Breaking News:

PPG 2025

Sebutkan Unsur-unsur Penting dalam Pendidikan Anak Menurut Nyai Ahmad Dahlan? Modul FPPN Topik 1 PPG

Simaklah Modul Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai Topik 1, khususnya pada bahasan mengenai Filsafat Pancasila dan Pemikiran Ki Hadjar Dewantara.

Editor: Sinta Darmastri
TribunTrends.com/freepik
KUNCI JAWABAN - Modul Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai Topik 1, khususnya pada bahasan mengenai Filsafat Pancasila dan Pemikiran Ki Hadjar Dewantara. 

TRIBUNTRENDS.COM - Fenomena yang semakin marak seperti tawuran pelajar, kecanduan game online, hingga paparan judi digital, menjadi alarm keras bagi dunia pendidikan.

Perilaku menyimpang ini bukan sekadar masalah disiplin, namun juga mencerminkan perlunya penguatan nilai moral dan karakter sejak dini.

Dalam konteks inilah, Pancasila kembali ditegaskan sebagai fondasi filosofis pendidikan nasional, yang mesti dijabarkan dalam tindakan nyata, salah satunya melalui pendidikan budi pekerti.

Peran guru dan lembaga pendidikan menjadi sangat sentral dalam upaya ini. Ki Hadjar Dewantara, tokoh pendidikan nasional, telah jauh-jauh hari menekankan pentingnya Tri Sentra Pendidikan sebagai basis pembentukan karakter peserta didik.

Bagi para pendidik yang ingin memperdalam pemahaman ini, membaca kembali tulisan-tulisan beliau bisa menjadi langkah awal untuk memahami bagaimana sekolah, keluarga, dan masyarakat saling bersinergi dalam membentuk pribadi yang utuh.

Topik Penguatan Budi Pekerti melalui Tri Sentra Pendidikan ini menjadi salah satu materi penting dalam Modul Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai (FPPN) Topik 1, khususnya pada bahasan mengenai Filsafat Pancasila dan Pemikiran Ki Hadjar Dewantara sebagai Landasan Pendidikan Nasional.

Baca juga: JAWABAN: Apa Yang Menjadi Komitmen Bapak/Ibu Dalam Menerapkan Pendidikan Nilai?

Materi tersebut menjadi bagian dari pembelajaran mandiri bagi Bapak/Ibu guru yang mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) tahap 2 tahun 2025 melalui platform Ruang GTK.

Sebagai bagian dari proses pembelajaran, para peserta PPG tidak hanya mempelajari teori, tetapi juga diminta untuk mengerjakan latihan pemahaman dan menyusun cerita reflektif.

Tugas ini bertujuan agar para guru tidak hanya memahami konsep secara intelektual, tetapi juga mampu merefleksikannya dalam praktik mengajar dan interaksi keseharian dengan siswa.

Latihan Pemahaman

1. Sebutkan unsur-unsur penting dalam pendidikan karakter anak dalam konsep Catur Pusat Pendidikan menurut Nyai Ahmad Dahlan?

  • Keluarga, Sekolah, Masyarakat, dan Media Sosial
  • Sekolah, Masyarakat, Tokoh Agama, dan Keluarga
  • Keluarga, Masyarakat, Pemerintah, dan Tempat Ibadah
  • Sekolah, Masyarakat, Keluarga, dan Bimbingan Belajar
  • Keluarga, Sekolah, Masyarakat, dan Tempat Ibadah

Kunci Jawaban: Keluarga, Sekolah, Masyarakat, dan Tempat Ibadah

Baca juga: Contoh Soal Post Test Modul 3 FPPN PPG 2025: Cara Guru Menanamkan Nilai Pancasila pada Siswa SD

Cerita Reflektif

Setelah membaca tulisan Ki Hadjar Dewantara tentang Sistem Trisentra, mari melakukan refleksi sesuai dengan konteks sekolah masing-masing. (1) Bagaimana pola hubungan antar pusat pendidikan dalam konteks sekolah Bapak/Ibu? (2) Bagaimana memastikan bahwa trisentra pendidikan di sekolah Bapak/Ibu memiliki visi dan misi yang sama? (3) Apa yang dapat dilakukan agar tercipta kerjasama yang harmonis antara ke-3 pusat pendidikan?

Kunci Jawaban: 

1. Sekolah sudah menjalin pola hubungan kerja yang baik antara orang tua (lingkungan keluarga), sekolah (lingkungan perguruan), dan masyarakat (lingkungan pergaulan).

2. Cara sekolah memastikan bahwa trisentra pendidikan memiliki visi dan misi yang sama adalah dengan mengadakan kegiatan parenting setiap semester.

3. Membangun komunikasi yang efektif antara ke-3 pusat pendidikan.

Kunci Jawaban Alternatif: 

1. Pola hubungan di sekolah saya cenderung reaktif. Hubungan keluarga dan sekolah umumnya terbatas pada pertemuan formal, seperti pengambilan rapor atau saat ada masalah siswa. 

Keterlibatan masyarakat seringkali minim dan sebatas pada acara tertentu. Hubungan ini masih perlu ditingkatkan agar menjadi kolaborasi yang proaktif dan berkelanjutan.

2. Untuk memastikan visi yang sama, sekolah perlu menjadi perantara aktif. Kami mengadakan pertemuan orang tua secara rutin, tidak hanya untuk sosialisasi, tetapi juga untuk menyamakan persepsi tentang tujuan pendidikan anak. 

Komunikasi melalui grup digital juga kami gunakan untuk berbagi informasi dan tips pendidikan.

3. Langkah yang dapat kami lakukan adalah membuka ruang dialog secara berkala, bukan hanya saat ada masalah. 

Kami akan mencoba melibatkan orang tua sebagai narasumber dalam kegiatan, dan mengajak komunitas sekitar dalam proyek sekolah. 

Dengan saling mengakui peran masing-masing, kolaborasi yang harmonis dapat terwujud untuk kepentingan siswa.

Baca juga: Nela adalah Salah Satu Siswa Anda yang Memiliki Prestasi, Kunci Jawaban Post Test Modul 1 PPG 2025

Kunci Jawaban Alternatif: 

1. Dalam konteks sekolah, hubungan antara keluarga, sekolah, dan masyarakat (trisentra pendidikan) masih perlu diperkuat. 

Saat ini, komunikasi sekolah dan orang tua berjalan cukup baik melalui pertemuan rutin, namun keterlibatan orang tua dalam mendukung pembentukan karakter anak masih terbatas. 

Demikian pula, keterlibatan masyarakat dalam pendidikan anak belum optimal dan cenderung bersifat insidental.

2. Untuk memastikan ketiga pusat pendidikan memiliki visi dan misi yang sama, penting bagi sekolah untuk menyampaikan tujuan pendidikan secara terbuka dan berkelanjutan kepada orang tua dan masyarakat. 

Forum Komite Sekolah, majelis orang tua, dan kegiatan sekolah bersama masyarakat dapat menjadi sarana menyatukan persepsi.

3. Agar tercipta kerja sama yang harmonis, sekolah dapat menjadi penghubung aktif antara keluarga dan masyarakat. 

Guru perlu membuka ruang dialog yang setara dengan orang tua, serta mengajak masyarakat terlibat dalam kegiatan pendidikan seperti pengembangan minat bakat, pembinaan karakter, dan pelatihan sosial. 

Kolaborasi ini akan memperkuat sinergi dan memastikan bahwa peserta didik tumbuh dalam lingkungan yang selaras antara rumah, sekolah, dan masyarakat.

Kunci Jawaban Alternatif: 

1. Di sekolah saya, hubungan antara keluarga, sekolah, dan lingkungan pemuda belum sepenuhnya terintegrasi. Sekolah aktif mengembangkan kecerdasan intelektual melalui kurikulum, namun keterlibatan keluarga terbatas pada rapat orang tua. Pergaulan pemuda sering lepas dari pengawasan, sehingga memengaruhi budi pekerti siswa. Komunikasi antar pusat perlu diperkuat.

2. Untuk menyatukan visi, sekolah dapat mengadakan lokakarya rutin dengan orang tua dan komunitas pemuda, menjelaskan tujuan pendidikan berbasis Pancasila dan budi pekerti. Visi ini harus tertuang dalam program sekolah, seperti kegiatan ekstrakurikuler yang melibatkan keluarga dan masyarakat, untuk menanamkan nilai-nilai nasional dan moral.

3. Sekolah dapat menjadi fasilitator dengan membentuk majelis orang tua, mengadakan kegiatan bersama seperti seni dan olahraga, serta melibatkan guru sebagai pembimbing di luar kelas. Orang tua didorong mendukung dana dan kegiatan, sementara siswa diajak patuh pada aturan sekolah, menciptakan kolaborasi yang mendukung pendidikan holistik.

*) Disclaimer: 

  • Kunci jawaban Latihan Pemahaman dan Cerita Reflektif modul FPPN topik Filsafat Pancasila dan Pemikiran KHD materi Penguatan Budi Pekerti melalui Tri Sentra Pendidikan dalam artikel ini hanya sebagai referensi bagi guru yang mengikuti PPG 2025 tahap 2 untuk mengerjakan di Ruang GTK.
  • Beberapa kunci jawaban merupakan hasil olah AI, bapak/ibu guru dapat memodifikasi.

(TribunTrends.com/Tribunnews.com)

Tags:
kunci jawabanFPPNPPGNyai Ahmad Dahlan
Berita Terkait
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved