Penampakan Rumah David Steiner Senilai Rp146 M di Los Angeles Selamat dari Kebakaran, Ini Rahasianya

Rumah tersebut, yang awalnya dibangun untuk melindunginya dan keluarga dari ancaman gempa, ternyata juga memiliki ketahanan yang luar biasa terhadap kebakaran yang melanda Palisades.

"(Rumah) itu terbuat dari semen dan batu dengan atap tahan api," jelas dia, dilansir dari Live Mint. 

Ia menambahkan, rumahnya dibangun dengan struktur yang mencakup tiang panjang sekitar 15 meter ke dalam batuan dasar.

Dengan begitu, bangunan tersebut tetap stabil meski dihantam ombak besar dari tanggul di bawahnya.

“Jujur saja, saya tidak pernah menyangka kebakaran hutan akan mencapai Pacific Coast Highway dan menyebabkan kebakaran,” ujarnya, sambil menyadari bahwa kebakaran besar ini menjadi peringatan bagi dirinya.

“Saya berpikir, jika suatu saat terjadi gempa, ini adalah hal terakhir yang akan terjadi. Sejujurnya, saya tidak berpikir bahwa jika terjadi kebakaran, ini adalah hal terakhir yang akan terjadi,” imbuhnya.

Namun, Steiner tak memungkiri bahwa arsitektur rumahnya cukup bagus. Begitu juga dengan plesteran dan atap anti-apinya.

Rumah yang dibeli ketika dua dari tiga putranya bersekolah di daerah tersebut, dibangun menyerupai kapal pesiar. Rumah tersebut kini bukan lagi tempat tinggal mereka, tetapi kenangan yang tak terlupakan.

“Sebenarnya dibangun seperti kapal pesiar. Cerobong perapian tampak seperti cerobong asap kapal,” kata Steiner.

“Lalu, balkon belakang tampak seperti balkon kapal pesiar dan terasa seperti kapal pesiar karena Anda berada tepat di atas air,” imbuhnya, menggambarkan betapa uniknya rumah tersebut.

Walaupun kini rumah tersebut tidak lagi dihuni, keindahan dan ketahanannya tetap menyisakan kesan yang mendalam.

Steiner mengaku bersyukur rumahnya bisa selamat dari kebakaran hebat itu.

Namun, ia menyadari bahwa rasa syukur itu datang dengan campuran perasaan yang berat. 

“Sebenarnya, ini bukan sesuatu yang menyenangkan,” ungkapnya, karena meskipun rumahnya tetap berdiri, banyak tetangganya yang harus menelan pil pahit lantaran kehilangan rumah mereka.

“Saya turut berduka cita kepada mereka yang kehilangan rumah,” ujarnya dengan tulus.