Kunci Jawaban
Jawaban PPG 2025: Bagaimana Bentuk Pembelajaran yang Menerapkan CASEL di Kelas yang Diampu?
Inilah kunci jawaban PPG 2025 dengan soal Bagaimana bentuk pembelajaran yang menerapkan CASEL di kelas yang diampu?
Editor: jonisetiawan
TRIBUNTRENDS.COM - Kunci Jawaban Cerita Reflektif Modul 2 PSE Topik 1 PPG Guru Tertentu 2025: Bentuk Pembelajaran yang Menerapkan CASEL di Kelas
Pada Modul 2 Topik 1 Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) tahun 2025, para peserta diajak untuk memahami pentingnya mengintegrasikan Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning (CASEL) ke dalam proses pembelajaran.
Salah satu bagian yang harus dikerjakan adalah Cerita Reflektif, yang berfokus pada penerapan nyata dari materi yang telah dipelajari.
Salah satu pertanyaan reflektif yang muncul adalah:
“Bagaimana bentuk pembelajaran yang menerapkan CASEL di kelas yang diampu?”
Pertanyaan ini muncul setelah Bapak/Ibu guru menyelesaikan materi Aksi Nyata Pentingnya CASEL, yang merupakan bagian dari penguatan implementasi PSE di kelas melalui kerangka CASEL.
Baca juga: Jawaban PPG: Menurut Anda, Gambaran Penerapan CASEL dalam Pembelajaran Sosial Emosional di Kelas
Kunci jawaban di bawah ini disusun sebagai referensi dan inspirasi bagi Bapak/Ibu guru peserta PPG melalui Ruang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), terutama bagi yang masih mengalami kesulitan dalam menyusun jawaban reflektif berdasarkan pengalaman pribadi.
Berikut kunci jawaban Cerita Reflektif Modul 2 PSE Topik 1 materiAksi Nyata Pentingnya CASEL di Ruang GTK.
Cerita Reflektif
Bagaimana bentuk pembelajaran yang menerapkan CASEL di kelas yang diampu?
Kunci Jawaban:
Bentuk pembelajaran yang menerapkan CASEL di kelas yang saya ampu adalah integrasi yang berkesinambungan antara pengembangan kompetensi sosial-emosional dengan semua aspek kegiatan belajar-mengajar, bukan sekadar materi tambahan.
Hal ini mewarnai setiap interaksi dan aktivitas, baik yang terencana maupun yang muncul secara spontan.
Berikut adalah gambaran konkretnya:
1. Pembiasaan Harian yang Menguatkan PSE (Rutinitas)
Setiap hari, kami memulai dengan aktivitas singkat untuk membangun kesadaran diri dan kesadaran sosial. Ini bisa berupa:
"Cek-in Emosi Pagi": Kami memulai dengan berbagi satu kata atau ekspresi (misalnya dengan emoji atau isyarat tangan) tentang perasaan mereka hari itu dan alasannya. Ini membantu siswa mengenali emosi diri dan memahami keberagaman perasaan orang lain.
Latihan Pernapasan atau Mindfulness Singkat: Sebelum memulai pelajaran yang menantang atau setelah transisi, kami melakukan latihan napas dalam 1-2 menit. Ini melatih manajemen diri dan fokus, membantu siswa kembali ke kondisi tenang dan siap belajar.
Sesi Apresiasi/Syukur: Sesekali, kami meluangkan waktu untuk siswa mengucapkan terima kasih atau mengapresiasi satu hal baik yang dilakukan teman atau guru. Ini memperkuat keterampilan berelasi dan menciptakan atmosfer positif.
2. Integrasi PSE dalam Konten Akademik (Kurikulum)
PSE tidak diajarkan terpisah, melainkan disisipkan dalam mata pelajaran.
Diskusi Kritis: Dalam pelajaran Bahasa Indonesia atau IPS, kami menganalisis karakter dalam cerita atau peristiwa sejarah, fokus pada motivasi, perasaan, dan konsekuensi keputusan mereka. Ini melatih kesadaran sosial (empati) dan pengambilan keputusan bertanggung jawab.
Proyek Kolaboratif: Untuk tugas kelompok, kami secara eksplisit membahas strategi kerjasama, pembagian tugas yang adil, penyelesaian konflik, dan komunikasi efektif. Saya akan menjadi fasilitator, bukan pemecah masalah, saat konflik muncul, membimbing mereka menemukan solusi sendiri (keterampilan berelasi, manajemen diri).
Refleksi Diri dalam Penugasan: Setelah mengerjakan tugas, siswa diminta merefleksikan tidak hanya hasil akademiknya, tetapi juga prosesnya. "Apa yang membuatmu frustrasi?" "Bagaimana kamu mengatasi kesulitan itu?" "Apa yang kamu pelajari tentang dirimu saat bekerja dalam kelompok ini?" Ini mengembangkan kesadaran diri dan manajemen diri.
3. Pengajaran PSE Secara Eksplisit (Sesi Terfokus)
Meskipun terintegrasi, terkadang diperlukan sesi khusus untuk mendalami kompetensi tertentu.
"Kotak Alat Emosi": Kami membahas berbagai strategi sehat untuk mengelola emosi sulit (misalnya, mengambil napas dalam, menulis jurnal, berbicara dengan orang dewasa). Ini membangun manajemen diri.
Permainan Peran (Role Play): Kami mempraktikkan skenario sosial, seperti menolak ajakan yang tidak baik, meminta maaf, atau menyelesaikan perselisihan dengan teman. Ini melatih keterampilan berelasi dan pengambilan keputusan bertanggung jawab.
Menetapkan Tujuan: Siswa belajar menetapkan tujuan akademik atau pribadi yang SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound) dan merencanakan langkah-langkah untuk mencapainya, termasuk antisipasi hambatan (manajemen diri, kesadaran diri).
4. Budaya Kelas yang Mendukung PSE (Lingkungan)
Cara guru bersikap dan norma yang dibangun di kelas sangat memengaruhi penerapan CASEL.
Modeling (Teladan): Saya berusaha menjadi contoh dalam mengelola emosi saya sendiri, mengakui kesalahan, dan menunjukkan empati.
"Keyakinan Kelas": Kami membuat seperangkat norma atau "keyakinan kelas" bersama yang berfokus pada rasa hormat, tanggung jawab, dan saling mendukung. Siswa ikut berkontribusi dalam menyusunnya.
Umpan Balik Holistik: Umpan balik yang saya berikan tidak hanya mencakup nilai akademik, tetapi juga upaya dalam kolaborasi, ketekunan, atau cara mereka mengelola emosi.
Secara keseluruhan, bentuk pembelajaran yang menerapkan CASEL di kelas saya adalah sebuah ekosistem yang dirancang untuk mendukung siswa tidak hanya menjadi pintar secara akademik.
Namun juga menjadi individu yang utuh, tangguh secara emosional, dan bertanggung jawab secara sosial. Ini adalah investasi jangka panjang untuk kesuksesan hidup mereka.
Baca juga: Jawaban PPG 2025: Pembelajaran Sosial Emosional Merupakan Pengembangan dari Teori, Modul 2 Topik 1
Kunci Jawaban Alternatif:
Saat siswa menunjukkan emosi negatif seperti marah, kecewa, dan gelisah saat itulah guru hadir memberi ruang waktu tenang sebelum melanjutkan aktivitas pembelajaran.
Saya juga mencontohkan cara menelola stres saat ujian seperti daengan teknik pernapasan dan juga siswa diberi dilema moral sederhana.
Seperti pertanyaan 'jika kamu melihat teman menyontek, apa yang akan kamu lakukan?' lalu didiskusikan dalam kelompok.
*) Disclaimer: kunci jawaban Cerita Reflektif Modul 2 PSE Topik 1 Pentingnya CASEL materi Aksi Nyata Pentingnya CASEL dalam artikel ini hanya sebagai referensi bagi guru yang mengikuti PPG 2025 untuk mengerjakan di Ruang GTK.
***
(TribunTrends/Tribunnews)
Sumber: Tribunnews.com
| 50 Soal dan Kunci Jawaban TKA PJOK Kelas 12 Kemampuan Fisik Seseorang Dalam Aktivitas Sehari-hari |
|
|---|
| 40 Soal TKA PKK SMK Kelas 12 dan Jawaban Produk/Projek Kreatif dan Kewirausahaan: Tahap Awal Dalam |
|
|---|
| Jawaban Sosiologi Kelas 12 Halaman 73: Identifikasi Peluang dan Tantangan Masyarakat Era Digital |
|
|---|
| 20 Kunci Jawaban TKA Ekonomi Kelas 12 Semester 1: Konsep Pendapatan Nasional yang Menunjukkan Nilai |
|
|---|
| Jawaban Bahasa Inggris Kelas 11 Halaman 100: Enna Asked Ani With Concern Why She Kept To Herself |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/trends/foto/bank/originals/JAWABAN-PPG-2025-dengan-soal-Bagaimana-bentuk-pembelajaran.jpg)