Kunci Jawaban
Rencana Pembelajaran Berdasarkan Experiential Learning, Jawaban Cerita Reflektif Modul 2 PPG 2025
Berikut ini kunci jawaban Cerita Reflektif Modul 2 PPG 2025, Rencana Pembelajaran Berdasarkan Experiential Learning
Editor: Nafis Abdulhakim
Berikut ini kunci jawaban Cerita Reflektif Modul 2 PPG 2025, Rencana Pembelajaran Berdasarkan Experiential Learning
TRIBUNTRENDS.COM - Kunci Jawaban Cerita Reflektif Modul 2 PSE Topik 3: Experiential Learning.
Bagi Bapak/Ibu guru peserta program Pendidikan Profesi Guru (PPG) tahun 2025, pertanyaan cerita reflektif yang mungkin muncul setelah mengerjakan Latihan Pemahaman Modul 2 Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) Topik 3 Experiential Learning adalah: Mari mencoba mengembangkan Rencana Pembelajaran berdasarkan experiential learning!
Berikut adalah panduan dan contoh yang bisa Bapak/Ibu gunakan sebagai referensi dalam mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengintegrasikan metode experiential learning
Baca juga: JAWABAN: Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 7. Tabel 1.2 Menemukan Ide Pokok Dan Ide Pendukung
Berikut kunci jawaban Cerita Reflektif Modul 2 PSE Topik 3: Experiential Learning materi Aksi Nyata Experiential Learning dalam PPG 2025.
Cerita Reflektif
Mari mencoba mengembangkan Rencana Pembelajaran berdasarkan experiential learning!
Kunci Jawaban:
Rencana Pembelajaran Berdasarkan Experiential Learning
Mata Pelajaran: Pendidikan Pancasila
Kelas: XI
Topik: Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari
Waktu: 2 JP (2 x 45 menit)
Model Pembelajaran: Experiential Learning + Social Emotional Learning (SEL)
1. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu:
- Mengidentifikasi penerapan nilai-nilai Pancasila dalam lingkungan sekitar.
- Menunjukkan sikap empati, peduli, dan mampu berkomunikasi dengan baik dalam kelompok.
- Melakukan refleksi atas tindakan pribadi dan sosial berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
2. Langkah-Langkah Pembelajaran (Tahapan Experiential Learning)
A. Concrete Experience (Mengalami)
Guru mengajak siswa mengamati dan mendiskusikan video atau studi kasus tentang konflik sosial yang menyinggung nilai persatuan dan keadilan.
Aktivitas: Menonton video pendek, lalu berdiskusi kelompok mengenai kejadian tersebut.
B. Reflective Observation (Merefleksikan)
Siswa diarahkan untuk menulis refleksi pribadi:
- Apa perasaan mereka setelah melihat kejadian tersebut?
- Nilai Pancasila mana yang diabaikan?
- Fokus SEL: Kesadaran diri, empati (empathy), kesadaran sosial.
C. Abstract Conceptualization (Menyimpulkan)
Bersama guru, siswa merumuskan konsep atau prinsip dari pengalaman dan refleksi mereka, lalu mengaitkan dengan nilai-nilai Pancasila.
Contoh: Menyimpulkan bahwa nilai persatuan dapat diwujudkan dengan menghargai perbedaan dan mencegah ujaran kebencian.
D. Active Experimentation (Menerapkan)
Siswa menyusun rencana aksi nyata sederhana untuk menguatkan nilai Pancasila di sekolah, misalnya: kampanye saling menghargai antar teman.
Fokus SEL: Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab, compassion, komunikasi, dan kolaborasi.
3. Penilaian
- Sikap: Empati, tanggung jawab, keterbukaan.
- Keterampilan: Kemampuan berpikir kritis (critical inquiry), refleksi, kerja sama.
- Pengetahuan: Pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila dalam konteks kekinian.
Kunci Jawaban Alternatif:
Rencana Pembelajaran Berbasis Experiential Learning
Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia
Kelas/Semester: V / Genap
Topik: Membuat Teks Petunjuk (Langkah-langkah melakukan sesuatu)
Alokasi Waktu: 2 x 40 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu:
- Mengidentifikasi ciri-ciri teks petunjuk.
- Menyusun teks petunjuk berdasarkan pengalaman langsung.
- Menyampaikan teks petunjuk secara lisan dan tertulis secara runtut dan jelas.
B. Langkah-Langkah Experiential Learning
1. Concrete Experience (Pengalaman Nyata)
Siswa melakukan kegiatan praktik langsung, misalnya membuat minuman tradisional (contoh: es jeruk atau teh manis) atau kerajinan tangan sederhana (origami/foto kolase).
2. Reflective Observation (Refleksi Pengamatan)
Siswa diminta untuk menceritakan secara lisan langkah-langkah yang mereka lakukan.
Guru memandu dengan pertanyaan reflektif:
- Apa saja bahan dan alat yang digunakan?
- Langkah mana yang paling sulit?
- Apa hasil akhirnya?
3. Abstract Conceptualization (Konseptualisasi Abstrak)
Berdasarkan pengalaman dan refleksi tadi, siswa mulai menyusun teks petunjuk secara tertulis sesuai struktur dan kaidah kebahasaan yang benar (menggunakan kalimat imperatif, urutan langkah, dsb).
4. Active Experimentation (Eksperimen Aktif)
Siswa saling bertukar hasil teks petunjuk dan mencoba mengikuti petunjuk dari temannya. Mereka memberikan umpan balik apakah teks tersebut mudah dipahami dan diikuti.
C. Penilaian
- Proses: Keaktifan dalam praktik, partisipasi dalam diskusi refleksi.
- Produk: Teks petunjuk tertulis, penilaian teman sejawat (peer assessment).
- Sikap: Kerja sama, kemandirian, dan rasa ingin tahu.
Kunci Jawaban Alternatif:
Rencana Pembelajaran berdasarkan experiential learning
Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia
Kelas: 4 SD
Topik: Menulis Teks Prosedur Sederhana (misalnya, cara membuat sesuatu, cara melakukan aktivitas tertentu)
Alokasi Waktu: 3 x 35 menit (1 pertemuan)
Model Pembelajaran: Berbasis Experiential Learning (dengan Siklus Kolb)
Kompetensi Dasar:
Menulis teks prosedur sederhana tentang cara melakukan sesuatu atau menggunakan alat dengan bahasa yang runtut dan efektif.
Indikator Pencapaian Kompetensi:
- Siswa mampu mengidentifikasi langkah-langkah dalam sebuah teks prosedur.
- Siswa mampu menyusun langkah-langkah menjadi teks prosedur yang runtut.
- Siswa mampu menggunakan kosakata yang tepat dalam menulis teks prosedur.
- Siswa mampu mempraktikkan teks prosedur yang telah dibuat.
Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Experiential Learning
1. Pengalaman Konkret (Concrete Experience)
Pada tahap ini, siswa akan terlibat langsung dalam sebuah aktivitas yang menjadi dasar pengalaman mereka.
- Aktivitas: Guru membawa beberapa bahan sederhana (misalnya: teh celup, gula, air panas, gelas, sendok; atau bahan untuk membuat sandwich sederhana seperti roti, selai, meses).
- Instruksi: Guru mendemonstrasikan cara membuat teh manis/sandwich tanpa berbicara sedikit pun. Guru hanya menunjukkan langkah demi langkah secara visual.
- Tantangan: Setelah demonstrasi, guru meminta beberapa siswa secara sukarela untuk mencoba membuatnya kembali berdasarkan apa yang mereka lihat, juga tanpa berbicara.
- Tujuan: Siswa mengalami langsung proses melakukan sesuatu tanpa panduan verbal, membuat mereka fokus pada urutan langkah.
2. Observasi Reflektif (Reflective Observation)
Setelah pengalaman langsung, siswa diajak untuk merefleksikan apa yang telah mereka alami dan lihat.
Aktivitas:
Guru memandu diskusi singkat:
- "Apa yang kalian amati saat Ibu/Bapak membuat teh/sandwich tadi?"
- "Apakah kalian bisa langsung membuat teh/sandwich setelah melihat tadi?"
- "Bagian mana yang menurut kalian paling penting?"
- "Apakah ada langkah yang kurang jelas?"
- "Menurut kalian, apa yang bisa membantu teman yang tadi mencoba tapi kesulitan?"
Siswa mencatat poin-poin penting atau pertanyaan yang muncul dalam buku catatan mereka.
Tujuan: Mendorong siswa untuk menganalisis pengalaman, mengidentifikasi urutan, dan menyadari pentingnya instruksi yang jelas.
3. Konseptualisasi Abstrak (Abstract Conceptualization)
Pada tahap ini, siswa mulai membentuk konsep atau pemahaman baru dari refleksi mereka.
Aktivitas:
Guru memperkenalkan konsep "Teks Prosedur." "Teks prosedur itu seperti resep atau panduan, isinya langkah-langkah yang harus dilakukan secara berurutan agar hasilnya sesuai yang kita inginkan."
Guru menunjukkan contoh teks prosedur yang sudah jadi (misalnya, teks prosedur membuat teh dari buku, atau teks prosedur sederhana lain).
Guru memandu siswa untuk mengidentifikasi ciri-ciri teks prosedur dari contoh:
- "Ada judulnya?"
- "Ada bahan/alatnya?"
- "Apakah langkah-langkahnya berurutan (pakai angka/kata 'pertama', 'kemudian', 'selanjutnya')?"
- "Bagaimana bahasa yang digunakan (perintah, singkat, jelas)?"
Siswa berdiskusi dalam kelompok kecil untuk merangkum ciri-ciri teks prosedur.
Tujuan: Membantu siswa mengaitkan pengalaman konkret dengan konsep teoretis teks prosedur dan memahami strukturnya.
4. Eksperimentasi Aktif (Active Experimentation)
Di tahap akhir, siswa mengaplikasikan konsep yang telah mereka pahami untuk menciptakan sesuatu yang baru atau memecahkan masalah.
Aktivitas:
Proyek Menulis Teks Prosedur: Siswa diminta untuk membuat teks prosedur sederhana tentang aktivitas yang mereka kuasai atau ingin bagikan.
Contoh:
- Cara membuat jus buah
- Cara merawat tanaman pot
- Cara mencuci tangan yang benar
- Cara memakai seragam sekolah
- Cara membuat origami sederhana
Produk: Setiap siswa menulis teks prosedur di kertas gambar atau karton kecil, dilengkapi dengan ilustrasi sederhana untuk setiap langkah.
Presentasi dan Evaluasi: Beberapa siswa (atau semua, jika waktu memungkinkan) mempresentasikan teks prosedur mereka di depan kelas. Guru dan teman lain dapat memberikan umpan balik (misalnya, "Langkahnya sudah jelas?", "Gambarnya membantu?", "Apakah bahasanya mudah dimengerti?").
Tujuan: Siswa menerapkan pemahaman mereka tentang teks prosedur secara kreatif dan praktis, serta melatih kemampuan komunikasi dan umpan balik.
Penilaian
- Penilaian Proses: Observasi partisipasi siswa dalam setiap tahapan (refleksi, diskusi, kerja kelompok).
- Penilaian Produk: Teks prosedur yang dibuat siswa (kesesuaian dengan struktur, keruntutan langkah, penggunaan kosakata, kejelasan).
- Penilaian Keterampilan: Kemampuan siswa mempraktikkan teks prosedur yang dibuatnya sendiri atau teman (jika ada sesi demo produk).
*) Disclaimer: kunci jawaban Cerita Reflektif Modul 2 PSE Topik 3: Experiential Learning dalam artikel ini hanya sebagai referensi bagi guru yang mengikuti PPG 2025 untuk mengerjakan di Ruang GTK.
(TribunTrends.com/Tribunnews.com/Sri Juliati/Disempurnakan dengan bantuan AI)
Sumber: Tribunnews.com
Hal Apa yang Perlu Diperhatikan dalam Penerapan Experiential Learning Kunci Jawaban Cerita Reflektif |
![]() |
---|
JAWABAN: Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 12-13. Bagaimana H.B. Jassin Merawat Sastra Indonesia? |
![]() |
---|
Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 10 - 11: Pola Pengembangan Paragraf Deduktif atau Induktif |
![]() |
---|
Jawaban: Apakah Ada Kesesuaian Antara Materi yang Diberikan di PPG dan Materi Ujian? |
![]() |
---|
Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 7 - 8 Paragraf Teks: Yang Lebih Penting dari Aku |
![]() |
---|