Apa Pengertian Manusia Merdeka Menurut Ki Hadjar Dewantara? Jawaban Post Test Modul 1 PPG 2025

TRIBUNTRENDS.COM - Artikel ini akan menyajikan contoh jawaban untuk pertanyaan: "Apa yang dimaksud dengan Manusia Merdeka menurut Ki Hajar Dewantara?"

Pertanyaan ini termasuk dalam salah satu soal Post Test dan Cerita Reflektif pada Modul 1 Merdeka Belajar, yang menjadi bagian dari tugas wajib bagi Bapak/Ibu Guru dalam program PPG.

Simak pembahasan lengkapnya di bawah ini.

Apa Definisi Manusia Merdeka Menurut Ki Hajar Dewantara?

A. Manusia yang hidupnya bersandar pada kekuatan sendiri, namun perlu dibantu oleh orang-orang di sekitarnya untuk menentukan keputusan.

B. Manusia yang hidupnya bersandar pada kekuatan sendiri baik lahir maupun batin, tidak tergantung dengan orang lain.

C. Manusia yang fokus dengan kekuatan yang dimiliki sehingga dapat menjalankan kehidupannya dengan merdeka.

D. Manusia yang berdiri sendiri tanpa memperdulikan orang lain sehingga dapat mengambil keputusan sesuai dengan hati dan pikirannya sendiri.

[Alternatif Jawaban;]

B. Manusia yang hidupnya bersandar pada kekuatan sendiri baik lahir maupun batin, tidak tergantung dengan orang lain.

Baca juga: Kurangnya Pemahaman Tentang Konsep Best Practice Itu Sendiri? Kunci Jawaban Modul 3.4 Pintar Kemenag

[Pembahasan Tambahan;]

Jawaban yang paling tepat untuk mengisi pertanyaan itu adalah poin B.

Menurut Ki Hajar Dewantara, merdeka itu bukan hanya terlepas dari perintah.

Namun, juga cakap kuat memerintah diri sendiri.

Hal itu beliau tuturkan dalam bahasa Jawa yang berbunyi, “Mardiika iku jawarnya, nora mung lepasing pangreh, nging uga kuwat kuwasa amandiri pringga.”

Itulah mengapa jawaban yang paling cocok adalah poin B.

Sebab, poin itu menunjukkan bahwa manusia yang merdeka adalah bersandar pada kekuatannya sendiri.

Manusia merdeka artinya mampu mengandalkan dirinya sendiri, entah secara lahir ataupun batin dan tidak bergantung pada yang lain. Mengapa harus mampu mengandalkan dirinya sendiri?

Ini karena guru sebagai manusia yang merdeka akan menuntun siswanya kepada pendidikan yang merdeka.

Guru harus mampu mengarahkan siswa agar mendapatkan pengetahuan yang benar.

Apabila guru tidak memenuhi syarat sebagai manusia merdeka yang mampu bersandar pada dirinya sendiri, lantas bagaimana guru dapat menuntun siswanya menuju cita-cita?

Namun, manusia merdeka ini tidak terbatas pada guru saja.

Siapapun yang sudah menyadari pentingnya pendidikan, maka perlu memacu dirinya supaya menjadi manusia merdeka.

Manusia yang merdeka akan mampu menentukan arah dan tujuan hidupnya.

Mereka tidak akan mudah digoyahkan oleh godaan negatif karena sudah berpegang teguh pada prinsip.

Di sisi lain, manusia merdeka juga tidak akan sanggup digoyahkan oleh kepentingan buruk dari sekelompok pihak, karena sudah meyakini jalan kebaikan yang diambilnya.

(TribunTrends.com/ TribunSumsel.com)