MUA Buka Jasa Rias di Stasiun untuk Orang-orang yang Pergi Kencan, Hasilkan Rp 600 Ribu Dalam 2 Jam

TRIBUNTRENDS.COM - Seorang wanita di Tiongkok menarik perhatian di media sosial setelah membuka jasa make-up di stasiun bawah tanah untuk melayani pelanggan yang hendak menghadiri pesta atau kencan.

Langkah ini tidak hanya menunjukkan inovasi dalam dunia kecantikan, tetapi juga menyoroti tren bisnis yang semakin fleksibel dan berbasis kebutuhan sehari-hari masyarakat urban yang sibuk.

Deng Qiqi, seorang penata rias berusia 28 tahun, memulai usahanya pada 14 Februari di Stasiun Kereta Bawah Tanah Shapingba yang ramai di Chongqing, China barat daya.

Menurut laporan Shandian News, keputusan ini diambil setelah ia mengamati banyak pedagang yang sukses menjual berbagai produk di stasiun bawah tanah.

Hal ini menginspirasi Deng untuk mencoba model bisnis yang unik, di mana ia bisa menawarkan jasa yang tidak hanya menguntungkan tetapi juga memberikan solusi praktis bagi para wanita yang ingin tetap tampil prima sepanjang hari.

Baca juga: China Sudah Pakai Robot untuk Jadi Polisi Patroli di Jalanan, Ini Penampakannya

Kiosnya beroperasi pada hari kerja dari pukul 5 sore hingga 7.30 malam, strategi yang sengaja dipilih untuk menghindari kepadatan akhir pekan serta menargetkan pelanggan yang pulang kerja dan membutuhkan sentuhan akhir sebelum menghadiri acara. 

Dalam waktu dua jam operasionalnya, Deng dapat merias tiga hingga empat pelanggan, dengan pendapatan sekitar Rp 600 ribu per hari.

Menariknya, ia tidak menerima pemesanan sebelumnya, sehingga layanannya bersifat spontan dan sesuai dengan kebutuhan mendadak pelanggan.

Deng memahami bahwa banyak wanita memulai hari mereka dengan riasan yang sempurna, tetapi seiring berjalannya waktu, make-up mereka memudar akibat aktivitas dan faktor lingkungan.

Oleh karena itu, kiosnya menjadi solusi instan bagi mereka yang ingin menyegarkan penampilan sebelum acara penting.

Dengan pengalaman lebih dari 10 tahun di industri kecantikan, Deng menawarkan layanan riasan sederhana untuk aktivitas sehari-hari, sementara pelanggan yang membutuhkan tata rias lebih kompleks dapat mengunjungi studionya yang berlokasi di tempat lain.

Keberhasilan model bisnis ini juga didukung oleh kebijakan operator kereta bawah tanah Chongqing, yang memungkinkan kios-kios beroperasi di dalam area stasiun dengan biaya sewa yang cukup terjangkau, yakni Rp 180 ribu per hari atau Rp 67 ribu untuk jam sibuk pagi dan sore.

Namun, tidak semua kota di Tiongkok memberlakukan aturan yang sama.

Shanghai, misalnya, melarang praktik ini demi menjaga keteraturan ruang publik dan kelancaran arus penumpang.

Baca juga: Kisah Wanita China Lulusan Universitas Cambridge Pilih Kerja Jadi Penjaga Kebun Binatang

Di media sosial, inovasi Deng mendapatkan berbagai tanggapan.