Ditanya soal Statusnya dengan Uswatun Khasanah, RTH Malah Nyanyi Sephia, Ternyata Bukan Suami Siri
Bukan suami siri, RTH malah nyanyikan lagu Sephia di depan polisi ketika ditanya soal statusnya dengan Uswatun Khasanah.
Editor: ninda iswara
TRIBUNTRENDS.COM - Rohmad Tri Hartanto (33) membeberkan statusnya dengan Uswatun Khasanah.
Rohmad sebelumnya sempat mengaku sebagai suami siri Uswatun KHasanah.
Kini saat diinterogasi soal statusnya, Rohmad malah menyanyikan lagu Sephia di depan polisi.
Diketahui RTH telah diamankan tim Unit Jatanras di Madiun pada Sabtu (25/1/2025) dini hari.
Saat proses interogasi, Unit Jatanras melakukan live di media sosial TikTok @hellboyjatanraspolda.
Baca juga: Pembunuh Uswatun Khasanah Ternyata Anggota LSM, Punya Jabatan di Organisasi, Polisi Kuak Identiasnya
Sambil mencairkan suasana, polisi menanyakan siapa Uswatun Khasanah bagi pelaku.
"Iku po bojo sirimu?" tanya polisi.
(Apa itu istri sirimu?)
"Kekasih gelap," sahut RTH lirih.
"Kekasih gelap? Wo Sephia nu, kon kelahiran tahun piro? Ruh kon lagu Sephia iku?" ujar pihak kepolisian menambahkan.
"92, tahu," jawab RTH.
Lalu RTH lanjut menyanyikan dua penggal pertama lirik lagu Sephia yang dipopulerkan oleh Sheila On 7 tersebut.
Video live interogasi pelaku pembunuhan dengan mutilasi tersebut ditonton lebih dari 6 ribu pengguna TikTok.
Terbaru, Dirreskrimum Polda Jatim, Kombes M Farman mengungkapkan motif pembunuhan dengan mutilasi yang dilakukan Rohman Tri Hartanto.
Ia mengungkapkan RTH membunuh dan memutilasi korban karena cemburu dan rasa sakit hati.
"Hasil dari pemeriksaan terhadap tersangka diketahui motifnya adalah korban sakit hati dan cemburu," ujarnya, Senin.
Tersangka yang mengaku sebagai suami siri korban, sakit hati karena korban pernah kepergok memasukkan laki-laki lain ke dalam kos.
"Korban pernah ketahuan memasukkan laki-laki ke dalam kos korban, sementara tersangka di sekitar kos mengaku sebagai suami siri dari korban," ujarnya, dikutip Kompas.com.
Baca juga: Uswatun Khasanah Tak Terima Pelaku Punya Anak Lagi, Minta Dibunuh & Doakan jadi PSK, RTH Gelap Mata

Korban dieksekusi di sebuah hotel di Kediri, Jawa Timur, Minggu (19/1/2025).
Kombes Farman menambahkan, sebelum korban dibunuh, pelaku telah menyiapkan uang sebesar Rp1 juta untuk diberikan kepada korban.
"Korban sering minta uang ke pelaku. Tanggal 19 (dieksekusi) di hotel, tersangka sudah menyiapkan uang 1 juta untuk diberikan kepada korban karena sebelumnya sudah ada chat dengan korban," jelas dia.
Di sisi lain, ternyata korban juga tak terima, RTH telah memiliki seorang anak perempuan.
Korban pun merasa kesal dan mendoakan anak perempuan RTH dengan kalimat yang kurang baik.
Hal tersebut membuat RTH sakit hati.
"Korban pernah berucap kepada tersangka, korban mendoakan nanti sudah besar akan menjadi PSK, tersangka sakit hati," ucapnya.
Farman juga menyebut korban sempat meminta RTH untuk menghilangkan anak keduanya.
"Korban tidak terima, pelaku punya anak kecil. Korban sempat meminta supaya pelaku menghilangkan anak keduanya," tuturnya.
Korban Diduga Tewas Dicekik sebelum Dimutilasi
Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Krisnawan, mengungkapkan ada dugaan Uswatun Khasanah mengalami kekerasan sebelum tewas.
Korban tewas akibat kehabisan napas. Diduga, ia dicekik pelaku.
"Penyebab kematian akibat asfiksia atau kekurangan napas, ini disebabkan terhambatnya jalan pernapasan."
"Kemungkinan akibat cekikan atau potongan pada leher korban," jelas Joshua, Jumat.
Tak hanya itu, ia juga mengatakan, ada resapan darah di sekujur tubuh korban.
"Disinyalir ada kekerasan sebelum korban meninggal dunia," imbuh dia.
Diketahui, penemuan mayat wanita dalam koper pada Kamis, membuat geger warga Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Kamis (23/1/2025).
Baca juga: Rekaman CCTV RTH Bawa Koper Isi Potongan Tubuh Uswatun Khasanah, Santai Disaksikan Pria Depan Kamar

Penemuan mayat itu bermula saat seorang warga yang melintas hendak membuang sampah.
Ia kemudian curiga melihat ada paket besar berwarna hitam yang terbungkus rapi di selokan.
Saat dibuka, paket itu ternyata berisi koper merah. Warga tersebut lantas mengintip koper dan menemukan kejanggalan.
"Ada selimut agak putih, sepatu wanita dan sekilas bentuk tubuh tapi tidak lama ditutup kembali."
"Warga lalu melaporkannya ke Pemerintah Desa diteruskan ke polisi," ungkap Kepala Desa Dadapan, Andik Bangga Satria Rama, Kamis.
"Paketnya rapi. Kalau bukan orang paket atau kurir, tidak mungkin bisa dikemas sedemikian rupa," imbuhnya.
Dua hari setelah penemuan jasad korban, pelaku berhasil ditangkap di Kabupaten Madiun, Sabtu malam.
Bersamaan ditangkapnya pelaku, potongan kepala dan kaki korban juga ditemukan.
Pihak kepolisian mengatakan potongan kaki korban ditemukan di Desa/Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, sedangkan potongan kepala di Desa Slawe, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek.
Saat ini, potongan kaki dan kepala korban masing-masing telah dititipkan di RSUD dr Harjono Ponorogo dan RSUD dr Iskak Tulungagung.
(TribunTrends/Tribunnews)
Sumber: Tribunnews.com
Tak Ada Gengsi! Purbaya Makan di Warung Pinggir Jalan Bareng, Istri Ternyata Juga Hidup Sederhana |
![]() |
---|
FOTO Banjir Bunga di Kantor Menkeu Purbaya, Petani Tembakau Bergetar: Kami di Belakangmu Pak Menteri |
![]() |
---|
Klarifikasi Kampus Singapura Tak Cukup! Penggugat Rp125 Triliun Tetap Persoalkan Ijazah SMA Gibran |
![]() |
---|
Jejak Dua Sosok Misterius di Rekonstruksi Brigadir Esco, Jasad Disimpan di Kamar Adik Briptu Rizka |
![]() |
---|
Gaya Membumi Menkeu Purbaya, Makan Siang di Warung Kaki Lima Usai Rapat Penting, Momen Langka |
![]() |
---|