Breaking News:

Keluarga Soekarno

Sosok Istri Soekarno dari Manado, Punya Anak yang Dirahasiakan Selama 40 Tahun, Gemparkan Indonesia

Sosok Jetje Langelo, salah satu istri Soekarno, sempat rahasiakan keberadaan anak Soekarno yang bernama Gempar selama 40 tahun.

Penulis: Dhimas Yanuar NR
Editor: Dhimas Yanuar
Majalah LIFE // Istimewa
Sosok Jetje Langelo, salah satu istri Soekarno, sempat rahasiakan keberadaan anak Soekarno Gempar selama 40 tahun. 

Sosok Jetje Langelo, salah satu istri Soekarno, sempat rahasiakan keberadaan anak Soekarno yang bernama Gempar selama 40 tahun.

TRIBUNTRENDS.COM - Soekarno adalah salah satu pendiri Negara Indonesia yang begitu disorot saat kemerdekaan Republik Indonesia.

Selain kisah legendaris perjuangannya demi kemerdekaan, Soekarno juga disorot dari sisi kisah cintanya.

Bagaimana tidak, secara resmi Soekarno telah menikahi 9 wanita berbeda di sepanjang hidupnya.

Namun ternyata di luar dari 9 wanita, Soekarno disebut pernah memiliki satu istri yang dirahasiakan.

Baca juga: Kisah Putra Soekarno yang Dirahasiakan, Tak Ada yang Percaya Sampai Disuruh Tes DNA oleh Guruh

Termasuk sosok perempuan bernama Jetje Langelo, wanita asal Manado yang disebut menikahi Soekarno dan bahkan telah memiliki anak.

Bahkan suatu ketika putra Soekarno yang dirahasiakan selama 40 tahun itu sempat muncul di media Indonesia.

Putra Soekarno tersebut adalah Gempar Soekarnoputra, baru setelah 40 tahun hidup, dirinya baru tahu bahwa ia adalah anak sang Proklamator.

Sosok Jetje Langelo

Gempar Soekarnoputra, anak Soekarno yang terlupakan.
Gempar Soekarnoputra, anak Soekarno yang terlupakan. (ISTIMEWA)

Jetje Langelo, wanita cantik yang berasal dari Kota Manado, Sulawesi Utara.

Dalam beberapa laporan menyebut bahwa Jetje Langelo adalah seorang putri kecantikan dan siswa teladan di Sulawesi pada tahun 1953.

Hati Soekarno pun kepincut, Jetje dikabarkan membeberkan bukti pernikahannya dengan Soekarno, yang disembunyikan selama 40 tahun.

Bukti-bukti itu dipaparkan Jetje Langelo, termasuk foto surat hingga tongkat komando yang menjadi amanat Soekarno.

Pernikahan Jetje dan Soekarno memiliki anak yang bernama Charles Christofel yang nantinya berganti nama Gempar Soekarnoputra.

Gempar lahir pada Januari tahun 1958 tanpa tahu keberadaan sang ayah.

Kisah cinta Jetje Langelo dan Soekarno

Pertemuan Jetje Langelo dan Bung Karno berlangsung singkat, saat itu sang presiden berkunjung ke Manado.

Jetje yang saat itu masih muda dikenalkan dengan sosok Presiden Indonesia.

Wanita yang dilahirkan dari petani Kopra Emeli Langelod dan Durine Dayoh ini pun bercinta dengan Soekarno melalui surat-menyurat.

Keduanya disebut surat bertukar melalui telegram hingga akhirnya saling jatuh cinta.

Setelah lulus dari SMA Roma Katolik Manado, Jetje Langelo dijanjikan bakal dinikahi Soekarno.

Namun sayang Jetje Langelo dan Soekarno tak sempat mendapat restu dari orang tua.

Jetje Langelo lantas dijodohkan orang tuanya pada Letnan Satu TNI, bernama Leo Nico Christopher, tetapi mereka bercerai tahun 1955.

Setelah bercerai, hubungan Jetje dan Soekarno kembali berlanjut hingga mereka kemudian menikah pada tahun 1957 secara Islam di Manado.

Usai menikah Jetje menolak ikut ke Jakarta, dengan pertimbangan tidak ingin menyakiti hati Fatmawati sebagai Ibu Negara.

Anak yang dikandung Jetje kemudian lahir pada tanggal 13 Januari 1958 di Manado, atas pertolongan seorang bidan.

Berita kelahiran itu kemudian diberitakan ke Soekarno melalui Telegram, dan kala itu Soekarno meminta anak tersebut untuk dirahasiakan.

Adapun pesan yang disampaikan Soekarno adalah kelak anak itu berusia 40 tahun dan sudah dewasa berpolitik dinamai Muhammad Fatahillah Gempar Soekarnoputra.

Kisah Gempar Soekarno

Sebelum mengetahui bahwa dirinya adalah putra Soekarno, Gempar memiliki nama asli Charles Christofel yang diberikan oleh ibunya.

Gempar Soekarnoputra merupakan anak seorang wanita bernama Jetje Langelo, yang ketika itu merupakan putri kecantikan sekaligus sosok yang cerdas di Manado.

Sosok Gempar Soekarnoputra sendiri sengaja dirahasiakan lebih dari 40 tahun karena amanat Soekarno sendiri yang menginginkan anaknya diamankan, jika sewaktu-waktu kekuasaanya jatuh.

Saat itu Mei 1998, ketika iklim politik Indonesia memanas dan pemerintahan Soeharto mulai kandas.

Jetje Langelo melihat sesosok Gempar di antara para demonstran yang menduduki Gedung DPR/MPR.

Charles Christofel, terlihat mejeng di antara lautan massa mahasiswa berjaket kuning yang tengah meminta Soeharto turun takhta.

Ketika itu Charles adalah mahasiswa Fakultas Hukum Program Ekstensi Universitas Indonesia.

Gempar diminta pulang oleh sang ibu, lalu Charles baru kembali pada Desember 1999, sekalian merayakan Natal.

Charles tidak pernah menyangka, apa yang kemudian terjadi di rumah ternyata mengubah jalan hidupnya.

Di dinding rumah Jetje telah terpasang foto-foto ibunya semasa muda yang tampak berdiri akrab dengan seorang pria yang dikenalnya sebagai Ir. Soekarno.

"Kamu adalah anak Soekarno." Begitu kata-kata Jetje yang terasa bagai petir di telinga Charles.

Ibundanya yang dipanggil mami, juga menerangkan bahwa ini sengaja dirahasiakan, lebih dari 40 tahun, tak lain karena amanat Soekarno sendiri yang menginginkan anaknya diamankan, jika sewaktu-waktu kekuasaannya jatuh.

Apalagi pada awal-awal pemerintahan Orde Baru, kata Jetje, ada operasi militer yang hendak menumpas sisa-sisa rezim Orde Lama.

la takut terjadi sesuatu pada dirinya dan Gempar.

Bukan sekadar ucapan, Jetje juga mengeluarkan sejumlah dokumen yang selama ini disembunyikan.

Antara lain berupa foto, surat-surat, tongkat komando, keris, serta amanat yang ditulis oleh tangan Soekarno sendiri.

Dalam amanat tertulis permintaan agar anak yang lahir pada 13 Januari 1958 itu, kelak pada saatnya ia sudah dewasa berpolitik, dinamai: Muhammad Fatahillah Gempar Soekarno Putra.

Sempat diminta tes DNA oleh Guruh Soekarnoputra

Setelah namanya sempat buat geger negeri, Gempar Soekarnoputra ternyata pernah diminta oleh Guruh Soekarnoputra agar melakukan tes DNA untuk menghindari pengakuan palsu.

Gempar menyanggupi tes DNA, tetapi dengan syarat dilakukan secara terbuka dan didampingi dokter dari Universitas Indonsia.

Hingga kini tes DNA Gempar tak pernah terungkap, tetapi juga tak ada perlawanan dari keluarga besar Soekarno yang lain.

Sempat terjun ke dunia politik dan mualaf

Langkah awalnya setelah mengetahui garis keturunan Soekarno, Gempar langsung mengunjungi makam Soekarno di Blitar.

Lalu dengan penuh kesadaran, di sebuah masjid di kawasan pemakaman raja-raja Jawa, di Imogiri, ia memeluk agama Islam.

Dengan identitas dan legalitas baru, Gempar Soekarno Putra melanjutkan hidupnya yang saat itu sudah tergolong mapan.

Gempar Soekarnoputra sendiri pernah terjun ke dunia politik.

Pada tahun 2004 lalu, ia pernah ingin terjun ke pemilihan dalam pemilu legeslatif dengan mendirikan Partai Nasionalis Indonesia Bersatu (PNIB).

Diketahui saat ini Gempar Soekarnoputra berprofesi sebagai pengusaha dan konsultan hukum.

(*)

(TRIBUNTRENDS.COM/Dhimas)

Tags:
SoekarnoManadoJetje Langelo
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved