Berita Viral
Kisah Tragis Zahra, Korban Rudapaksa dan Pembunuhan di Lampung, Pelaku Sempat Buron Sebulan
Kisah Rizky Alesha Zahra (9), bocah dibunuh dan dirudapaka oleh Haryanto (35) di Lampung. Pelaku ditangkap usai sebulan buron.
Editor: jonisetiawan
TRIBUNTRENDS.COM - Kisah Rizky Alesha Zahra (9), bocah yang dibunuh dan dirudapaka oleh M alias Haryanto (35) di Lampung. Pelaku ditangkap usai sebulan buron.
Rizky Alesha Zahra (9) merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Ia duduk di bangku kelas 2 SD di kawasan Indolampung Perkasa KM 37, Kecamatan Gedong Meneng, Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung.
Kedua orangtuanya bekerja sebagai buruh di perkebunan tebu milik PT Indo Lampung Perkasa, yang berada di bawah naungan PT Sugar Group Companies, produsen gula bermerek Gulaku.
Keluarga Zahra hidup dalam kesederhanaan dari hasil jerih payah di perkebunan tersebut. Lingkungan tempat tinggal mereka berupa bedeng-bedeng semi permanen dengan fasilitas terbatas, dinding dari kayu dan tanpa kamar mandi pribadi, sehingga aktivitas mandi dan mencuci dilakukan di pemandian umum.
Zahra tumbuh menjadi anak yang mandiri dan pengertian terhadap kondisi ekonomi keluarga.
Baca juga: Cerita Pelarian Terpidana Korupsi Nader Taher hingga Buron Selama 19 Tahun, Ini Caranya Bersembunyi
Sosok kecil dengan senyum manis ini harus berpulang dengan cara yang memilukan. Ia ditemukan meninggal dunia tanpa busana, ditutupi tikar, di kamar bedeng milik Haryanto (40), salah satu penghuni di area kebun pada Minggu malam (22/6/2025).
"Saya bilang yah sudah terserah Zahra. Terus jemuran itu diangkut dan dilipat," kata sang ibu mengenang percakapan terakhir sebelum Zahra mengantar kedua orangtuanya bekerja pagi itu.
Zahra juga sempat menyiapkan makanan dan uang jajan untuk adiknya serta mengurus rumah dengan rapi. Sikapnya yang penuh tanggung jawab membuat kepergiannya begitu membekas di hati keluarga.
Setelah mengantar orangtuanya bekerja, Zahra sempat mengajak adiknya mandi, tetapi adiknya menolak dan lebih memilih makan.
Zahra kemudian memasakkan telur dan menyuapinya. Setelahnya, ia memutuskan mandi sendiri ke pemandian umum, namun tak kunjung kembali.
Pergi Mandi dan Tak Kembali
Sebelum berangkat ke pemandian umum, Zahra mengajak teman-temannya di bedeng untuk mandi bersama, tetapi tidak ada yang bersedia.
Akhirnya, Zahra pergi sendirian ke pemandian umum.
Pukul 09.00 WIB, Zahra belum kembali ke rumah. Kakaknya mengira Zahra bermain, lalu mencarinya.
Kakaknya pergi ke pemandian umum, tetapi Zahra tidak ada, hanya handuk dan kotak sabun mandi yang tertinggal.
Kakaknya kembali ke rumah. Hingga pukul 10.00 WIB, Zahra belum pulang, sehingga ia mencari lagi.
Kakaknya menanyakan keberadaan Zahra kepada teman-temannya. Mereka mengatakan Zahra pergi mandi. Pencarian dilanjutkan hingga ke bedeng tetangga.
Pukul 13.30 WIB, orang tua Zahra pulang. Begitu turun dari motor, kakaknya melaporkan bahwa Zahra hilang.
Mendengar kabar itu, orang tua turun dari motor. Kakak dan ibunya naik motor mencari, sementara ayahnya berjalan kaki mencari anak keduanya.
Mereka mencari keliling kampung dan kembali ke bedeng, tetapi tidak menemukan Zahra.

Baca juga: Masih Petantang-Petenteng Kesaksian Tetangga Rani Selingkuhan Wadison Pria Serang Bunuh Istri
Diumumkan di Masjid
Pencarian berlangsung hingga pukul 15.30 WIB. Kemudian, ibu meminta bantuan Ketua RT untuk mencari Zahra.
Ketua RT pergi ke masjid dan mengumumkan permintaan bantuan warga untuk menemukan Zahra.
Warga berkumpul di masjid dan mulai mencari Zahra. Karena tidak berhasil, orang tua Zahra meminta bantuan orang pintar.
Orang pintar menyatakan Zahra disembunyikan dan akan muncul antara pukul 21.00-22.00 WIB. Warga lalu mencari di tempat-tempat angker.
Ditemukan di Rumah Bedeng Hariyanto
Warga telah memeriksa semua bedeng, kecuali satu yang belum dicek, milik Haryanto, yang pintunya terkunci dengan gembok.
Warga curiga karena penghuni tidak ada. Mereka meminta izin pimpinan buruh untuk masuk.
Setelah izin diberikan, warga memecahkan gembok. Tiga warga masuk ke bedeng gelap dan mencari dengan senter ponsel, tetapi Zahra tidak ditemukan.
Saat akan keluar, seorang warga melihat jempol kaki anak kecil menyembul dari balik tikar. Setelah tikar diangkat, terlihat jasad Zahra tanpa pakaian.
Mulutnya berbusa, tangan dan kakinya dalam posisi seperti menahan sakit, ada bekas luka cekikan, dan bagian kemaluan serta anusnya robek.
Warga itu keluar dan menyampaikan bahwa Zahra ditemukan dalam keadaan pingsan. Orang tua Zahra dilarang masuk, sehingga pintu bedeng ditutup.
Warga meminta orang tua menunggu hingga polisi tiba. Senin (23/6/2025) dini hari pukul 00.30 WIB, polisi datang dan melakukan olah TKP.
Jenazah dibawa ke ambulans. Di ambulans, orang tua baru diizinkan melihat. Ibunya awalnya tak percaya, tetapi setelah memastikan, ternyata itu Zahra.
Ibunya terduduk lemas dan tak bisa bicara. Jenazah Zahra kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung untuk otopsi.
Ibunya meminta penegak hukum menangkap dan menghukum pelaku pemerkosaan dan pembunuhan anaknya dengan hukuman seberat-beratnya.

Sebulan Buron
Hingga satu bulan sejak 22 Juni hingga 22 Juli 2025, Haryanto, yang diduga pelaku pemerkosaan dan pembunuhan Zahra, belum tertangkap.
Kapolres Tulang Bawang, AKBP Yuliansyah, menyatakan identitas pelaku pemerkosaan dan pembunuhan anak di bawah umur sudah diketahui dan masih dalam pengejaran.
Pengejaran dilakukan tanpa henti karena kasus ini mendapat perhatian besar.
Menurut keterangan pimpinan Haryanto, pelaku dikenal pendiam dan jarang bergaul dengan tetangga.
Ia hanya terlihat pergi bekerja dan pulang langsung ke rumah.
"Kami turut berbelasungkawa dengan mendatangi rumah orangtuanya. Kami juga menyampaikan komitmen kami untuk menangkap pelaku secepatnya," papar AKBP Yuliansyah.
Baca juga: Wanita Berhati Malaikat Maafkan Pembunuh Ibunya Lalu Beri Pekerjaan, Berujung Tragis Ikut Dibunuh
Pelaku Ditangkap
Setelah sebulan buron, M alias Haryanto (35), pemerkosa dan pembunuh Zahra akhirnya ditangkap aparat Polres Tulang Bawang. Pelaku dibekuk saat bersembunyi di perkebunan tebu di Kabupaten Mesuji, Lampung.
Polisi mendapat informasi terkait keberadaan pelaku dari laporan masyarakat yang masuk ke layanan respons cepat Kepala Polres Tulang Bawang.
Dalam laporannya, pengirim pesan menginformasikan bahwa pelaku yang telah masuk daftar pencarian orang (DPO) Polres Tulang Bawang itu terlihat beraktivitas di perkebunan tebu di Mesuji.
Setelah mendapatkan informasi tersebut, Kepala Polres Tulang Bawang Ajun Komisaris Besar Yuliansyah memerintahkan Tim Tekab 308 Presisi Polres Tulang Bawang menuju lokasi yang diinfokan warga.
”Saat tiba di lokasi, ternyata benar laki-laki tersebut adalah pelaku yang memang sedang dicari sehingga langsung ditangkap,” kata Yuliansyah saat dikonfirmasi, Kamis (24/7/2025).
Pelaku ditangkap pada Rabu (23/7/2025) sekitar pukul 11.00 WIB. Saat ditangkap, pelaku sedang bekerja menanam tebu di wilayah Kecamatan Mesuji Timur, Kabupaten Mesuji. Lokasi itu berjarak sekitar 80 kilometer dari kantor Polres Tulang Bawang.
Berdasarkan video rekaman yang diterima Kompas, lokasi penangkapan berada di areal perkebunan tebu yang jauh dari permukiman penduduk.
Untuk sampai ke lokasi itu, polisi harus menerobos jalan tanah yang merupakan akses satu-satunya ke areal perkebunan yang dikelola oleh salah satu perusahaan perkebunan tebu di Lampung.
Sebelumnya, polisi menetapkan M alian H (35) sebagai DPO dalam kasus pemerkosaan dan pembunuhan yang menewaskan anak berusia 10 tahun berinisial RAZ alias Zahra.
Pemerkosaan dan pembunuhan keji terhadap korban terjadi pada 22 Juni 2025.
***
(TribunTrends/Tribunnewsdepok/Kompas)
Daftar 10 Prompt Gemini AI, Bisa Ubah Foto Jadi Keren, Hasil Bak Jepretan Fotografer, Ini Caranya |
![]() |
---|
Tips Edit Foto Jadi Keren, Sinematik hingga Ulta Realistis untuk Cowok, Pakai Prompt Gemini AI |
![]() |
---|
Prompt Foto Sinematis dan Dramatis untuk Cowok dan Cewek, Pakai Gemini AI, Begini Caranya |
![]() |
---|
AKHIRNYA! Jabatan Kepsek SMPN 1 Prabumulih Sumsel Kembali ke Roni Ardiansyah, Prabowo Turun Tangan |
![]() |
---|
Potret Senyum Biasa Bisa Diubah Jadi Foto Wisuda Pakai Toga dan Bawa Ijazah, Pakai Prompt Gemini AI |
![]() |
---|