Pesawat India Jatuh
Black Box Ditemukan, Proses Rumit Analisis Kotak Hitam Air India 787-8 Bisa Makan Waktu 2 Tahun
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menganalisis black box atau kotak hitam Air India Boeing 787-8 Dreamliner yang telah ditemukan?
Editor: jonisetiawan
TRIBUNTRENDS.COM - Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menganalisis black box atau kotak hitam Air India yang telah ditemukan?
Pada 12 Juni 2025, sebuah pesawat Air India Boeing 787-8 Dreamliner jatuh beberapa menit setelah lepas landas dari Bandara Ahmedabad, India.
Kecelakaan ini menewaskan 297 orang dan menjadi bencana penerbangan terburuk dalam satu dekade terakhir.
Satu dari dua Black Box atau Kotak Hitam telah ditemukan, lantas berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menganalisis kotak hitam tersebut?
Baca juga: Nomor Kursi Korban Selamat Air India, Viswash Ramesh Lolos dari Maut, Duduk Samping Pintu Darurat
Peran Black Box dalam Investigasi
Black Box, yang terdiri dari dua perangkat utama, Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR), merupakan elemen krusial dalam investigasi kecelakaan penerbangan.
FDR merekam data teknis seperti kecepatan, ketinggian, dan kinerja mesin, sementara CVR merekam percakapan pilot dan komunikasi dengan pengendali lalu lintas udara.
Data dari Black Box ini membantu penyelidik untuk merekonstruksi kejadian yang menyebabkan kecelakaan.
Kotak Hitam Ditemukan
Salah satu kotak hitam berhasil ditemukan, menurut laporan media. Tim penyelidik kini fokus untuk segera menganalisis data dari perangkat tersebut.
Penyelidikan yang dipimpin oleh otoritas India ini juga akan melibatkan pakar dari Cabang Investigasi Kecelakaan Udara Inggris, mengingat adanya warga negara Inggris di antara korban, serta partisipasi dari Badan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat (NTSB) dan pihak Boeing.
"Dari dua kotak hitam, satu yang berada di bagian belakang pesawat telah ditemukan dan diamankan," kata seorang pejabat India, dilansir dari Hindustan Times pada Jumat, 13 Juni 2025.

Proses Dekode dan Waktu yang Diperlukan
Jika Kotak Hitam masih dalam kondisi baik, proses pengambilan data awal biasanya memakan waktu antara 2 hingga 4 minggu, sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh NTSB.
Namun, apabila perekam mengalami kerusakan akibat benturan atau kebakaran, waktu yang dibutuhkan bisa lebih lama karena diperlukan proses pembersihan, pengeringan, dan perbaikan komponen.
Menurut pedoman dari Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), hasil temuan awal harus diumumkan dalam waktu 30 hari.
Proses analisis menyeluruh dan penyusunan laporan akhir biasanya memakan waktu antara 12 hingga 24 bulan, karena penyelidik harus melakukan cross-check data Kotak Hitam dengan catatan pemeliharaan pesawat, kondisi cuaca saat kejadian, serta kesaksian saksi.
Baca juga: Di Mana Letak Kursi 11A Air India 787-8 yang Selamatkan Ramesh Viswashkumar? Jadi Penentu Nasib
Pesawat modern menghasilkan ribuan data setiap detik, sehingga analisisnya sangat detail dan mendalam.
Dalam kasus kecelakaan di Ahmedabad, penyelidik dari NTSB Amerika Serikat akan membantu otoritas India, yang diharapkan dapat mempercepat proses investigasi.
Namun, karena ini adalah kecelakaan fatal pertama yang melibatkan Boeing 787 Dreamliner, kompleksitas dalam memahami perilaku pesawat canggih ini selama situasi darurat bisa membuat prosesnya menjadi lebih lama.
Kotak Hitam menjadi elemen penting untuk mengungkap penyebab jatuhnya pesawat Air India Boeing 787-8 Dreamliner, dengan data yang tersimpan di dalamnya memberikan informasi krusial bagi penyelidik, regulator, serta keluarga korban.

Identitas Korban yang Selamat
Pria yang berhasil selamat diidentifikasi sebagai Ramesh Viswashkumar, warga negara Inggris berusia 40 tahun.
Dalam video yang beredar dari lokasi kejadian, Kumar terlihat mengalami luka, namun masih mampu berjalan sendiri, menunjukkan bahwa ia tidak mengalami cedera serius.
Keajaiban yang dialaminya sangat kontras dengan nasib tragis penumpang lain, termasuk mantan Ketua Menteri Gujarat, Vijay Rupani, yang turut menjadi korban tewas.
Letak Kursi 11A di Boeing 787-8 Dreamliner
Kursi 11A, tempat duduk satu-satunya penumpang yang selamat, berada di baris pertama kelas ekonomi, tepat di belakang area kelas bisnis.
Kursi ini terletak di sisi kiri dekat jendela dan cukup dekat dengan bagian depan pesawat, posisi yang kemungkinan besar ikut andil dalam menyelamatkan nyawanya saat insiden terjadi.

Riwayat Penerbangan Sebelum Kecelakaan
Sebelum mengalami kecelakaan, pesawat yang sama digunakan untuk rute New Delhi–Ahmedabad dengan nomor penerbangan AI 423.
Setelah mendarat di Ahmedabad pukul 11.40, pesawat kemudian diberi nomor penerbangan AI 171 untuk melanjutkan perjalanan ke London.
Namun, tak lama setelah tinggal landas pukul 13.38, pesawat jatuh di area pemukiman Meghani Nagar, yang berlokasi tidak jauh dari Bandara Ahmedabad.
Baca juga: Korban Air India Dapat Santunan Rp1,9 M, Tata Group Juga Janjikan Bangun Kembali Asrama Terdampak
Konfirmasi dari Pihak Berwenang
Komisaris Polisi Ahmedabad, GS Malik, mengonfirmasi bahwa satu penumpang yang duduk di kursi 11A ditemukan hidup dan saat ini tengah dirawat di rumah sakit.
Ia menyatakan bahwa proses identifikasi korban masih berlangsung dan jumlah korban jiwa diperkirakan akan bertambah karena lokasi jatuhnya pesawat berada di kawasan padat penduduk.

Detail Kecelakaan
Pesawat tersebut membawa total 242 orang, terdiri dari 230 penumpang dan 12 awak. Menurut Komisaris Gabungan Polisi Jaipal Singh Rathore, pesawat kehilangan ketinggian secara mendadak dan menabrak sebuah bangunan yang diketahui sebagai asrama dokter BJ Medical College, yang berada tepat di luar batas bandara.
Bangunan tersebut kemudian terbakar hebat, dan operasi penyelamatan pun segera dilakukan.
Upaya Identifikasi Korban
Akibat dahsyatnya benturan dan kebakaran yang melanda lokasi kejadian, proses identifikasi jenazah menjadi sangat sulit.
Pemerintah Gujarat menyatakan bahwa keluarga korban telah dipanggil untuk proses identifikasi melalui tes DNA.
***
(TribunTrends)