Breaking News:

Timnas Indonesia

Deretan Kontroversi Patrick Kluivert, dari Utang Judi Kini Menuju Timnas Indonesia Gantikan STY

Patrick Kluivert jadi kandidat pengganti Shin Tae-yong untuk posisi pelatih Timnas Indonesia, ini deretan kontroversinya, terlilit utang judi.

Editor: jonisetiawan
Kolase Tribun Trends/Instagram
Patrick Kluivert jadi kandidat pengganti Shin Tae-yong untuk posisi pelatih Timnas Indonesia. 

TRIBUNTRENDS.COM - Patrick Kluivert, legenda sepak bola asal Belanda, tengah menjadi sorotan publik Indonesia setelah disebut-sebut sebagai kandidat pengganti Shin Tae-yong untuk posisi pelatih Timnas Indonesia.

Sebagai mantan pemain, Kluivert memiliki rekam jejak yang mengesankan. Ia pernah membela klub-klub besar Eropa seperti Ajax Amsterdam, Barcelona, dan Newcastle United, serta menjadi andalan di timnas Belanda pada masanya.

Di lapangan hijau, Kluivert dikenal sebagai striker tajam dengan kemampuan mencetak gol luar biasa dan visi permainan yang cemerlang.  

Namun, pesona Kluivert di dunia sepak bola sering kali diwarnai kontroversi. Namanya tak hanya menjadi headline karena prestasi, tetapi juga akibat berbagai masalah yang membayangi kariernya.

Mulai dari masalah hukum, gaya hidup yang kerap mengundang kritik, hingga peran manajerialnya yang tak selalu berjalan mulus, Kluivert tetap menjadi figur yang tak pernah jauh dari perhatian media.

Dengan segala pengalaman dan kontroversi yang dimilikinya, banyak yang penasaran apakah Kluivert benar-benar akan membawa perubahan signifikan bagi Timnas Indonesia jika ia resmi menduduki kursi pelatih.

Baca juga: Sosok Louis van Gaal, Dirumorkan Bakal Jadi Direktur Teknik Timnas Indonesia, Mantan Pelatih MU

Berikut TribunTrends rangkum beberapa kontroversi Patrick Kluivert yang disebut akan jadi pelatih Timnas Indonesia.

Rasisme di Sepak Bola

Di luar prestasi luar biasa di lapangan, Kluivert juga pernah menjadi korban rasisme saat bermain di Inggris. 

Dalam pengakuannya, ia menjelaskan bahwa ia pernah menjadi sasaran ejekan rasial selama bermain di Premier League. 

"Saat anda membawa bola, mereka biasanya membuat suara menyerupai monyet atau sejenisnya.

Namun saya memilih untuk tidak menanggapinya. Meski begitu, hal itu tetaplah terdengar menyakitkan," ujar Kluivert kepada Goal.com.

Kluivert menyadari bahwa reaksi terhadap aksi rasialis justru bisa memberikan dampak yang lebih besar. 

"Selama pemain tak bereaksi dan memberikan perhatian kepada pelaku rasialis, itu tak akan efektif," ujarnya. 

Kluivert pun mengajak semua pihak untuk bersama-sama memerangi rasialisme dalam sepak bola. 

Baginya, hanya orang yang sangat bodoh, dengan pemikiran sempit dan hati yang keras, yang tega melakukan hal tersebut.

Sosok Patrick Kluivert, kandidat terkuat calon pelatih Timnas Indonesia, pengganti Shin Tae-yong
Sosok Patrick Kluivert, kandidat terkuat calon pelatih Timnas Indonesia, pengganti Shin Tae-yong (NET via Tribun)

Kontroversi Kehidupan Pribadi

Selain pengalamannya menghadapi rasisme, Kluivert juga dikenal karena sebuah insiden yang hampir menghancurkan kariernya pada tahun 1995. 

Ketika itu, Kluivert yang masih berusia 19 tahun, menabrak mobil seorang sutradara teater Belanda, Martin Putnam, yang akhirnya meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut. 

Kluivert, yang tengah mengemudikan mobil BMW M3 milik temannya dengan kecepatan 104 km/jam di zona perumahan yang seharusnya dibatasi hanya 50 km/jam, terlibat dalam kecelakaan yang sangat tragis.

"Satu menit saya menjadi idola publik, pahlawan sepak bola Belanda. Dan menit berikutnya mereka membantai saya karena apa yang telah saya lakukan," kata Kluivert mengenang kecaman yang datang setelah kejadian itu. 

Meskipun ia tidak dijatuhi sanksi hukum, Kluivert menerima kecaman keras dari masyarakat Belanda yang melihatnya sebagai pelaku kesalahan besar. 

Dampak sosial yang ia terima sangat berat, hingga membuat Kluivert memutuskan untuk meninggalkan Ajax dan bergabung dengan AC Milan. 

Meskipun kariernya terguncang, Kluivert tetap berhasil meraih sukses bersama Barcelona dan Newcastle United.

Utang Judi

Kluivert juga dikabarkan terlilit utang perjudian senilai satu juta euro atau setara Rp 16,7 miliar kepada geng kriminal.

Media Belanda, De Volkskrant, melaporkan, mengutip dokumen peradilan rahasia dan sumber anonim, menulis, Kluivert, pelatih tim cadangan klub Belanda FC Twente pada saat itu, memasang taruhan pada pertandingan tim utama pada tahun 2011 dan 2012.

Aktivitas tersebut tidak ilegal pada saat itu. Namun, Kluivert mengalami kerugian besar. sejak itu, ia telah melunasi sebagian utangnya.

Baca juga: Sosok Shin Tae-yong, Dipecat PSSI Sebagai Pelatih Indonesia, Tokoh Paling Banyak Dicari di Google

Geng kriminal itu terlibat dalam pengaturan pertandingan dan memberi tekanan besar pada Kluivert untuk membayar utangnya secara penuh.

Surat kabar tersebut mengatakan para penyelidik tidak memiliki bukti bahwa mantan pemain tersebut terlibat dalam pengaturan skor ilegal. Adapun pengacaranya mengatakan bahwa Kluivert hanyalah korban dalam kasus ini.

Kluivert pun pernah dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap seorang perempuan pada 1997.

Berdasarkan pengakuan korban, dia dilecehkan oleh empat pemuda yang salah satunya merupakan pesepak bola terkenal. The Independent melaporkan, Kluivert adalah pesepak bola yang dimaksud.

Sosok Patrick Kluivert, kandidat terkuat calon pelatih Timnas Indonesia, pengganti Shin Tae-yong
Sosok Patrick Kluivert, kandidat terkuat calon pelatih Timnas Indonesia, pengganti Shin Tae-yong (NET via TribunWow)

Seiring berjalannya waktu, nama Patrick Kluivert kembali menjadi sorotan, kali ini dalam konteks kemungkinan ia menjadi pelatih timnas Indonesia. 

Meskipun kontroversi dan masa lalu kelamnya selalu mengiringi jejak langkahnya, kualitas kepemimpinan dan pengalamannya di level tertinggi sepak bola dunia bisa menjadi aset berharga bagi timnas Indonesia.

Kluivert memiliki pengalaman internasional yang luas, baik sebagai pemain maupun pelatih. 

Baca juga: 5 Potret Masa Muda Shin Tae-yong, Kini Dipecat PSSI Sebagai Pelatih Timnas Indonesia

Pengalamannya bermain di kompetisi besar seperti La Liga dan Liga Premier, serta dalam turnamen internasional dengan timnas Belanda, memberikan wawasan yang bisa membantu memajukan timnas Indonesia.

Namun, perjalanan karier Kluivert yang penuh dengan dinamika ini menuntut pertimbangan matang. 

Jika dia dipilih untuk melatih Indonesia, tantangan bagi Kluivert adalah bagaimana ia mengelola ekspektasi publik yang besar terhadap dirinya, sekaligus menghindari kontroversi yang mungkin datang. 

Kluivert harus bisa menunjukkan kedewasaan dan profesionalisme lebih dari sebelumnya, terutama dalam menyikapi masalah sensitif yang mungkin muncul.

Dengan latar belakang pengalaman dan tekad untuk memberikan yang terbaik bagi sepak bola, Patrick Kluivert dapat menjadi sosok yang tepat untuk membawa Indonesia bersaing lebih tinggi di kancah internasional, selama ia mampu mengatasi berbagai tantangan yang ada. 

***

(TribunTrends/TribunBanten, Kompas)

Tags:
Patrick KluivertTimnas IndonesiaShin Tae-yongjudi
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved