3 Tahun Mpok Alpa Berjuang Lawan Kanker dalam Diam, Ibu Mertua Baru Tahu saat Menantu Tiada

TRIBUNTRENDS.COM - Dunia hiburan Tanah Air kembali diselimuti duka mendalam atas kepergian komedian Nina Carolina, yang lebih dikenal dengan nama panggung Mpok Alpa.

Sosok yang dikenal lewat gaya khas Betawi dan candaan segar ini mengembuskan napas terakhirnya di usia 38 tahun, pada Jumat pagi, 15 Agustus 2025, di RS Kanker Dharmais, Jakarta.

Tak banyak yang tahu bahwa di balik senyum dan tawa yang kerap ia suguhkan di layar kaca, Mpok Alpa selama tiga tahun terakhir sebenarnya tengah berjuang melawan penyakit kanker.

Bahkan, perjuangan panjang ini tidak diketahui oleh banyak orang, termasuk orang terdekatnya.

Memilih Diam, Demi Tidak Membebani Orang Lain

Keputusan Mpok Alpa untuk menyembunyikan penyakitnya bukan tanpa alasan.

Dalam penuturan suaminya, Aji Darmaji, diketahui bahwa sang komedian tidak ingin penyakitnya menjadi beban pikiran bagi keluarga maupun orang-orang terdekat.

"Ibu kandung saya aja ya nggak tahu, baru kemarin tahunya," ujar Aji Darmaji dalam wawancara yang diunggah kanal YouTube Intens Investigasi, Minggu (17/8/2025).

Menurut Aji, Mpok Alpa merasa bahwa mengabarkan penyakitnya hanya akan menambah beban psikologis keluarga.

“Takutnya malah pikiran orang tua. Katanya jangan dibilangin ke emak nanti takut jadi pikiran,” lanjutnya.

Penyakit kanker sendiri, yang merupakan pertumbuhan sel abnormal atau tumor ganas, kerap menjadi momok karena proses pengobatan yang panjang dan melelahkan.

Namun, alih-alih mengeluh, Mpok Alpa memilih diam dan fokus menjalani proses pengobatan, sembari terus berdoa dan berikhtiar untuk kesembuhan.

"Kita aja udah kita telen, kita berobat, kita ikhtiar sambil berdoa," ucap Aji menirukan istrinya.

Baginya, keputusan untuk tetap tersenyum di hadapan publik merupakan bentuk kasih sayang.

"Intinya ini almarhumah nggak mau nyusahin orang, nggak mau jadi beban pikiran orang."

Baca juga: Mpok Alpa Meninggal, Kondisi Anak Kembar Mengkhawatirkan, Rewel hingga Dilarikan ke Rumah Sakit

Detik-Detik Terakhir Sang Komedian

Dalam kesempatan yang sama, Aji juga mengisahkan momen-momen terakhir sang istri sebelum berpulang.

Menurutnya, kondisi kesehatan Mpok Alpa semakin memburuk menjelang kepergiannya.

Ia bahkan sudah kesulitan tidur dalam posisi berbaring dan hanya bisa tidur sambil duduk.

"(Mpok Alpa) bilang, 'Pah ini (selang oksigen) copotin ya, mama nggak kuat napasnya udah di sini (tenggorokan)'," kenang Aji.

Malam sebelum kepergiannya, tepat pukul 2 dini hari, Mpok Alpa diketahui tertidur di meja makan rumah sakit. Bahkan saat itu, ia meminta sang suami untuk tidur di sisinya.

"Suruh tidur di sampingnya, 'jangan ini sempit, usapin aja ya'," ujar Aji.

Ia pun menyadari tubuh istrinya mulai berubah dingin, tanda-tanda kondisi kritis mulai terlihat.

"Habis Subuh ke kaki tuh udah mulai dingin, udah mulai gelisah," paparnya.

Menghembuskan Napas Terakhir Dalam Pelukan Suami

Pada pagi hari, Aji memutuskan memanggil perawat karena kondisi istrinya semakin memburuk.

Meski oksigen sempat diganti ke alat bantu yang lebih besar, Mpok Alpa tetap merasa sesak hingga akhirnya melepaskan alat bantu pernapasan tersebut.

Sang suami terus mendampingi di sisi ranjang, membisikkan kalimat syahadat ke telinga istrinya.

"Peluk aja, 'ikutin ya cuma sampai Laa ilaaha illallah cuma sampai Allah' udah habis," kata Aji mengenang.

Mpok Alpa akhirnya mengembuskan napas terakhirnya pukul 08.31 WIB, dalam pelukan suami yang setia menemaninya hingga hembusan napas terakhir.

Mpok Alpa bukan hanya dikenal sebagai komedian dengan ciri khas gaya Betawi dan suara cemprengnya yang menghibur.

Ia juga dikenal di lingkungan rumah sebagai pribadi yang dermawan dan peduli sesama. Dalam kesaksian para tetangga, Mpok Alpa bahkan sempat menyumbang dana untuk pembangunan masjid dan ambulans di lingkungan tempat tinggalnya.

Kepergian Mpok Alpa meninggalkan duka mendalam, tak hanya bagi keluarga dan sahabat, tetapi juga bagi para penggemar yang selama ini terhibur oleh canda tawanya.

Namun, perjuangannya yang diam-diam namun penuh semangat dan ketulusan, akan selalu menjadi inspirasi.

(TribunTrends.com/ Tribunnews.com/Ifan/Indah/ Disempurnakan dengan bantuan AI)