Selebrita
Derita Anak Kembar Setelah Ditinggal Mpok Alpa: Dari Tangis Panjang hingga Dilarikan ke Rumah Sakit
Beginilah kondisi anak kembar Mpok Alpa usai ditinggal ibu meninggal, Ajie Darmaji punya cara untuk meredakan tangis bayi yang terus meronta.
Editor: jonisetiawan
TRIBUNTRENDS.COM - Beginilah kondisi anak kembar Mpok Alpa usai ditinggal ibu meninggal, Ajie Darmaji punya cara untuk meredakan tangis bayi kembar yang terus meronta.
Di tengah suasana duka mendalam, Ajie mengaku memiliki cara sederhana namun penuh arti untuk menenangkan hati kecil Raffa Ahmad dan Raffi Ahmad.
Cara itu bukan hanya berhasil membuat keduanya diam, tapi juga seakan menghadirkan kembali sosok ibu yang baru saja berpulang.
Kepergian Mpok Alpa memang menjadi pukulan besar bagi keluarga. Tidak hanya dirasakan oleh Ajie dan anak-anaknya yang sudah beranjak remaja, tetapi juga oleh bayi kembar yang bahkan belum genap berusia satu tahun.
Meski masih balita, rasa kehilangan itu tampak nyata.
Meskipun mereka belum bisa mengucapkan kata-kata, tangisan panjang yang tak kunjung reda menjadi bukti betapa dalam ikatan batin antara ibu dan anak.
Teriakan lirih yang terus terdengar seolah menggambarkan betapa besar kehilangan yang dirasakan kedua bayi itu.
Baca juga: Baju Mpok Alpa Jadi Penawar Tangis, Anak Kembar Seakan Rasakan Kehadiran Almarhumah Ibu
Bayi Kembar Rewel Usai Kepergian Ibunda
Raffa dan Raffi, buah hati kembar komedian Mpok Alpa, lahir pada Oktober 2024. Dengan usia yang masih sangat belia, mereka tentu belum mampu memahami arti sebenarnya dari kematian.
Namun, tubuh mungil mereka merespons kehilangan dengan cara yang berbeda: lewat tangisan.
Pada Jumat (15/8/2025), ketika sang ibu menghembuskan napas terakhir, suara tangis mereka justru semakin menjadi-jadi. Seakan-akan mereka tahu bahwa ada sesuatu yang hilang dari kehidupannya.
Ajie Darmaji, sang ayah, menceritakan bahwa malam setelah istrinya pergi merupakan saat yang paling berat.
Kedua anaknya tak henti-hentinya menangis, seolah mencari sosok ibu yang sudah tidak bisa lagi mereka jumpai.
“Semalem agak rewel,” ucap Ajie dengan suara berat saat ditemui awak media di rumah duka kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan.

Cara Menenangkan dengan Baju Sang Ibu
Dalam kebingungan menghadapi tangisan tanpa henti dari bayi kembar, Ajie akhirnya mendapat saran dari anggota keluarga.
Nasihat itu terdengar sederhana, tetapi menyimpan makna mendalam: berikan pakaian milik Mpok Alpa untuk menemani si kembar.
Ternyata, langkah kecil itu membawa hasil besar. Begitu kain peninggalan sang ibu ditempelkan ke tubuh mungil Raffa dan Raffi, tangisan mereka perlahan mereda.
Aroma dan sentuhan kain itu seolah menghadirkan kembali pelukan ibunya yang penuh kasih.
“Terus kalau orang dulu kan bilang ‘mana pakaian emaknya? Tempelin, tuh,’ gitu. Pas ditempelin (baju Mpok Alpa), bener berhenti nangis,” tutur Ajie lirih.
Momen ini menyadarkan banyak orang bahwa ikatan batin seorang ibu dengan anaknya begitu kuat, bahkan ketika sang ibu sudah tak lagi ada di dunia.
Baca juga: Anak Kembar Rewel Usai Ditinggal Mpok Alpa, Ajie Darmaji Ungkap Cara Menenangkan: Berhenti Nangis
Kondisi Kesehatan Kian Memprihatinkan
Namun cobaan keluarga itu tidak berhenti di situ. Tangisan yang terus-menerus ternyata juga diiringi dengan menurunnya kondisi kesehatan kedua bayi.
Tubuh mungil mereka mulai melemah dan memperlihatkan tanda-tanda sakit.
“Diare ternyata, sekarang lagi dibawa ke rumah sakit (sama keluarga),” ungkap Ajie.
Kesedihan yang menimpa Ajie pun semakin menumpuk. Di tengah kehilangan pasangan hidup, ia juga harus menghadapi kenyataan berat: merawat empat anak seorang diri.
Sebuah tugas yang tentu tidak mudah bagi seorang ayah yang selama ini terbiasa berbagi peran dengan sang istri.
Kini, Ajie harus menguatkan hati, menjaga buah hati dengan penuh kesabaran, meski rasa pilu terus menghantui karena sosok yang dicintainya sudah pergi untuk selamanya.
Empat Anak Kini Kehilangan Sosok Ibu
Kepergian Mpok Alpa meninggalkan duka bagi keempat anaknya. Anak sulungnya, Sherly, kini beranjak remaja dan berusaha menguatkan diri.
Anak kedua, Alfatih, masih berusia sembilan tahun, berada di usia yang sangat membutuhkan bimbingan seorang ibu.
Sedangkan Raffa dan Raffi, si kembar, bahkan belum sempat merasakan kasih sayang seorang ibu secara utuh.
Ajie tak mampu membendung air matanya ketika menceritakan kondisi anak-anaknya yang kini tumbuh tanpa belaian seorang ibu.
“Hati yang gak tega gitu ya. Ya Allah, masih kecil emaknya sudah gak ada,” ucapnya dengan suara bergetar.
Ia sadar betul bahwa peran seorang ibu begitu besar dalam kehidupan anak-anak. Tak hanya memberi kasih sayang, seorang ibu juga memiliki kekuatan luar biasa dalam merawat dan menjaga keluarga.
“Seorang ibu itu kan bisa merawat 10 anak sekaligus, hebat gitu. Tapi seorang bapak susah, sulit untuk itu.
Saya berdoa ya Allah mudah-mudahan bisa ini merawat empat orang anak ini,” katanya sambil menekan dadanya.
Baca juga: Nasib Bayi Kembar Mpok Alpa Ditinggal Ibu di Usia 10 Bulan, Tangisan Tak Henti, Aji Darmaji Tak Tega
Sosok Ibu yang Telaten
Kenangan tentang Mpok Alpa terus membekas dalam ingatan Ajie. Ia mengenang istrinya sebagai sosok ibu yang penuh kasih sayang, telaten, dan tak tergantikan.
Meski ada orang lain yang membantu menjaga, almarhumah selalu memilih untuk tidur bersama bayi kembarnya.
“Kalau emaknya mah, almarhum emang hebat. Biar kata ada yang awasin tetap maunya tidur sama Raffa-Raffi. Kalau dipeluk sama emaknya, udah itu langsung (pulas),” kisah Ajie.
Kenangan kecil itu menjadi bukti betapa besar kasih sayang Mpok Alpa kepada anak-anaknya.
Kepergian Akibat Penyakit
Wanita bernama asli Nisa Carolina ini menghembuskan napas terakhir setelah berjuang melawan kanker payudara. Ia meninggal dunia di RS Dharmais, Jakarta Barat, pada Jumat pagi (15/8/2025).
Kini jenazahnya disemayamkan di rumah duka, kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan. Kehilangan ini meninggalkan duka mendalam, namun juga pelajaran berharga bagi banyak orang.
Kisah Raffa dan Raffi yang hanya bisa berhenti menangis ketika dipelukkan baju sang ibu membuktikan bahwa kasih sayang seorang ibu adalah sesuatu yang abadi, tidak tergantikan oleh siapa pun, bahkan ketika raganya sudah tiada.
***
(TribunTrends/TribunJakarta)
Baju Mpok Alpa Jadi Penawar Tangis, Anak Kembar Seakan Rasakan Kehadiran Almarhumah Ibu |
![]() |
---|
Tiga Penyakit Sekaligus di Rahim, Meisya Siregar Ungkap Perjuangan Menyelamatkan Diri |
![]() |
---|
Anak Kembar Rewel Usai Ditinggal Mpok Alpa, Ajie Darmaji Ungkap Cara Menenangkan: 'Berhenti Nangis' |
![]() |
---|
Nasib Bayi Kembar Mpok Alpa Ditinggal Ibu di Usia 10 Bulan, Tangisan Tak Henti, Aji Darmaji Tak Tega |
![]() |
---|
Billy Syahputra Kenang Curhatan Mpok Alpa, Nangis-nangis: Gak Mau Ninggalin Idung |
![]() |
---|