Keluarga Cendana
5 Proyek Bisnis Keluarga Cendana Ini Berakhir Mangkrak, Salah Satunya Hotel Dibangun Tommy Soeharto
Inilah 5 proyek bisnis Keluarga Cendana yang berakhir mangkrak, termasuk Pondok Indah Bedugul.
Editor: Apriantiara Rahmawati Susma
TRIBUNTRENDS.COM - Sudah jadi rahasia umum keluarga Presiden RI ke-2 Soeharto alias Keluarga Cendana punya banyak gurita bisnis.
Bisnis-bisnis tersebut berkembang sejak Soeharto masih menjabat sebagai presiden.
Namun sayangnya, ada beberapa bisnis Keluarga Cendana yang berakhir mangkrak dan terbengkalai.
Beberapa di antaranya adalah hotel-hotel mewah hingga proyek gedung-gedung yang tinggi.
Simak 5 proyek dan bisnis yang tak terurus lagi oleh Keluarga Cendana termasuk Pondok Indah Bedugul hingga Gedung Garuda Raksasa di Bogor.
Simak selengkapnya:
Baca juga: 3 Gurita Bisnis Titiek Soeharto, Ada di Berbagai Sektor, Buka Resto, Eks Prabowo Punya Banyak Aset
- Bali Cliff Resort
Salah satu peninggalan bisnis mereka adalah Bali Cliff Resort.
Dikabarkan hotel mewah itu terletak di Desa Ungasan, di ketinggian 75 meter di pinggir paantai ini mempunyai 200 kamar.

Bali Cliff Resort disebut dimiliki oleh PT Nusantara Ragawisata pimpinan Darmadji S. Wirjosandjojo, kolega anak Soeharto: Sigit Harjojudanto.
Namun kini Bali Cliff Resort hanya seonggok hotel mewah yang tak terurus.
Bahkan beberapa kali potret Bali Cliff Resort viral di media sosial, dan bahkan menjadi tempat wisata horor di sana.
2. Gedung Garuda Raksasa

Gedung Garuda Raksasa atau yang dulu disebut sebagai Graha Garuda di Cileungsi, Bogor.
Gedung tersebut disebut dibangun oleh Keluarga Cendana di tanah 5 hektar dari total lahan 44 hektar.
Bahkan citra satelit dari Graha Garuda ini sempat viral di media dan masyarakat, namun kini pemandangan memukau itu telah tiada.
Proyek prestisius ini awalnya bernama Graha Garuda Tiara Indonesia (GGTI) disebut-sebut menghabiskan uang sekira Rp 75 miliar.
Graha Garuda sendiri dibangun pada Februari 1995, kini hanya tersisa petilasan jalan yang membentuk siluet garuda dan sayapnya.
3. Basecamp Arseto FC di Solo

Sepakbola dan Keluarga Cendana adalah salah satu kesinambungan besar di tahun 1960-an.
Namun nahas, klub bola itu telah hilang, dan kini hanya tersisa nama.
Basecamp dari Arseto Solo itu dibuat oleh pendiri klubnya Sigit Harjojudanto, putra Soeharto.
Awalnya, klub ini bermarkas di Jakarta. Namun, setelah pindah kota akhirnya berubah nama menjadi Arseto Solo.
Sayangnya, pada tahun 1998, Arseto Solo bubar dan markas klubnya dibiarkan begitu saja.
Kiprah Arseto Solo di jagat sepak bola Indonesia kini memang tinggal kenangan.
Namun, denyut sepak bola masih terasa di bekas peninggalan Arseto Solo.
Kini hanya tersisa bangunan tua bekas mes pemain dan pelatih Arseto Solo.
Bangunan yang pernah digunakan sebagai Mes Arseto itu kini kondisinya kurang terawat.
Bangunan tersebut sebenarnya merupakan bekas rumah sakit Kadipolo zaman Pakubuwono X.
Rumah sakit tersebut pada awalnya digunakan untuk menangani wabah penyakit pes di Kota Solo.
4. Peternakan Tapos

Peternakan Tapos, salah satu mimpi Soeharto yang terbengkalai.
Salah satu situs peninggalan Soeharto pada masa Orde Baru (Orba) adalah Peternakan Tapos.
Salah satu peternakan yang paling modern di Indonesia di zamannya.
Peternakan yang terletak di lereng Gunung Gede-Pangrango ini jadi wahana Soeharto mewujudkan rencananya pada bidang peternakan dan pertanian.
Tapos merupakan bekas perkebunan N.V. Cultuur Maatschappij Pondok Gedeh.
Lalu pada tahun 1973, berdiri PT Rejo Sari Bumi (RSB), yang dipimpin putra kedua Presiden Soeharto, Sigit Harjojudanto.
Di peternakan Tapos tidak terlihat lagi kesibukan layaknya sebuah peternakan saat Pak Harto masih menjadi Presiden.
Tapos dicetuskan dan dipersiapkannya pada 1974.
Pak Harto sering menerima sejumlah tamu dari beberapa kelompok dan kalangan yang diundang khusus ke peternakan Tapos.
Impian Pak Harto adalah Tapos menjadi peternakan yang akan menjadi pusat penghasil ternak unggulan dan percontohan peternakan modern di Indonesia.
Pak Harto menjadikan Tapos pusat pelatihan dan penelitian ternak.
5. Pondok Indah Bedugul

Setelah Bali Cliff Resort, ada satu hotel lain lagi yang terkenal dengan kehororannya.
Yaitu adalah Hotel Pondok Indah Bedugul yang berlokasi di kawasan wisata Danau Bedugul, Tabanan, Bali.
Hotel megah yang belum jadi hingga sekarang itu dibiarkan terbengkalai dan berdiri di pinggir jalan utama, akses Singaraja-Bedugul.
Hotel ini kerap menjadi rujukan wisatawan pecinta horor.
Dari beberapa informasi yang beredarm hotel ini sudah tak terurus sejak tahun 1998 dan diduga milik dari Tommy Soeharto.
(*)
---
(TribunTrends/Dhimas)
Sumber: TribunTrends.com
Potret Lawas Darma Mangkuluhur di Pangkuan Soeharto, Kini Jadi Pengusaha dan Lamar Patricia Schuldtz |
![]() |
---|
Tata Cahyani Rayakan Ultah Ke-50, Mantan Tommy Soeharto Dipuji Awet Muda, Terungkap Profesinya |
![]() |
---|
Tata Cahyani Ultah ke-50, BCL hingga Raline Shah Beri Ucapan Selamat ke Mantan Istri Tommy Soeharto |
![]() |
---|
Tata Cahyani Ulang Tahun ke-50, Pesona Mantan Istri Tommy Soeharto Disorot: Masih Cantik Banget! |
![]() |
---|
Titiek Soeharto Ultah Ke-66, Prabowo Beri Ucapan, Pamer Momen Hangat Bersama Didit Hediprasetyo |
![]() |
---|