Breaking News:

Bos Bank BUMN Tewas

Dibohongi Dwi Hartono Cs! Penculik Kacab Bank BUMN Tak Tahu Korban Akan Dibunuh: Kami Disuruh Jemput

Dwi Hartono otak pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN, ternyata tidak mengungkapkan rencana pembunuhan kepada para pelaku lapangan.

Editor: jonisetiawan
Kolase TribunTrends/Instagram Hartono
BOS BANK DICULIK - Terungkap kebohongan Dwi Hartono otak penculikan dan pembunuhan Ilham Pradipta Kepala Cabang Bank BUMN, dia tidak mengungkapkan rencana pembunuhan kepada para pelaku lapangan.  

TRIBUNTRENDS.COM - Fakta baru mengemuka dalam kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta.

Dwi Hartono alias DH, yang diduga menjadi otak utama kejahatan ini, ternyata tidak mengungkapkan rencana pembunuhan kepada para pelaku lapangan. 

Hal ini diungkap langsung oleh salah satu tersangka penculikan, Eras alias RW, melalui kuasa hukumnya.

Menurut pengakuan Eras, dirinya dan tiga rekan lainnya AT, RS, dan RAH hanya diberi tugas untuk menculik korban, tanpa mengetahui bahwa Ilham akan dihabisi.

Bahkan, Eras baru mengetahui bahwa Ilham telah meninggal setelah ia diminta kembali oleh DH untuk “mengantar pulang” korban.

Baca juga: Pengusaha Motivator atau Dalang Pembunuhan? Dua Wajah Dwi Hartono, Tega Habisi Kacab Bank BUMN

“Adik kami, Eras ini diminta untuk menjemput paksa,” kata kuasa hukumnya, Adrianus Agal, Selasa (26/8/2025), seperti dikutip dari kanal YouTube WartaKota. 

Ia juga menegaskan bahwa Eras dan kawan-kawan tidak terlibat dalam proses pembunuhan.

Dipanggil Lagi Setelah Tugas Selesai

Setelah menculik Ilham dari area parkir supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Rabu (20/8/2025), keempat pelaku menyerahkan korban di wilayah Jakarta Timur atas perintah seseorang berinisial F.

Menurut Adrianus, “Setelah diserahkan keempat pelaku penjemputan paksa ini, mereka sudah selesai tugas, dan mereka pulang.”

Namun tak lama kemudian, mereka dihubungi lagi dan diminta untuk mengantar korban. Saat itulah, keempat penculik ini baru menyadari bahwa Ilham sudah tidak bernyawa.

“Mereka dipanggil lagi untuk mengantar pulang si korban. Nah, pada saat waktu ketemu lagi, di situlah bahwa mereka melihat korban ini sudah tidak bernyawa lagi,” jelas Adrianus.

Meski merasa dibohongi dan berada di bawah tekanan, para pelaku tetap mengikuti perintah untuk membuang jasad korban.

Adrianus mengungkap bahwa sebagian pelaku menyampaikan ke keluarga mereka bahwa mereka hanya menjalankan perintah dan mengalami tekanan dari otak pelaku.

“Mereka juga dalam tekanan itu, dan mereka salah satu terduga penjemputan paksa ini menyampaikan ke keluarganya bahwa mereka memang baru diperintahkan untuk membuang jenazah,” tambahnya.

PENCULIKAN BOS BANK - Empat aktor utama dalam kasus penculikan dan pembunuhan kepala cabang bank BUMN Ilham Pradipta (37) berhasil diringkus, tiga pelaku berinisial DH, YJ, dan AA lebih dulu dibekuk di Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu (23/8/2025) sekitar pukul 20.15 WIB.
PENCULIKAN BOS BANK - Empat aktor utama dalam kasus penculikan dan pembunuhan kepala cabang bank BUMN Ilham Pradipta (37) berhasil diringkus, tiga pelaku berinisial DH, YJ, dan AA lebih dulu dibekuk di Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu (23/8/2025) sekitar pukul 20.15 WIB. (Subdit Jatanras Polda Metro Jaya)

Berujung Tragis di Cikarang

Jasad Ilham Pradipta akhirnya ditemukan keesokan paginya, Kamis (21/8/2025), sekitar pukul 05.30 WIB di area persawahan Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi.

Saat ditemukan, tangan dan kaki korban dalam keadaan terikat, dan wajahnya dilakban. Ia masih mengenakan pakaian yang sama seperti saat diculik.

Baca juga: Aktivitas Mewah Dwi Hartono Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN: Ramah di Publik, Dekat dengan Pejabat

Kronologi Penangkapan Para Tersangka

Hingga kini, Polda Metro Jaya telah menetapkan delapan orang sebagai tersangka dalam kasus ini.

Empat pelaku penculikan AT, RS, RAH, dan RW alias Eras, lebih dahulu ditangkap. AT, RS, dan RAH diamankan di sebuah rumah di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Sementara Eras ditangkap di Bandara Internasional Komodo, Labuan Bajo, NTT.

Selanjutnya, polisi berhasil menangkap empat tersangka lain yang diduga menjadi otak intelektual di balik pembunuhan.

Mereka adalah Dwi Hartono (DH), YJ, AA, dan C. DH, YJ, dan AA ditangkap di Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu (23/8/2025), sedangkan C diringkus keesokan harinya di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.

Motif dan Latar Belakang: Dwi Hartono Si Crazy Rich Jambi

Dwi Hartono, yang selama ini dikenal sebagai pengusaha sukses, motivator, dan dermawan, kini terungkap sebagai tersangka utama dalam kasus ini.

Ia dikenal publik karena kerap memberikan beasiswa, tampil bersama tokoh nasional, dan membangun citra sebagai “crazy rich” asal Jambi.

Kediamannya berada di kawasan elit Kompleks Perumahan Kota Wisata, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, tepatnya di Jalan San Fransisco Blok Q1 No. 8 dan 9.

Dari pantauan, rumah bergaya mewah tersebut tampak sepi dan pagar tinggi berwarna emas tertutup rapat. 

Lampu di halaman dibiarkan menyala meski siang hari. Menurut petugas keamanan yang ditemui di lokasi, rumah itu sudah dalam keadaan kosong.

Namun, mereka tidak mengetahui pasti sejak kapan penghuni meninggalkan tempat tersebut.

Motif Ekonomi dan Tipuan “Uang Besar”

Kuasa hukum Eras menyebut, para pelaku penculikan menerima tawaran itu karena alasan ekonomi. Mereka tergiur oleh iming-iming uang puluhan juta rupiah yang dijanjikan oleh Dwi Hartono.

Namun, seperti yang telah diberitakan sebelumnya, bayaran itu belum sepenuhnya diterima oleh para eksekutor.

“Jadi intinya kami dari keluarga kami memohon maaf terhadap keluarga korban, bahwa adik-adik kami juga menerima pekerjaan ini karena diiming-iming sesuatu, karena ada tekanan ekonomi juga,” ujar Adrianus.

Pernyataan ini memperkuat dugaan bahwa Dwi Hartono tidak hanya menjadi otak pembunuhan, tetapi juga memanipulasi para pelaku lapangan demi menjalankan aksinya.

***

(TribunTrends/TribunBogor)

Tags:
Dwi HartonoIlham PradiptaBank BRIBUMN
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved