Breaking News:

Keluarga Cendana

Dulu Soeharto Ingin Anak Pertamanya Laki-laki, Ibu Tien Ungkap Reaksi Suami Begitu Tutut Lahir

Soeharto ternyata awalnya ingin anak pertamanya laki-laki, terungkap reaksinya setelah Tutut lahir.

Kolase TribunTrends.com
Soeharto ternyata awalnya ingin anak pertamanya laki-laki, terungkap reaksinya setelah Tutut lahir. 

TRIBUNTRENDS.COM - Putri sulung Presiden RI ke-2 Soeharto, Siti Hardijanti Hastuti Rukmana alias Tutut tak jarang bernostalgia mengenang kisah masa lalu ayah dan ibunya.

Tutut pernah mengurai cerita sebelum ia lahir, Soeharto menginginkan anak pertamanya berjenis kelamin laki-laki.

Namun siapa sangka, ternyata anak pertamanya berjenis kelamin perempuan.

Hal ini pernah diungkapkan Tutut melalui akun Instagramnya.

Tutut mengunggah foto saat dirinya kecil duduk diapit oleh ayah dan ibunya.

Baca juga: Tutut Soeharto Ungkap Momen Unik Kelahiran Ibu Tien, Dibawa ke Kandang Kambing Supaya Cepat Lahir

Tutut ungkap cerita Soeharto awalnya ingin anak pertamanya laki-laki.
Tutut ungkap cerita Soeharto awalnya ingin anak pertamanya laki-laki. (Instagram)

Pada keterangan foto, Tutut membagikan percakapannya dengan sang ibu.

Menurut Ibu Tien, Soeharto awalnya menginginkan anak pertamanya laki-laki, tapi yang lahir justru perempuan.

Meski anak pertamanya bukan laki-laki, namun Soeharto tetap bahagia.

Disebutkan Ibu Tien, Soeharto justru sangat sayang kepada Tutut.

"Ibu pernah bercerita pada saya: “Bapakmu itu wuk, dulu ingin anak pertamanya laki-laki.”

“Jadi bapak nyesel dalem (saya) terlahir perempuan bu?”, aku bertanya agak sedikit kecewa. 

“Ora wuk (tidak nak), begitu kamu lahir, bapak malah sayang sekali karo kowe (dengan kamu).

Apalagi bapak baru bertemu kamu setelah kamu berusia tiga bulan.

Sebelum kamu lahir, bapak terlibat dalam peperangan melawan agresi Belanda II, dan mempersiapkan serangan umum 1 Maret 1949, untuk menunjukkan pada dunia, bahwa Indonesia masih ada.

Alhamdulillah, perjuangan bapakmu dan kawan-kawannya, berhasil," tulisnya pada caption.

Kenangan Terakhir Soeharto Bersama Tutut, Sang Anak Nyanyikan Tembang Jawa: Kami Mohon Ampun

Meski Soeharto telah tiada, namun cerita tentang Presiden RI ke-2 itu selalu dikenang oleh keluarganya.

Tak terkecuali putri sulungnya yakni Siti Hardijanti Rukmana atau yang disapa Tutut.

Tutut pernah mengurai momen terakhir dirinya bersama Soeharto saat sang ayah terbaring di rumah sakit.

Kala itu, Tutut sempat menyanyi tembang jawa berjudul 'Kulo Nyuwun Ngapuro (Astaghfirulloh)' untuk sang ayah.

Selama Soeharto sakit, Tutut kerap melantunkan tembang itu setiap hari.

Baca juga: Potret Soeharto Bersama 4 Pengamen, Undang ke Perayaan Ultah Ibu Tien, Berawal dari Beri Hormat

Tutut ungkap pesan terakhir Soeharto sebelum meninggal, ingatkan dirinya untuk tidak dendam.
Tutut ungkap pesan terakhir Soeharto sebelum meninggal, ingatkan dirinya untuk tidak dendam. (Instagram)

Sambil melantunkan tembang itu, Tutut memutar tasbih.

Soeharto yang mendengar tembang itu merepons meskipun tengah sakit parah.

Hingga akhirnya pada 27 Januari 2008, Soeharto menghembuskan napas terakhirnya.

Bukan tanpa sebab Tutut melantunkan tembang Jawa tersebut.

Semasa kecilnya, Tutut dan anak-anak Seoharto kerap mendengar lagu itu.

Tutut dan adik-adiknya dipanggil Soeharto sewaktu sore hari.

Saat itu, Tutut masih duduk di sekolah dasar.

Sepulang dari kantor dan salat Ashar, Soeharto mengajak anak-anaknya kumpul di teras rumah.

"Waktu bapak masih dinas di Semarang itu, saya sama adik saya, Sigit sering mendengarkan cerita-cerita dari Bapak. Sedangkan Bambang masih kecil waktu itu," tulis Tutut dalam www.tututsoeharto.id.

Sambil menikmati secangkir teh, Tutut mendengarkan nasihat yang diberikan Soeharto.

Nasihat yang diberikan Soeharto terkadang berupa tembang.

Salah satu tembang yang dinyanyikan adalah 'Kulo Nyuwun Ngapuro (Astaghfirulloh)'.

Menurut Tutut, tembang itu merupakan bentuk istighfarnya masyarakat Jawa.

Tembang itu mengingatkan manusia terhadap dosa yang telah diperbuat.

Manusia pun diminta untuk memohon ampun dan bertaubat.

Berikut liriknya

Allah Allah
Kulo Nyuwun Ngapuro
Sekatahing doso kulo
Doso ingkang alit
Kalawan ingkang Ageng

Mboten Wonten
Ingkang saget ngapuro
Liyane kang Moho Agung
Iya Iku
Allah Asmane

Terjemahan dalam Bahasa Indonesia

Allah Allah
Kami mohon ampunan
Atas semua dosa kami
Dosa yang kecil
Maupun yang besar

Tak ada yang
Memberikan ampunan
Kecuali yang Maha Agung
Iya itu
Allahu Akbar

Tribuntrends/TribunPekanbaru.com 

Tags:
SoehartoIbu TienTutut
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved