Detik-detik Bus Peziarah Tabrak Truk di Tol Cipularang Purwakarta, Jabar, 2 Tewas Terjepit & 56 Luka

TRIBUNTRENDS.COM - Kecelakaan lalu lintas baru saja terjadi di Tol Cipularang KM 80, Purwakarta, Jawa Barat pada Kamis, (26/12/2024), dini hari.

Dalam insiden kecelakaan ini, bus rombongan peziarah menabrak truk pengangkut batu kerikil di Tol Cipularang KM 80.

Insiden ini mengakibatkan dua orang meninggal dunia yang identitasnya belum diumumkan oleh pihak terkait ke publik.

Selain menimbulkan korban tewas, kecelakaan ini juga mengakibatkan 56 orang mengalami luka-luka.

Dikutip TribunTrends.com dari TribunJabar.com, insiden kecelakaan di Tol Cipularang tersebut terjadi di wilayah Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Kecelakaan tragis yang melibatkan bus dan truk ini tepatnya terjadi pada pukul 02.15 WIB.

Kecelakaan ini memicu perhatian besar karena melibatkan banyak korban, baik yang tewas maupun yang terluka, serta karena lokasi kejadian yang cukup strategis di jalur utama yang menghubungkan Bandung dan Jakarta.

Baca juga: Tewas Kecelakaan di Tol Malang, Sopir Bus Rombongan SMP Baru Nikahkan Anak, Keneknya Calon Pengantin

Pada saat kejadian, bus pariwisata PO Qonita yang berwarna merah dengan nomor polisi B 7363 NGA melaju dengan membawa rombongan peziarah yang sedang dalam perjalanan pulang setelah berziarah.

Bus tersebut menabrak truk pengangkut kerikil yang berada di depannya, mengakibatkan kecelakaan fatal.

Bus yang awalnya melaju dari Bandung menuju Jakarta itu mengalami tabrakan yang cukup keras, sehingga menimbulkan dampak besar bagi para penumpang di dalamnya.

Akibat tabrakan tersebut, dua orang dilaporkan tewas, sementara 56 orang lainnya mengalami berbagai macam luka, mulai dari luka ringan hingga luka berat.

"Kendaraan bus melaju seperti biasa, tiba-tiba menabrak bagian belakang truk yang mengangkut batu kerikil," kata Kepala Induk PJR Tol Cipularang, Kompol Joko, saat dikonfirmasi oleh TribunJabar.id pada Kamis.

Joko mengungkapkan bahwa sebelum kecelakaan terjadi, rombongan di dalam bus itu baru saja menyelesaikan kegiatan ziarah di Pamijahan, Tasikmalaya, dan tengah dalam perjalanan menuju Jakarta.

Para korban yang mengalami luka-luka segera dilarikan ke RS Abdul Radjak, Purwakarta, untuk mendapatkan perawatan medis.

Baca juga: Mengenang 20 Tahun Tsunami Aceh: Tragedi, Penyelamatan, dan Kebangkitan Pasca Bencana

Meskipun kecelakaan ini menimbulkan kerugian besar, penyebab pasti kejadian tersebut masih belum dapat dipastikan.

Kompol Joko menyebutkan bahwa pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait kejadian ini.

"Kami belum bisa menyimpulkan apakah penyebab kecelakaan karena sopir mengantuk atau faktor lainnya, karena kami masih memfokuskan perhatian pada evakuasi korban," ujar Joko.

Hal ini menunjukkan bahwa pihak berwenang sedang berusaha mengumpulkan informasi lebih lanjut untuk memastikan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kecelakaan tersebut.

Sementara itu, sopir truk yang sempat melarikan diri setelah kejadian berhasil ditangkap dan saat ini sedang diperiksa oleh pihak kepolisian.

Penyelidikan terhadap sopir truk ini sangat penting untuk mengetahui apakah ada kelalaian atau pelanggaran yang dilakukan oleh sopir truk yang berpotensi menyebabkan kecelakaan tersebut.

Beberapa kemungkinan penyebab kecelakaan termasuk faktor kelalaian pengemudi bus, kondisi jalan yang licin, atau bahkan masalah teknis pada kendaraan yang terlibat.

Salah seorang penumpang yang selamat, Udin, mengungkapkan pengalaman tragisnya dalam peristiwa tersebut.

Udin menjelaskan bahwa perjalanan dimulai pada pukul 16.00 WIB setelah rombongan selesai berziarah di Tasikmalaya.

 Sebagian besar penumpang, termasuk dirinya, sudah tertidur ketika kecelakaan terjadi.

"Kami baru bangun setelah tabrakan," ujarnya. Kondisi tersebut memperburuk dampak kecelakaan, karena banyak penumpang yang tidak siap menghadapi kejadian mendadak tersebut.

Peristiwa kecelakaan ini kembali menyoroti pentingnya keselamatan berkendara, terutama dalam perjalanan jauh.

Kecelakaan yang melibatkan banyak orang seperti ini mengingatkan kita akan perlunya perhatian lebih terhadap kondisi kendaraan, pengemudi, serta faktor-faktor lain yang bisa mempengaruhi keselamatan di jalan.

Dalam beberapa kasus, kelelahan pengemudi dan kurangnya kewaspadaan menjadi faktor utama yang menyebabkan kecelakaan, terutama pada jam-jam tertentu seperti dini hari.

Diharapkan, dengan adanya penyelidikan lebih lanjut, penyebab pasti dari kecelakaan ini bisa segera terungkap, dan tindakan preventif dapat diambil untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Kepada masyarakat, diimbau untuk selalu berhati-hati dan memperhatikan kondisi tubuh saat melakukan perjalanan jauh, serta mematuhi aturan lalu lintas demi keselamatan bersama.

(TribunTrends.com/ Tribun Jabar )