keluarga mereka bahwa mereka hanya menjalankan perintah dan mengalami tekanan dari otak pelaku.
“Mereka juga dalam tekanan itu, dan mereka salah satu terduga penjemputan paksa ini menyampaikan ke keluarganya bahwa mereka memang baru diperintahkan untuk membuang jenazah,” tambahnya.

Berujung Tragis di Cikarang
Jasad Ilham Pradipta akhirnya ditemukan keesokan paginya, Kamis (21/8/2025), sekitar pukul 05.30 WIB di area persawahan Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi.
Saat ditemukan, tangan dan kaki korban dalam keadaan terikat, dan wajahnya dilakban. Ia masih mengenakan pakaian yang sama seperti saat diculik.
Baca juga: Aktivitas Mewah Dwi Hartono Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN: Ramah di Publik, Dekat dengan Pejabat
Kronologi Penangkapan Para Tersangka
Hingga kini, Polda Metro Jaya telah menetapkan delapan orang sebagai tersangka dalam kasus ini.
Empat pelaku penculikan AT, RS, RAH, dan RW alias Eras, lebih dahulu ditangkap. AT, RS, dan RAH diamankan di sebuah rumah di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Sementara Eras ditangkap di Bandara Internasional Komodo, Labuan Bajo, NTT.
Selanjutnya, polisi berhasil menangkap empat tersangka lain yang diduga menjadi otak intelektual di balik pembunuhan.
Mereka adalah Dwi Hartono (DH), YJ, AA, dan C. DH, YJ, dan AA ditangkap di Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu (23/8/2025), sedangkan C diringkus keesokan harinya di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.
Motif dan Latar Belakang: Dwi Hartono Si Crazy Rich Jambi
Dwi Hartono, yang selama ini dikenal sebagai pengusaha sukses, motivator, dan dermawan, kini terungkap sebagai tersangka utama dalam kasus ini.
Ia dikenal publik karena kerap memberikan beasiswa, tampil bersama tokoh nasional, dan membangun citra sebagai “crazy rich” asal Jambi.
Kediamannya berada di kawasan elit Kompleks Perumahan Kota Wisata, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, tepatnya di Jalan San Fransisco Blok Q1 No. 8 dan 9.
Dari pantauan, rumah bergaya mewah tersebut tampak sepi dan pagar tinggi berwarna emas tertutup rapat.
Lampu di halaman dibiarkan menyala meski siang hari. Menurut petugas keamanan yang ditemui di lokasi, rumah itu sudah dalam keadaan kosong.
Namun, mereka tidak mengetahui pasti sejak kapan penghuni meninggalkan tempat tersebut.
Motif Ekonomi dan Tipuan “Uang Besar”
Kuasa hukum Eras menyebut, para pelaku penculikan menerima tawaran itu karena alasan ekonomi. Mereka tergiur oleh iming-iming uang puluhan juta rupiah yang dijanjikan oleh Dwi Hartono.
Namun, seperti yang telah diberitakan sebelumnya, bayaran itu belum sepenuhnya diterima oleh para eksekutor.
“Jadi intinya kami dari keluarga kami memohon maaf terhadap keluarga korban, bahwa adik-adik kami juga menerima pekerjaan ini karena diiming-iming sesuatu, karena ada tekanan ekonomi juga,” ujar Adrianus.
Pernyataan ini memperkuat dugaan bahwa Dwi Hartono tidak hanya menjadi otak pembunuhan, tetapi juga memanipulasi para pelaku lapangan demi menjalankan aksinya.
***
(TribunTrends/Sebagian artikel tayang di TribunBogor)
Jejak Pertemuan Ken dan Dwi Hartono: Bantu Palsukan Rekening, Rancang Kematian Kacab Bank BUMN |
![]() |
---|
Jejak Berdarah Kasus Kacab Bank BUMN, Dari CCTV Mencekam hingga 15 Tersangka, Ini Peran Pelaku |
![]() |
---|
Instagram Terkunci, Jejak Istri Dwi Hartono Hilang Usai Suami Ditangkap sebagai Otak Pembunuhan |
![]() |
---|
Masa Kecil Bersama, Kini Terpisah: Kenangan Teman SMP Soal Dwi Hartono Otak Pembunuhan Bos Bank |
![]() |
---|
Tak Kenal Namun Terluka, Begini Tatapan Keluarga Kacab Bank BUMN saat Lihat Tampang Dwi Hartono Cs |
![]() |
---|