Breaking News:

Dedi Mulyadi

3 Gebrakan Dedi Mulyadi 100 Hari Pertama Program Kerja, Atasi Banjir hingga Larang Ibu-ibu Ngerumpi

Sudah sebulan lebih sejak Dedi Mulyadi dilantik menjadi Gubernur Jawa Barat, apa saja yang telah ia lakukan dalam 100 hari pertama program kerja?

Instagram @dedimulyadi71
DEDI MULYADI - Potret Dedi Mulyadi diambil dari Instagram @dedimulyadi71 pada Rabu (19/3/2025). Inilah tiga gebrakan Dedi Mulyadi selama 100 hari pertama program kerja. Apa saja? 

TRIBUNTRENDS.COM - Sudah sebulan lebih sejak Dedi Mulyadi dilantik menjadi Gubernur Jawa Barat, apa saja yang telah ia lakukan dalam 100 hari pertama program kerja?

Artikel di bawah ini merangkum aktivitas Dedi Mulyadi sebagai Gubernur Jawa Barat semenjak dilantik pada 6 Februari 2025 lalu.

Mengatasi banjir menjadi titik fokus Dedi Mulyadi setelah menjabat Gubernur.

Berbagai kebijakannya untuk mengatasi banjir belakangan ini menuai sorotan banyak pihak.

Berikut adalah ulasan selengkapnya:

1. Atasi Banjir Bekasi

Baca juga: Profil 3 Anak Dedi Mulyadi, Sulungnya Anggota DPRD, Anak Kedua Seorang Dalang, Bungsu Masih 6 Tahun

PEMBONGKARAN HIBISC FANTASY - Wisata rekreasi Hibisc Fantasy Puncak Bogor, Jawa Barat, dibongkar. Tampak sejumlah alat berat sudah berada di lokasi, Kamis (6/3/2025). Pembongkaran dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
PEMBONGKARAN HIBISC FANTASY - Wisata rekreasi Hibisc Fantasy Puncak Bogor, Jawa Barat, dibongkar. Tampak sejumlah alat berat sudah berada di lokasi, Kamis (6/3/2025). Pembongkaran dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. (KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN)

Akhir-akhir ini, Dedi Mulyadi sibuk melakukan langkah-langkah untuk mengatasi banjir.

Pada awal Maret lalu, Dedi Mulyadi sempat membuat heboh ketika membongkar tempat rekreasi Hibisc Fantasy Puncak di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor itu pada Kamis (6/3/2025).

Menurutnya, tempat wisata itu adalah salah satu penyebab banjir karena pemakaian lahannya yang tidak tepat.

Dedi Mulyadi menemukan dosa besar Hibisc Fantasy Puncak yang dianggapnya fatal dan jadi penyebab banjir.

Fakta itu ia temukan ketika bertanya soal izin pembangunan tempat rekreasi itu kepada Kasatpol PP Jawa Barat, M Ade Afriandi.

"Izin yang diajukan 4.800 meter persegi, kemudian yang dikerjakan sampai dengan tahun kemarin itu menjadi 15.000," kata M Ade.

"Berarti sudah nambah 11.000?," tanya Demul.

"Iya, sudah dilakukan penindakan oleh Pemda Kabupaten Bogor bersama kami," kata Ade lagi

Selain membongkar tempat wisata, Dedi Mulyadi juga membongkar bangunan di pinggiran sungai Bekasi.

Aksi ini sempat membuat Kepala Desa Srijaya Canih Hermansyah memberi kritikan.

Baca juga: Sosok Putri Karlina Calon Mantu Dedi Mulyadi, Usia Muda Jabat Wabup Garut, Anak Kapolda Metro Jaya

KADES DI BEKASI - Awalnya meradang hingga sebut Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi otoriter, Kepala Desa Srijaya, Canih Hermansyah akhirnya luluh.
KADES DI BEKASI - Awalnya meradang hingga sebut Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi otoriter, Kepala Desa Srijaya, Canih Hermansyah akhirnya luluh. (Instagram @dedimulyadi71)

Canih mengaku kaget melihat serangkaian eksekusi pembongkaran bangunan liar, sementara ia belum mendapatkan pemberitahuan.

"Saya merasa kaget, pagi ini ada eksekusi, padahal belum ada pemberitahuan. Seharusnya ada teguran pertama, kedua, ketiga. Jangan seperti ini," kata Canih Hermansyah, dikutip dari Instagram Dedi Mulyadi.

"Seharusnya SOP (standar operasional prosedur) dijalankan dulu," imbuh dia.

Bahkan, Canih Hermansyah juga menyebut bahwa Dedi Mulyadi menjalankan pemerintahannya secara otoriter.

"Cuma Pak Gubernur itu menjalankan pemerintahannya seperti otoriter, mentang-mentang dia Gubernur tidak melihat keadaan," ujarnya.

Namun pada akhirnya, Canih mendukung program Dedi Mulyadi setelah dijanjikan dana Pemprov untuk mengganti bangunan yang dirobohkan.

2. Soroti Ibu-ibu Ngerumpi

Selain atasi banjir, Dedi Mulyadi juga sempat mencuri perhatian gegara komentarnya soal kebiasaan ibu-ibu ngerumpi di sekolah anak.

Menurut Dedi Mulyadi kebiasaan ngerumpi itu adalah hal negatif yang sudah seharusnya ditinggalkan.

Ia pun melarang para orangtua siswa untuk berkumpul di sekolah setelah mengantar anak mereka karena dianggap akan mengganggu.

Selama ini, kata dia, ibu-ibu yang antar anaknya ke sekolah kerap berkumpul di depan kelas.

Baca juga: Dedi Mulyadi Segera Mantu? Sang Anak Posting Ucapan Ultah untuk Wakil Bupati Garut: Ibu Negaraku

Sejak pagi hingga jam pulang siswa, sekolah ini seakan-akan dijadikan tempat ngerumpi para ibu-ibu.

"Saya gak mau ke depan anak dianter oleh orang tuanya ke sekolah, orang tuanya ngumpul di depan kelas," kata Dedi Mulyadi dalam unggahan media sosialnya, Minggu (16/3/2025).

Dedi meminta kepada orang tua untuk mempercayakan urusan pendidikan di sekolah kepada para guru.

Bahkan Dedi meminta sekolah agar memasang pagar yang tinggi dan dikunci gembok demi menghalau para ibu-ibu ngumpul di sekolah.

Dedi juga beralasan, ibu-ibu yang berkumpul ngerumpi di sekolah akan mengganggu proses pembelajaran siswa.

"Udah, sekolah itu udah urusan guru, nanti sekolahnya kasih pager yang tinggi, kasih gembok, gak boleh keluar selama pembelajaran," katanya.

3. Maafkan Penunggak Pajak Kendaraan

Terbaru, Dedi Mulyadi memutuskan untuk mengampuni warga Jabar penunggak pajak kendaraan tahun 2024 ke belakang.

Kabar gembira tersebut disampaikan Dedi Mulyadi melalui Instagramnya @dedimulyadi71 pada Selasa (18/3/2025).

Di awal video, Dedi meminta maaf karena PemeriNtah Provinsi Jawa Barat belum bisa memberikan pelayanan terbaik kepada warganya.

DEDI MULYADI AMPUNI PAJAK - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ampuni warga Jabar penunggak pajak kendaraan tahun 2024 ke belakang
DEDI MULYADI AMPUNI PAJAK - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ampuni warga Jabar penunggak pajak kendaraan tahun 2024 ke belakang (Instagram @dedimulyadi71)

"Dan ada satu hal, kami juga memaafkan kesalahan warga Jabar yang sampai saat ini masih nunggak pajak kendaraan bermotor," ucap Dedi seperti dilihat pada Selasa malam.

Setelah itu, dia mengatakan mengampuni kesalahan itu, baik karena sengaja atau tak memiliki uang.

Baca juga: Dedi Mulyadi Larang Ibu-ibu Ngerumpi di Sekolah Anak: Nanti Saling Pamer Baju, Suami Jadi Korban

"Tetapi setelah Lebaran mohon diperpanjang. Jadi, yang tunggakannya 2024 ke belakang, tidak usah dibayar. Kami maafkan, dihapuskan," ucapnya.

Namun, penunggak pajak itu diminta memperpanjang pajak kendaraannya pada rentang 11 April-6 Juni 2025. Tarif pajak yang harus dibayar hanya untuk 2025.

"Tanpa bayar tunggakan," ucapnya. (Tribun Trends)

Tags:
Dedi MulyadiGubernur Jawa BaratBekasiHibisc Fantasy Puncak
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved