Cerita Kakak-Adik dari Kalimantan, Terbang ke Jakarta Demi Dukung Timnas: 'War Tiketnya Mau Nangis'

TRIBUNTRENDS.COM - Kisah kakak beradik dari Kalimantan jauh-jauh terbang ke Jakarta demi dukung Timnas kontra China di SUGBK. Susah war tiket.

Awan kelabu menggantung di atas Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Selasa (3/6/2025).

Mendung menyelimuti langit ibu kota, seolah ikut menahan napas menanti duel Timnas Indonesia kontra China dalam lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Namun, cuaca murung itu tak sanggup meredupkan kobaran semangat para pendukung Garuda.

Justru, di balik kelamnya langit, antusiasme tampak menyala di wajah-wajah suporter yang mulai berdatangan, termasuk dua perempuan dari tanah Borneo: Tini dan Kartika.

Kakak beradik ini menempuh perjalanan panjang hanya untuk menyaksikan langsung perjuangan skuad Merah Putih.

Kartika, si adik, menuturkan bahwa perjalanannya dimulai dari Tarakan, Kalimantan Utara.

"Dari Tarakan kemarin, cuma baru terbang dari Balikpapannya tadi pagi, baru sampai langsung ke sini (SUGBK)," katanya kepada Tribunnews.com.

Tini, sang kakak, datang dari Samarinda.

Meski berasal dari kota berbeda, keduanya bertemu di ibu kota dengan satu tujuan: mendukung Timnas.

Keinginan menyaksikan langsung laga kontra China tak muncul seketika.

Baca juga: Terbaru! Kode Redeem FC Mobile 5 Juni 2025, Dapatkan Pemain Langka EA Sports Spesial Timnas Day

Kartika mengaku sudah lama mempersiapkan semuanya, bahkan mengambil cuti sejak tiga minggu lalu.

"Niatnya dari awal emang ngejadwalin buat nonton pertandingan besok sih vs China.

Jadi jauh-jauh hari udah prepare buat ke sini," ujarnya dengan senyum penuh kebanggaan.

Setibanya di SUGBK, mereka tak sekadar berjalan-jalan.

Keduanya menyempatkan membeli jersey original Timnas di Garuda Store—sebuah bentuk persiapan simbolik untuk mendukung tim dengan sepenuh hati.

Namun, perjalanan menuju bangku penonton tak semudah menekan tombol "beli."

Kartika nyaris kehilangan kesempatan menyaksikan laga impiannya akibat perang tiket yang begitu ketat.

"Wah, saya war tiketnya mau nangis ya, Mas.

Apalagi kalau di Kalimantan ya jaringan tuh agak susah.

Terus kami beli Premium West itu susah banget.

Waktu beli itu sisa 8-9 kursi.

Dan alhamdulillahnya sempat dapat walaupun kelempar 5-6 kali," kisahnya penuh emosi.

Meski tiket Premium West dibanderol nyaris dua juta rupiah per buah, tak ada penyesalan.

Impian lebih mahal dari angka di layar ponsel.

"Beli tiket Premium West satunya kan kemarin Rp 1,750.000, sama tax dan segala macam itu jadi Rp 1,9 juta lebih.

Jadi kalau berdua harganya Rp 3,8 juta sampai Rp 3,9 juta," tutur Kartika, mantap.

Laga ini memang bukan sekadar pertandingan biasa.

Bagi Indonesia yang kini bertengger di posisi keempat Grup C dengan sembilan poin, laga kontra China adalah peluang untuk mengamankan posisi.

Di sisi lain, China tengah berjuang bangkit dari keterpurukan, setelah hanya mengumpulkan enam poin dari delapan laga—dengan dua kemenangan dan enam kekalahan.

Satu dari dua kemenangan itu, menyakitkan bagi Indonesia, diraih pada pertemuan pertama mereka.

Kini, semua mata tertuju ke SUGBK. Dan di antara puluhan ribu penonton, ada Kartika dan Tini—dua jiwa yang telah melewati ribuan kilometer, demi satu mimpi yang sama: melihat Garuda terbang tinggi.

(TribunTrends.com/ Tribunnews.com/ Disempurnakan dengan bantuan AI)