Breaking News:

Bos Bank BUMN Tewas

Jejak Berdarah Kasus Kacab Bank BUMN, Dari CCTV Mencekam hingga 15 Tersangka, Ini Peran Pelaku

Polda Metro Jaya mengungkap fakta terbaru di balik kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta.

Editor: jonisetiawan
Kolase TribunTrends/Instagram Hartono
BOS BANK DICULIK - Polda Metro Jaya kembali mengungkap fakta terbaru di balik kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta. Ini peran Dwi Hartono dkk. 

TRIBUNTRENDS.COM - Polda Metro Jaya kembali mengungkap fakta terbaru di balik kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta.

Jika sebelumnya jumlah pelaku yang diamankan hanya disebut delapan orang, kini jumlahnya membengkak hingga 15 orang.

Namun, polisi menegaskan bahwa proses pendalaman masih terus berlangsung.

"Saat ini masih terus bekerja, setidaknya kami update ada 15 orang yang diamankan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, dikutip dari YouTube Kompas TV, Selasa (26/8/2025).

Baca juga: Tak Kenal Namun Terluka, Begini Tatapan Keluarga Kacab Bank BUMN saat Lihat Tampang Dwi Hartono Cs

Satuan Gabungan Turun Tangan

Ade Ary menjelaskan, penyelidikan ini melibatkan kekuatan penuh aparat. Bukan hanya Subdit Resmob, tetapi juga Subdit Jatanras dan Polres Metro Jakarta Timur.

"Enam orang diantaranya diamankan oleh rekan-rekan Subdit Resmob, kemudian sembilan orang lainnya itu yang mengamankan adalah Subdit Jatanras," kata Ade.

Meski belasan orang sudah diamankan, polisi belum bisa memastikan peran masing-masing.

"Perannya masing-masing masih didalami, dipastikan secara pasti, sehingga nanti bisa disimpulkan dari 15 orang ini perannya masing-masing apa," jelas Ade.

Aktor Intelektual Terungkap

Salah satu nama yang ikut disorot adalah DH, seorang pengusaha.

"Kami sudah membenarkan tadi bahwa saudara DH adalah seorang pengusaha," ungkap Ade.

"Salah satu bidang usahanya adalah bimble online."

PELAKU CULIK KACAB BANK - Para pelaku penculik kepala kantor cabang pembantu (KCP) bank BUMN di Jakarta.
PELAKU CULIK KACAB BANK - Para pelaku penculik kepala kantor cabang pembantu (KCP) bank BUMN di Jakarta. (Kompas.com)

Kronologi Mencekam di Parkiran Supermarket

Kasus ini bermula ketika korban terakhir terlihat di area parkir sebuah supermarket di Jakarta Timur pada 20 Agustus 2025.

Rekaman CCTV menunjukkan detik-detik mencekam: Ilham hendak masuk ke mobilnya, namun tiba-tiba sejumlah pria keluar dari mobil lain dan langsung menyergapnya. Ia dipaksa masuk ke mobil para penculik.

Keesokan harinya, 21 Agustus 2025, tubuh Ilham ditemukan di lahan kosong di Cikarang, Kabupaten Bekasi. Kondisinya mengenaskan.

Tangannya terikat lakban, kakinya terbelenggu, tubuhnya penuh luka lebam. Ia ditemukan dengan kemeja batik cokelat dan celana panjang krem namun sudah tak bernyawa.

Baca juga: Dibohongi Dwi Hartono Cs! Penculik Kacab Bank BUMN Tak Tahu Korban Akan Dibunuh: Kami Disuruh Jemput

Penangkapan Beruntun

Polisi bergerak cepat. Empat penculik pertama yang ditangkap adalah RW, AT, RS, dan RAH.

Tak berhenti di situ, aparat kemudian berhasil membekuk empat aktor utama: C, DH, YJ, dan AA.

Setelahnya, satu per satu orang yang diduga ikut terlibat pun ikut digelandang hingga total mencapai 15 orang.

PENCULIKAN BOS BANK - Empat aktor utama dalam kasus penculikan dan pembunuhan kepala cabang bank BUMN Ilham Pradipta (37) berhasil diringkus, tiga pelaku berinisial DH, YJ, dan AA lebih dulu dibekuk di Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu (23/8/2025) sekitar pukul 20.15 WIB.
PENCULIKAN BOS BANK - Empat aktor utama dalam kasus penculikan dan pembunuhan kepala cabang bank BUMN Ilham Pradipta (37) berhasil diringkus, tiga pelaku berinisial DH, YJ, dan AA lebih dulu dibekuk di Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu (23/8/2025) sekitar pukul 20.15 WIB. (Subdit Jatanras Polda Metro Jaya)

Dwi Hartono Tipu Pelaku

Fakta baru mengemuka dalam kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta.

Dwi Hartono alias DH, yang diduga menjadi otak utama kejahatan ini, ternyata tidak mengungkapkan rencana pembunuhan kepada para pelaku lapangan. 

Hal ini diungkap langsung oleh salah satu tersangka penculikan, Eras alias RW, melalui kuasa hukumnya.

Menurut pengakuan Eras, dirinya dan tiga rekan lainnya AT, RS, dan RAH hanya diberi tugas untuk menculik korban, tanpa mengetahui bahwa Ilham akan dihabisi.

Bahkan, Eras baru mengetahui bahwa Ilham telah meninggal setelah ia diminta kembali oleh DH untuk “mengantar pulang” korban.

Baca juga: Pengusaha Motivator atau Dalang Pembunuhan? Dua Wajah Dwi Hartono, Tega Habisi Kacab Bank BUMN

“Adik kami, Eras ini diminta untuk menjemput paksa,” kata kuasa hukumnya, Adrianus Agal, Selasa (26/8/2025), seperti dikutip dari kanal YouTube WartaKota. 

Ia juga menegaskan bahwa Eras dan kawan-kawan tidak terlibat dalam proses pembunuhan.

Dipanggil Lagi Setelah Tugas Selesai

Setelah menculik Ilham dari area parkir supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Rabu (20/8/2025), keempat pelaku menyerahkan korban di wilayah Jakarta Timur atas perintah seseorang berinisial F.

Menurut Adrianus, “Setelah diserahkan keempat pelaku penjemputan paksa ini, mereka sudah selesai tugas, dan mereka pulang.”

Namun tak lama kemudian, mereka dihubungi lagi dan diminta untuk mengantar korban. Saat itulah, keempat penculik ini baru menyadari bahwa Ilham sudah tidak bernyawa.

“Mereka dipanggil lagi untuk mengantar pulang si korban. Nah, pada saat waktu ketemu lagi, di situlah bahwa mereka melihat korban ini sudah tidak bernyawa lagi,” jelas Adrianus.

Meski merasa dibohongi dan berada di bawah tekanan, para pelaku tetap mengikuti perintah untuk membuang jasad korban.

Adrianus mengungkap bahwa sebagian pelaku menyampaikan ke keluarga mereka bahwa mereka hanya menjalankan perintah dan mengalami tekanan dari otak pelaku.

“Mereka juga dalam tekanan itu, dan mereka salah satu terduga penjemputan paksa ini menyampaikan ke keluarganya bahwa mereka memang baru diperintahkan untuk membuang jenazah,” tambahnya.

Berujung Tragis di Cikarang

Jasad Ilham Pradipta akhirnya ditemukan keesokan paginya, Kamis (21/8/2025), sekitar pukul 05.30 WIB di area persawahan Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi.

Saat ditemukan, tangan dan kaki korban dalam keadaan terikat, dan wajahnya dilakban. Ia masih mengenakan pakaian yang sama seperti saat diculik.

***

(TribunTrends/Sebagian artikel tayang di TribunBogor)

Tags:
Bank BRIBUMNCCTVIlham PradiptaDwi Hartono
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved