Kunci Jawaban PPG 2025: Refleksi Modul 1 Topik 3 di Platform Ruang GTK oleh Pendekatan TaRL

TRIBUNTRENDS.COM - Bagi para peserta Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan (PPG Daljab) tahun 2025, Modul 1 dalam Platform Ruang GTK menjadi salah satu materi penting yang perlu dicermati.

Modul ini mengulas secara menyeluruh mengenai Prinsip Pengajaran dan Asesmen, termasuk pendekatan Teaching at the Right Level (TaRL) yang menjadi fokus utama pada Topik 3.

Setelah mendalami materi dalam modul tersebut dan menyelesaikan berbagai aktivitas pembelajaran, guru diharuskan untuk menyusun refleksi terkait pemahaman mereka terhadap pendekatan TaRL.

Refleksi ini bukan sekadar tugas formalitas, tetapi bertujuan untuk membantu guru merefleksikan bagaimana pendekatan ini dapat diterapkan dalam praktik mengajar sehari-hari.

Untuk membantu menyusun refleksi tersebut, artikel ini akan mengulas beberapa poin kunci yang dapat dijadikan referensi.

Pendekatan TaRL menekankan pentingnya menyesuaikan metode pengajaran dengan kemampuan dasar siswa, bukan semata berdasarkan usia atau tingkat kelas.

Baca juga: 4 Contoh Aksi Nyata Modul 1 PPG 2025 Dalam Jabatan di Ruang GTK, Pembelajaran Mendalam dan Asesmen

Tujuannya adalah memastikan setiap anak mendapatkan pengalaman belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan tingkat pemahaman mereka.

Pada refleksi Modul 1 Topik 3, guru diminta untuk menuliskan apa yang telah dipahami dari materi ini serta seperti apa pengaplikasiannya dalam aktivitas aksi nyata yang sudah dibuat.

Jawaban refleksi modul 1 topik 3 akan ditulis pada kolom yang telah disiapkan dengan maksimal 300 karakter termasuk angka dan tanda baca.

Tentunya jawaban dari masing-masing guru akan berbeda. Namun sebagai referensi, berikut kunci jawaban refleksi modul 1 topik 3 PPG Daljab 2025.

Bapak/Ibu Guru, sebelum melanjutkan pembelajaran ke topik IV, refleksikan apa yang sudah Bapak/Ibu guru pelajari pada topik III. Ceritakan apa inspirasi yang Bapak/Ibu Guru dapatkan setelah mempelajari topik ini. 

Jawaban:

Contoh 1

Inspirasi yang saya dapatkan dari topik ini yaitu pendekatan TaRL merupakan  hasil dari perencanaan tujuan pembelajaran, asesmen pembelajaran serta rancangan kegiatan pembelajaran yang suda dibuat akan ditelaah dengan cara melakukan asesmen awal pada peserta didik yang beragam. 

Kemudian dari  hasil asesmen awal, guru dapat memperbaiki rancangan pembelajarannya dengan menyesuaikan kebutuhan peserta didik, selanjutnya mengimplementasikan rancangan pembelajaran serta melakukan asesmen sumatif untuk mengukut ketercapaian tujuan pembelajaran. 

Asesmen sumatif  ini dapat digunakan untuk asesmen awal pembelajaran selanjutnya. 

Baca juga: 8 Contoh Format Jurnal Pembelajaran Modul 1 Topik 1 PPG 2025 di Platform Ruang GTK

Contoh 2

Metode refleksi yang saya gunakan adalah 4 F :

Fact

Melaksanakan pembelajaran dengan TaRL membuat pembelajaran menjadi lebih efektif dan menarik. Efektif karena pembelajaran ini mengelompokkan siswa sesuai dengan kemampuanya dan tugas yang diberikan juga menyesuaikan dengan kemampuan setiap kelompok. Menarik karena pembelajaran ini lebih aktif.

Feeling

Saat pembelajaran berlangsung saya merasa menjadi guru yang bahagia karena bisa menyampaikan semua materi sesuai yang diharapkan.

Finding

Beberapa siswa yang tidak tertarik dengan pelajaran saya sebelumnya sudah mulai memperlihatkan ketertarikannya.

Future

Pembelajaran dengan penerapan TaRL akan tetap saya gunakan dan akan saya tambahkan lagi dengan hal hal baru yang saya dapatkan agar pembelajaran saya lebih efektif dan menarik lagi.

Sumber: Jurnal Pembelajaran: Menerapkan Pembelajaran berbasis Teaching at The Right Level (TaRL) pada pelajaran Bahasa Inggris Kelas 9 Materi Congratulations oleh Agustin Nuradin, S.Pd

Baca juga: Kunci Jawaban PPG 2025 Modul 2 PSE Cerita Reflektif Peran Guru Sebagai Teladan di Ruang GTK

Contoh 3

Pendekatan teaching at the right level (TaRL) memberikan inspirasi penting bagi saya sebagai guru.

Pendekatan ini menekankan pentingnya menyesuaikan pengajaran dengan tingkat kemampuan murid.

Bukan hanya berdasarkan tingkat kelas.  Hal ini juga memastikan tiap murid mendapatkan hak belajar untuk m encapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. 

Dalam penerapannya sayat belajar bahwa assesmen awal pembelajaran sangat krusial.

Asesmen ini membantu saya memahami karakteristik, potensi, dan kebutuhan murid sehingga saya bisa merencanakan pembelajaran yang  lebih efektif dan sesuai dengan perkembangan mereka. 

Dengan demikian saya dapat memberikan pendampingan yang tepat bagi murid yang belum mencapai capaian pembelajaran. 

Selain itu pendekatan ini juga dapat menginspirasi saya untuk lebih fokus pada peningkatan kompetensi numerasi dan literasi murid memberikan waktu yang cukup bagi murid untuk membangun dan meningkat. 

Kompetensi ini sangat penting agar mereka dapat mencapai capaian pembelajaran yang diharapkan. 

(TribunTrends.com/Sonora.id)