Kunci Jawaban
Optimalisasi Media Pembelajaran untuk Materi Geografi Adaptif, Kunci Jawaban Studi Kasus PPG 2025
Berikut ini kunci jawaban Studi Kasus PPG 2025, Optimalisasi Media Pembelajaran untuk Materi Geografi Adaptif
Editor: Nafis Abdulhakim
Pengalaman Berharga Apa yang Bisa Anda Petik Ketika Menyelesaikan Permasalahan Tersebut?
Pengalaman berharga yang saya petik adalah bahwa strategi pembelajaran yang efektif bagi siswa SD haruslah berpusat pada pengalaman, partisipasi aktif, dan bersifat menyenangkan. Saya belajar bahwa anak-anak di usia ini belajar paling baik melalui doing, playing, dan exploring.
Guru harus menjadi fasilitator yang kreatif dan adaptif, tidak takut mencoba hal-hal baru, dan senantiasa berinovasi untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa yang beragam. Keterlibatan emosional dan fisik siswa dalam pembelajaran ternyata menjadi kunci utama dalam menjaga motivasi dan menciptakan lingkungan belajar yang inspiratif. Sebuah strategi yang efektif bukan hanya tentang transfer ilmu, tetapi juga tentang menciptakan kecintaan terhadap proses belajar itu sendiri.
4. Studi Kasus PPG 2025 Masalah Penilaian
Merancang Penilaian Otentik untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Teks Prosedur Siswa SMP
Sebagai seorang guru Bahasa Indonesia di kelas VIII SMP Bakti Pertiwi pada tahun ajaran 2024/2025, saya menghadapi tantangan signifikan terkait aspek penilaian, khususnya pada kompetensi menulis teks prosedur.
Meskipun siswa mampu memahami teori dan struktur teks prosedur, nilai-nilai yang mereka peroleh dalam tugas menulis seringkali tidak merefleksikan kemampuan sesungguhnya atau progres belajar mereka. Saya merasa ada kesenjangan antara tujuan pembelajaran dengan instrumen penilaian yang saya gunakan.
Permasalahan yang Dihadapi:
Permasalahan utama yang saya hadapi adalah ketidakselarasan antara instrumen penilaian yang digunakan dengan tujuan pembelajaran, terutama dalam mengukur keterampilan menulis teks prosedur secara otentik.
Penilaian yang saya lakukan sebelumnya, yang cenderung berfokus pada produk akhir tulisan semata dengan rubrik yang kurang rinci, membuat saya kesulitan mengidentifikasi akar masalah siswa. Saya mendapati bahwa:
- Banyak siswa menghasilkan teks prosedur yang serupa, terindikasi meniru dari internet atau teman, tanpa menunjukkan pemahaman proses atau orisinalitas ide.
- Rubrik penilaian yang ada terlalu umum, tidak secara spesifik mengukur aspek-aspek penting seperti kohesi, koherensi, diksi, atau langkah-langkah yang jelas dan logis.
- Saya kesulitan memberikan umpan balik yang konstruktif karena penilaian hanya berorientasi pada nilai akhir, bukan pada proses penulisan.
- Siswa merasa penilaian menulis adalah "momok" karena mereka tidak tahu persis di mana letak kekurangan mereka atau bagaimana cara memperbaikinya. Ini berdampak pada stagnasi keterampilan menulis mereka dan rendahnya motivasi.
Bagaimana Upaya Anda untuk Menyelesaikannya?
Melihat bahwa sistem penilaian yang ada tidak efektif, saya memutuskan untuk mereformasi pendekatan penilaian saya agar lebih otentik, transparan, dan berorientasi pada proses. Langkah-langkah yang saya lakukan meliputi:
- Pengembangan Rubrik Penilaian Otentik dan Holistik: Saya merancang rubrik baru yang sangat rinci untuk teks prosedur, mencakup aspek-aspek seperti: kesesuaian judul dengan isi, kelengkapan dan urutan langkah, kejelasan bahasa (diksi dan kalimat efektif), kohesi dan koherensi antarparagraf, penggunaan konjungsi temporal, serta orisinalitas ide. Setiap aspek memiliki level kinerja yang jelas (misalnya: Sangat Baik, Baik, Cukup, Perlu Perbaikan).
- Penilaian Berbasis Proses (Portofolio): Siswa diminta untuk menyimpan semua draf tulisan mereka, mulai dari kerangka, draf pertama, hingga draf final. Mereka juga harus menulis jurnal refleksi tentang tantangan yang dihadapi dan strategi perbaikan yang dilakukan pada setiap draf. Ini memungkinkan saya melacak progres belajar mereka.
- Peer-Assessment dan Self-Assessment: Saya melatih siswa untuk saling menilai draf tulisan teman (menggunakan rubrik yang sama) dan melakukan penilaian diri sendiri. Hal ini tidak hanya mengurangi beban penilaian guru tetapi juga meningkatkan pemahaman siswa tentang kriteria tulisan yang baik.
- Sesi Konferensi Menulis Individu: Saya menjadwalkan waktu singkat untuk konferensi menulis pribadi dengan setiap siswa. Dalam sesi ini, kami membahas kekuatan dan kelemahan tulisan mereka berdasarkan rubrik, dan saya memberikan umpan balik personal serta strategi perbaikan spesifik.
- Pemanfaatan Teknologi untuk Umpan Balik: Untuk mempercepat proses umpan balik, saya menggunakan fitur komentar pada Google Docs atau aplikasi pengolah kata lainnya, sehingga siswa bisa langsung melihat dan merevisi tulisan mereka.
Apa Hasil dari Upaya Anda Tersebut?
Hasil dari reformasi penilaian ini sangat positif. Kualitas tulisan teks prosedur siswa menunjukkan peningkatan yang signifikan, dan yang lebih penting, mereka menjadi lebih sadar akan proses penulisan.
Siswa tidak lagi takut untuk bereksperimen atau membuat kesalahan karena mereka tahu akan ada kesempatan untuk revisi dan umpan balik yang jelas. Kemampuan mereka dalam mengidentifikasi kelemahan tulisan sendiri dan teman meningkat pesat. Antusiasme terhadap tugas menulis juga bertambah karena mereka merasa penilaian lebih adil dan transparan.
Pengalaman Berharga Apa yang Bisa Anda Petik Ketika Menyelesaikan Permasalahan Tersebut?
Pengalaman berharga yang saya petik adalah bahwa penilaian yang efektif tidak hanya berfungsi sebagai alat ukur, tetapi juga sebagai alat pembelajaran yang kuat. Rubrik yang jelas, penilaian berbasis proses, dan umpan balik yang konstruktif adalah kunci untuk memberdayakan siswa agar menjadi pembelajar yang otonom dan reflektif.
Sebagai guru, penting untuk melihat penilaian sebagai bagian integral dari siklus pembelajaran, bukan sekadar tahap akhir. Ini menuntut guru untuk lebih kreatif dan mendalam dalam merancang instrumen penilaian, sehingga mampu memberikan gambaran utuh tentang kompetensi siswa dan mendorong mereka untuk terus mengembangkan diri.
*) Disclaimer:
- Contoh studi kasus PPG 2025 sebanyak 500 kata dalam artikel ini hanya sebagai referensi bagi guru yang mengikuti bagi Guru Tertentu dalam UKPPPG 2025.
- Beberapa studi kasus PPG 2025 merupakan hasil olah AI, sehingga bapak/ibu guru perlu melakukan modifikasi.
(TribunTrends.com/Tribunnews.com/Sri Juliati/Disempurnakan dengan bantuan AI)
Sumber: Tribunnews.com
The Presentation Phase of a Lesson Plan can Take a Variety of Forms, Jawaban PPG Bahasa Inggris 2025 |
![]() |
---|
Jawaban Teks Laporan Observasi Sepeda Motor, Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 15 |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Uji Silang Kosakata, Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 21 |
![]() |
---|
JAWABAN: IPS Kelas 9 Halaman 59, 60, 61, Dan 62. Tema 01: Manusia Dan Perubahan |
![]() |
---|
Kunci Jawaban English for Nusantara Kelas 9 Halaman 40 Lengkap |
![]() |
---|