Berita Viral
Respon Menantu Jokowi, Bobby Nasution usai Siswa SD di Medan Dihukum Belajar di Lantai: Kemanusiaan!
Inilah reaksi dari menantu Jokowi, Bobby Nasution setelah viralnya siswa SD di Medan dihukum belajar di lantai oleh gurunya karena nunggak SPP.
Editor: Dika Pradana
TRIBUNTRENDS.COM - Inilah reaksi dari menantu Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution setelah viralnya siswa SD di Medan, Sumatera Utara dihukum belajar di lantai oleh gurunya.
Sebagai Wali Kota Medan, Bobby Nasution turut menyoroti kasus tersebut dan memberikan solusi atas kemelut kasus yang sedang viral di media sosial tersebut.
Dalam hal ini, Bobby Nasution mengatakan bahwa Dinas Pendidikan Kota Medan telah menegur Kepala Sekolah SD Abdi Sukma tempat siswa berinisial M tersebut belajar.
Bobby Nasution menekankan bahwa persoalan ini adalah masalah kemanusiaan yang harus dilihat dari sudut pandang yang lebih empatik.
Bobby mengungkapkan bahwa meskipun sekolah tempat kejadian adalah sekolah swasta, Pemkot Medan tetap memberikan teguran kepada pihak sekolah yang memberikan hukuman tersebut.
Bobby menambahkan bahwa pihaknya tidak ingin lepas tangan terhadap masalah yang dihadapi orangtua siswa.
Pemerintah kota, melalui imbauan sebelumnya, telah menawarkan solusi bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam pembiayaan pendidikan.
"Ini kan masalah kemanusiaan, (jadi kami) memberikan teguran ke sekolahnya walaupun administrasinya karena ini sekolah swasta," ucap Bobby, Senin (13/1/2025).
Baca juga: Anak Guru Haryati Labrak Wali Murid SD di Medan yang Dihukum Belajar di Lantai: Imbas Ibunya Diskors

Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa Pemkot Medan berkomitmen untuk menjamin akses pendidikan yang layak bagi setiap siswa, tanpa membedakan kondisi ekonomi keluarganya.
"Bukan kita lepas tangan, tapi memang dari awal (kita) telah mengimbau orangtua atau siswa siswi di SD mau pun SMP, bagi yang mengalami masalah pembiayaan, dari kami Pemkot Medan memberikan solusi untuk pindah ke sekolah negeri," jelasnya.
"Kami langsung menerima di sekolah negeri, langsung kami terima di sekolah negeri, tanpa ada biaya apa pun," tegasnya.
Sementara itu, insiden hukuman duduk di lantai yang diterima oleh MI, siswa yang menjadi korban, mendapat perhatian besar dari berbagai pihak.
Oknum guru yang memberikan hukuman tersebut, Haryati, dijatuhi sanksi skorsing, yang menandakan bahwa pihak sekolah serius menanggapi masalah tersebut.
Baca juga: Sosok Haryati, Guru yang Hukum Siswa SD di Medan karena Nunggak SPP, Karier Terancam: Kini Diskors

Ahmad Parlindungan, Ketua Yayasan Abdi Sukma, yang menaungi sekolah tersebut, mengonfirmasi bahwa pihak yayasan tidak pernah memberikan perintah atau mendukung tindakan hukuman tersebut.
Namun, Ahmad juga menjelaskan bahwa sekolah berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan bantuan kepada siswa kurang mampu, termasuk memberikan prioritas bantuan operasional sekolah (BOS) dan subsidi pembayaran uang sekolah selama enam bulan pertama setiap tahun.
Ia menyatakan bahwa pihak yayasan juga bekerja sama dengan Program Indonesia Pintar (PIP) untuk membantu meringankan beban biaya pendidikan bagi siswa yang kurang mampu.
Kamelia, ibu dari MI, mengungkapkan bahwa dirinya kesulitan untuk membayar tunggakan SPP sebesar Rp 180.000 karena dana bantuan PIP untuk tahun 2024 belum cair.

Ia menyatakan bahwa selama ini ia menggunakan bantuan PIP untuk biaya sekolah anaknya dan berencana menjual handphone untuk menutupi tunggakan tersebut.
Namun, harapan Kamelia untuk memberikan pendidikan yang layak kepada anaknya justru berbenturan dengan kenyataan pahit ketika anaknya dihukum oleh guru di sekolah.
Kasus ini menyoroti kompleksitas masalah pendidikan, terutama terkait dengan pembiayaan dan akses yang setara.
Meski ada berbagai bantuan dan program pemerintah yang bertujuan untuk meringankan beban keluarga kurang mampu, masih ada celah perlu diperbaiki, seperti masalah ketepatan pencairan dana bantuan yang mempengaruhi siswa dan orangtua.
Kasus ini juga mengingatkan kita bahwa kemanusiaan dan empati harus selalu menjadi prioritas utama dalam setiap kebijakan pendidikan.

Sumber: Tribun Medan
Identitas Driver Ojol Bareng Gibran Dipertanyakan, Publik Curiga Rekayasa, Bahrun Najah Klarifikasi |
![]() |
---|
Kronologi Remaja Dapat Richard Mille Ahmad Sahroni Rp11 M, Ibu Bingung Anak Pulang Bawa Barang Mewah |
![]() |
---|
Sosok Remaja yang Jarah Jam Rp 11 Miliar Ahmad Syahroni, Ternyata Masih Tetangga, Ortu Syok |
![]() |
---|
Sakit Hati Ditinggal Suami, Wanita di Lubuklinggau Bakar Rumahnya yang Ternyata Sudah Dibeli Orang |
![]() |
---|
Viral Sosok Siswa Pamerkan Porsi Semangka 'Setipis Tisu' di MBG, Langsung Banjir Komentar |
![]() |
---|