Berita Viral
Gadis 12 Tahun Raup Rp 1 Juta/Hari dari Jualan Kue di Sekolah, Berhenti Gegara Ditegur Kepsek
Viral gadis 12 tahun jualan kue di sekolah, raup Rp 1 juta per hari, berujung ditegur Kepsek.
Penulis: Apriantiara Rahmawati Susma
Editor: Apriantiara Rahmawati Susma
TRIBUNTRENDS.COM - Viral kisah seorang gadis berusia 12 tahun asal Malaysia jualan kue di sekolah.
Berkat jualan kue di sekolah, gadis itu berhasil meraup RM300 atau sekitar Rp 1 juta per harinya.
Namun sayangnya, ia harus berhenti karena mendapat teguran dari Kepala Sekolahnya.
Kisah ini dibagikan oleh ibunda gadis tersebut, Huspalita Hussain Arif melalui akun Facebook-nya.
Huspalita merupakan seorang pengusaha yang menjual kue.
Baca juga: Suami Aktor Terkenal, Istri Jualan Sambal, Masak Pakai Wajan Besar, Nekat Ambil Orderan 200 Botol

Wanita 42 tahun itu mengungkapkan putrinya, Hessa Ardinee Mohamed Airee selalu membawa kue dagangannya ke sekolah.
Kue-kue tersebut ludes terjual setiap harinya.
Uang yang terkumpul dari hasil penjualan akan selalu sesuai dengan jumlah kue yang terjual.
Hessa mengatakan bahwa dia tidak tahu cara menghitung uang dan dia tidak pandai berbisnis.
Huspalita berkata dirinya sempat terkejut mengetahui kue itu ludes terjual mengingat putrinya sosok yang pemalu.
Namun, Huspalita mengatakan putrinya baru-baru ini memutuskan berhenti menjual kue di sekolahnya.
Hal itu lantaran Kepala Sekolah menegurnya karena melakukan bisnis di sekolah.
"Kepala sekolah ingin melaporkan Hessa kepada guru.
Kepala sekolah marah karena siswa mengantre di luar kelas untuk membeli kue.
Namun, Hessa mengatakan bahwa ada juga guru yang membeli kue lembut darinya.” ujar Huspalita
Hessa nampaknya sempat berpikir dua kali untuk berhenti berjualan.
Sementara itu, ibunya berencana untuk menjual kue dalam jumlah yang lebih sedikit.
Baca juga: Aktor Terkenal Thailand Kini Pulang Kampung Jualan Sate, Gegara Malas Macet-macetan di Kota Besar
Pasalnya, ia merasa akan sia-sia jika ia tidak meneruskan penjualan kue tersebut.
Hessa mengatakan dirinya merasa sangat senang saat berjualan kue karena semua orang mengenalnya karena hal itu.
Namun di sisi lain, ia juga merasa cemas karena popularitas barunya.
Belum lagi, ibunya justru dituding melakukan eksploitasi pada putrinya.
Viral Mahasiswa S3 di Kampus Top China Jualan Sosis Setelah Lulus: Gaji Tinggi Belum Tentu Bahagia
Baru-baru ini viral sebuah kedai yang menjual sosis di pinggir jalanan di China.
Kedai sosis itu ramai jadi sorotan karena penjualnya yang merupakan sekelompok mahasiswa lulusan S3.
Dilansir TribunTrends dari South China Morning Post Rabu (24/7/2024), mereka adalah lulusan dari Universitas Sun Yat-sen di provinsi Guangdong, China.
Ada sembilan orang yang berjualan di kedai tersebut, termasuk mahasiswa S3 dan pascasarjana yang mengambil jurusan filsafat.
Setelah menyelesaikan satu hari kerja penelitian, mereka bergiliran menjual dagangan mereka di jalanan dekat kampus pada malam hari.
Baca juga: Kisah Dea, Lulusan Cumlaude UGM yang Kini Kerja Jadi Tukang Bersih-bersih Full Time di Australia

Mereka memasang tabung gas dan pemanggang sosis di atas sepeda motor listrik yang dimodifikasi.
Ziheng, seorang mahasiswa PhD filsafat berusia 28 tahun, memulai bisnis sampingan menjual sosis.
Kepada Yangtse Evening Post, ia mengatakan: “Kami semua terlibat dalam penelitian filosofis dan berharap dapat menggunakan sosis sebagai media untuk bertukar pikiran dengan pelanggan, dan menjadi teman baik mereka.”
Mereka juga memiliki tujuan khusus yakni untuk mengubah pekerjaan menjual sosis mereka menjadi dialog jalanan bergaya Sokrates.
Dialog itu nantinya akan mendorong diskusi santai dan fleksibel tentang topik-topik filosofis yang menarik.
Untuk setiap sosis yang terjual, mereka akan menjawab pertanyaan filosofis pelanggan, membahas isu-isu sosial, teori akademis, atau sekadar berbagi anekdot pribadi.
Pangda, salah satu anggota tim, adalah lulusan filsafat.
Ia bekerja sebagai tutor bagi para siswa yang tengah mempersiapkan diri menghadapi ujian masuk pascasarjana.
Ia mengatakan para anggotanya semua sibuk menulis makalah dan mengajar di siang hari, terlibat dalam pekerjaan mental.
Menjual sosis setelah bekerja memberi mereka kesempatan untuk beraktivitas fisik dan membantu meredakan kecemasan akademis.
“Bagi para mahasiswa yang biasanya berkutat dengan kegiatan belajar di kampus, berjualan sosis di pinggir jalan memungkinkan kami untuk bertemu dengan banyak orang, dan menjadi cara unik untuk terhubung dengan masyarakat,” ungkapnya.
Pangda juga mengatakan ia menikmati berjualan sosis dan ingin terus menekuninya.
“Penghasilan tinggi belum tentu mendatangkan kebahagiaan.
Anak muda harus punya semangat. Tugas-tugas kecil pun bisa mendatangkan kebahagiaan besar.” imbuhnya.
Sosis-sosis tersebut dijual dengan harga antara tiga hingga lima yuan (Rp 6 ribu-Rp11 ribu) untuk dua potong.
Ziheng mengatakan mereka memperoleh penghasilan 100 hingga 200 yuan (Rp 220 ribu-Rp440 ribu) sehari.
Mereka berjualan dari pukul 10 malam hingga tengah malam.
Baca juga: Sosok Azhyra, Gadis Lulusan S2 hingga Pernah Study di Jepang, Kini Pulang Kampung Jualan Sapi

Kisah para mahasiswa S3 berjualan sosis ini mengundang berbagai macam komentar dari netizen.
Tak sedikit netizen memuji aksi mereka.
"Kelompok pelajar ini patut dipuji atas keberanian mereka! Mereka bersedia merendahkan hati dan merasakan sisi lain kehidupan," kata seseorang di Weibo.
Sementara yang lain berpendapat berbeda, salah satunya mengatakan: "Ini adalah pemborosan sumber daya pendidikan. Mereka seharusnya dapat menggunakan waktu mereka untuk memberikan kontribusi yang lebih berarti bagi masyarakat."
(TribunTrends/Tiara)
Sumber: TribunTrends.com
Drama Akad Nikah di Pinrang: Wajah Dibuka, 'Pengantin Cantik' Berubah Jadi Pria Berjenggot |
![]() |
---|
Misteri Darah di Purwakarta, ART Berpura-Pura Panik, Ternyata Dialah Pembunuh Dea Permata |
![]() |
---|
Insiden Viral RSUD Sekayu Berakhir Manis: Keluarga Pasien Akhirnya Minta Maaf ke dr Syahpri |
![]() |
---|
Jejak Karier Dokter Syahpri: Dari Konsultan Ginjal Berprestasi hingga Jadi Amukan Pasien RSUD Sekayu |
![]() |
---|
Kekerasan di Ruang Perawatan: dr Syahpri Polisikan Keluarga Pasien RSUD Sekayu, Tak Ada Maaf |
![]() |
---|