Breaking News:

Berita Viral

10 Tahun Pria Menyelam Cari Jasad Istri Hilang Saat Tsunami Jepang, SMS Terakhir: Aku Ingin Pulang

Kisah seorang pria masih setia mencari jasad istrinya yang hilang 13 tahun lalu saat Tsunami melanda Jepang, 650 kali menyelami laut.

Penulis: Dhimas Yanuar NR
Editor: Dhimas Yanuar
ISTIMEWA/AFP/The Sun
Kisah seorang pria masih setia mencari jasad istrinya yang hilang 13 tahun lalu saat Tsunami melanda Jepang, 650 kali menyelami laut. 

TRIBUNTRENDS.COM - Cinta memang abadi, itulah yang dirasakan oleh seorang pria yang masih mencari jasad istrinya di laut.

Sosok pria ini selama satu dekade lebih mencari sosok istrinya yang tersapu tsunami Jepang pada tahun 2011 lalu.

Bahkan, ia telah menyelam ke laut 650 kali selama 10 tahun terakhir.

Pria itu bak masih mencari cinta sejatinya meski hanya impian menemukan jenazah istri tercinta yang tewas dalam bencana tersebut.

Sosok pria itu adalah Yasuo Takamatsu (67).

Ia masih berharap dapat memenuhi keinginan terakhir istrinya dalam sebuah SMS yang dikirm kepada Yasuo pada waktu kejadian: "Saya ingin pulang".

Baca juga: Innalillahi Ifan Seventeen Berduka, Teman Seperjuangan Wafat, Dulu Sama-sama Selamat dari Tsunami

Yasuo selama 10 tahun ini telah menyelam ke laut lebih dari 650 kali di lokasi hilangnya sang istri yang bernama Yuko.

Ia masih berharap untuk menemukan jejak jasad istrinya yang tersapu ombak tsunami 13 tahun yang lalu.

Yasuo Takamatsu sendiri telah menikah dengan Yuko pada tahun 1988 lalu.

 Mereka tinggal di Onagawa di prefektur Miyagi, sebuah kota pesisir 70 km dari ibu kota Sendai.

Sang istri meninggalkan seorang putra dan putrinya yang kini masih hidup.

Perjuangan seorang pria yang menyelam ke laut sebanyak 600 kali selama 13 tahun demi menemukan jasad istrinya yang tersapu tsunami di Jepang
Perjuangan seorang pria yang menyelam ke laut sebanyak 600 kali selama 13 tahun demi menemukan jasad istrinya yang tersapu tsunami di Jepang (sanook)

Momen nahas itu terkuak pada tanggal 11 Maret 2011 lalu ketika gempa bumi berkekuatan 9,0 skala Richter dan tsunami melanda wilayah timur laut Jepang.

Saat itu Yasuo sedang dalam perjalanan pulang setelah mengantar ibu mertuanya ke rumah sakit di kota terdekat.

Beruntung nyawanya selamat dan terhindar dari terjangan Tsunami dan gempa.

Anak-anaknya yang saat itu sedang sekolah juga selamat dari bencana tersebut, tetapi nahasnya Yuko menderita.

Gelombang tsunami menghantam Kota Miyako di Prefektur Iwate setelah gempa 9,0 magnitudo mengguncang wilayah Tohoku, 11 Maret 2011
Gelombang tsunami menghantam Kota Miyako di Prefektur Iwate setelah gempa 9,0 magnitudo mengguncang wilayah Tohoku, 11 Maret 2011 (Kompas.com)

Yuko yang saat itu bekerja di cabang Bank 77 di Onagawa, saat itu sedang bekerja di di gedung dua lantai.

Manajer cabang menerima peringatan bahwa akan ada tsunami setinggi enam meter di wilayah tersebut.

Ia mengevakuasi 13 karyawan ke atap gedung, yang tingginya hampir 10 meter di atas tanah.

Tragisnya, gelombang air datang setinggi lebih dari 15 meter, tsunami pun menyapu 12 orang yang mencoba menyelamatkan diri di atas gedung.

Dilansir dari SCMP pada Sabtu, (24/8/2024), delapan orang termasuk Yuko, dinyatakan hilang setelah tersapu ombak.

Yasuo selama 10 tahun ini telah menyelam ke laut lebih dari 650 kali di lokasi hilangnya sang istrinya, Yuko.
Yasuo selama 10 tahun ini telah menyelam ke laut lebih dari 650 kali di lokasi hilangnya sang istrinya, Yuko. (SCMP)

Yasuo Takamatsu menyebut bahwa Yuko mengiriminya sebuah pesan teks terakhir saat bencana tsunami itu terjadi.

SMS tersebut berisi:

"Apakah kamu baik-baik saja? Aku ingin pulang."

Dua tahun kemudian, tim penyelamat memberikan Yasuo HP dari istrinya yang mereka temukan di sebuah reruntuhan.

HP itu masih berfungsi, dan Yasuo Takamatsu menemukan pesan lain yang belum terkirim kepadanya: "Tsunami itu besar sekali."

Yasuo berkata ia tidak dapat membayangkan betapa takutnya sang istri saat bencana terjadi.

Ia bertekad untuk memenuhi permintaan terakhir istrinya dan membawanya pulang ke tempat persemayaman terakhirnya.

Yasuo yang bekerja sebagai sopir bus dan kini sudah pensiun itu menggunakan waktu luangnya belajar menyelam.

Hingga akhirnya ia mendapatkan lisensi menyelam pada tahun 2014 lalu.

Hingga kini Yasuo pun masih mencari sosok jasad Yuko yang hilang tertelan laut dan tsunami.

Takamatsu berkata ia tahu bahwa Yuko tidak mungkin ditemukan lagi dalam keadaan hidup.

Tetapi ia tetap ingin membawa jasadnya pulang, meski hanya sepotong tubuhnya di dalam laut.

"Ayo pulang bersama," kata Takamatsu dalam sebuah wawancara, seolah-olah Yuko dapat mendengarnya.

Yasuo berkata ia akan terus mencari selama ia masih mampu dan akan terus menyelami laut tersebut.

Untuk diketahui, gempa bumi besar di Tohoku pada tahun 2011 lalu adalah gempa bumi terkuat yang pernah melanda Jepang.

Bencana tersebut menelan 19.759 korban jiwa.

Termasuk sebanyak 2.553 jenazah yang masih hilang, menurut situs web resmi prefektur Miyagi.

(*)

(TribunTrends/Dhimas)

Tags:
berita viraltsunamiJepangYasuo Takamatsu
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved