Terungkap Jejak Derita Prada Lucky Sebelum Tewas Dianiaya, Lupa Nama Senior Langsung Ditampar
Terungkap Jejak Derita Prada Lucky Sebelum Tewas Dianiaya, Lupa Nama Senior Langsung Ditampar dan Dibentak-bentak
Editor: Agung Santoso
Terungkap Jejak Derita Prada Lucky Sebelum Tewas Dianiaya, Lupa Nama Senior Langsung Ditampar dan Dibentak-bentak
Akhirnya, tirai gelap kehidupan Prada Lucky Namo selama dua bulan di markas TNI tersibak ke hadapan publik.
Mimpi yang ia peluk sejak bocah—menjadi prajurit pembela negeri—ternyata menjelma menjadi mimpi buruk yang merenggut nyawanya.
Prada Lucky Chepril Saputra Namo, pemuda yang rela jatuh bangun menempuh delapan kali tes demi lolos menjadi prajurit, akhirnya berhasil meraih seragam loreng di usia terakhir syarat masuk TNI: 22 tahun.
Dalam sebuah foto yang beredar di media sosial, ia tersenyum sambil memegang poster berisi kata-kata syukur, seolah seluruh dunia akhirnya memeluk mimpinya.
"Terima kasih Tuhan, terima kasih Bapa Mama, anakmu ini jadi tentara. Mimpiku terwujud di umur terakhir," tulisnya penuh haru.

Namun, kebahagiaan itu hanya bertahan sekejap.
Baru dua bulan menikmati status sebagai prajurit, nyawanya tercabut—bukan di medan perang, tapi di dalam markas Yon TP 834/WM, Kabupaten Nagekeo, NTT.
Bukan peluru musuh yang merobek tubuhnya, melainkan tangan para seniornya sendiri.
"Saya sakit hati… hancur hati saya. Kalian bikin seperti ini," suara ibunya, Sepriana Paulina Mirpey, bergetar menahan pilu.
Lewat tayangan YouTube Kompas TV, Sepriana mengisahkan bagaimana anaknya bercerita lewat video call.
Lucky dipaksa menghafal nama-nama senior, dan setiap kali lupa—tamparan menjadi hukumannya.
Namun itu hanyalah awal.
Tubuhnya kemudian dihujani cambukan, pukulan, hingga penuh memar dan luka.

"Kalau sampai dicambuk, sampai seluruh tubuhnya penuh luka-luka begitu… apakah itu wajar?" Sepriana menatap kosong, menahan amarah bercampur duka.
Pada kakaknya, Lusi Namo, Lucky pernah mengadu: ia dipukul senior hanya karena kelelahan memasak untuk para anggota.
Karier Laras Faizati di AIPA Lenyap Sekejap, Surat Pemecatan Meluncur dari Brunei, Tak Ada Toleransi |
![]() |
---|
Pesan Istri Viral Lagi Usai Nadiem Makarim Ditahan: Anak Tak Butuh Sempurna, Hanya Butuh Hadir |
![]() |
---|
Nasib Laras Faizati Usai Diduga Hasut Massa, Dari Kantor AIPA ke Jeruji Besi, Ibu Jadi Saksi Derita |
![]() |
---|
Senyum Lebar Siswa SMPN 2 Cawas Sambut Program Makan Bergizi Gratis dan Bupati Klaten Hamenang |
![]() |
---|
Kabar Baik untuk Guru Non-PNS, Tiga Pengumuman Penting dari Kemenag yang Bikin Harapan Makin Cerah! |
![]() |
---|