Breaking News:

Keluarga Cendana

Harmonisnya Keluarga Cendana, Soeharto & Keluarga Punya Tradisi Khusus, Tiap Malam Lakukan Ini

Cerita Tommy Soeharto soal tradisi keluarga Cendana saat ayah dan ibunya masih hidup, tiap malam selalu kumpul.

Instagram/cendana.archives
Soeharto dan Ibu Tien bersama anak-anak mereka. 

Ada kisah menarik di balik perjalanan ibadah umrah Soeharto dengan sang istri, Ibu Tien.

Kisah ini pernah dibagikan oleh putri sulung Soeharto yakni Tutut melalui akun Instagramnya.

Ternyata sebelum berangkat umrah, Soeharto dan Ibu Tien sempat berdebat.

Perdebatan itu dipicu lantaran beda keinginan Soeharto dan Ibu Tien terkait kapan berangkat umrah.

Baca juga: Kisah Soeharto Blusukan Dikuak Eks Ajudan, Nginap di Rumah Warga, Ibu Tien Cuma Bekali Beras & Tempe

Tutut ceritakan perdebatan Soeharto dan Ibu Tien saat akan pergi Umrah
Tutut ceritakan perdebatan Soeharto dan Ibu Tien saat akan pergi Umrah (Instagram)

Ibu Tien ingin pergi umrah pada tahun 1996, bertepatan dengan 50 tahun ulang tahun pernikahannya dengan Soeharto.

Akan tetapi Soeharto bersikeras untuk berangkat tahun 1995 karena sudah direncanakan demikian.

Putri pertama mereka, Siti Hardijanti Hastuti atau akrab disapa mbak Tutut membagikan cerita ini di akun Instagramnya.

Ia mengungkapkan bahwa semua yang dialami oleh orang tuanya sudah ditentukan oleh Tuhan.

Jikalau kedua orang tuanya saat itu tetap pergi tahun 1996, mungkin ibunya sudah tak sempat lagi pergi ibadah umrah.

Karena pada tahun itu, Ibu Tien Soeharto wafat.

Namun pada tahun 1996, Soeharto akhirnya tetap berangkat umrah sendiri tanpa sang istri.

Ia kembali melaksanakan ibadah tersebut bersama anak-anak dan cucunya untuk memenuhi keinginan ibu Tien.

"Bapak dan Ibu berdoa bersama ketika perjalanan pulang di pesawat…. Kalau tidak dari naik Haji tahun 1991 ya dari Umrah tahun 1995. Belum ketemu catatannya.

Terkait Umrah tahun 1995, Ibu sebenarnya menginginkan Umrah tahun 1996, tepat 50 tahun pernikahan. Akan tetapi karena sudah di arrange tahun 1995, Bapak memutuskan tetap berangkat tahun 1995.

Seandainya Bapak tidak bersikeras berangkat, dan menunda keberangkatan umrah sampai tahun 1996, kemungkinan Ibu tidak dapat melaksanakan ibadah Umrah. Tahun 1996 Ibu seda (wafat). Semua sudah ditentukan Allah Swt.

Maka itu bulan Desember tahun 1996, Bapak Umrah sendiri (tanpa Ibu, namun disertai anak-anak dan cucu) untuk memenuhi keinginan Ibu…

Manusia berkehendak, tapi Allah Swt yang menentukan." tulis Tutut seperti dikutip Grid.ID dari akun Instagram @tututsoeharto (9/10/2018).

(TribunTrends/Ninda/Grid.ID)

Tags:
SoehartoKeluarga Cendana
Berita Terkait
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved