Sosok KPH Wironegoro Suami GKR Mangkubumi Putri Sultan Hamengkubuwono X, Istri Bakal Warisi Takhta

Berhubung calon istrinya adalah putri tertua dari Sultan Hamengkubuwono X, pernikahan tersebut mendapat banyak perhatian dari publik.

Sesuai dengan adat keraton, sebelum menikah calon pengantin pria yang masih membawa nama aslunya Nieko Messa Yudha ini dianugerahi gelar Kanjeng Pangeran Haryo Wironegoro.

Calon istrinya juga telah menerima gelar dan nama baru, dari sebelumnya Gusti Raden Ajeng Nurmalitasari menjadi Gusti Kanjeng Ratu Pembayun.

Pemberian gelar ini dilangsungkan melalui upacara wisuda yang digelar di keraton Yogyakarta.

Dari pernikahan tersebut, KPH Wironegoro dan GKR Mangkubumi dikaruniai dua orang anak.

Masing-masing diberi nama Raden Ajeng Arti Ayya Fatimasari Wironegoro dan Raden Mas Drasthya Wironegoro.

Seperti pendidikannya yang mentereng, Wironegoro juga berprofesi sebagai seorang pengusaha.

Wironegoro mengawali bisnisnya sebagai pengusaha distributor minyak pelumas di Jakarta.

Setelah menikah, Wironegoro mengikuti istrinya Ratu Mangkubumi tinggal di Yogyakarta di mana dia aktif di beberapa kegiatan.

Selaku Pangeran Keraton Yogyakarta yang menjadi pusat kebudayaan, Wironegoro sangat aktif di bidang seni dan Budaya.

Sejak tahun 2003, dia menjabat sebagai ketua Yayasan Yogyakarta Seni Nusantara yang kemudian memprakarsai berdirinya Jogja National Museum (JNM).

Jogja National Museum adalah museum seni kontemporer pertama di Indonesia yang bergerak dalam bidang pelestarian dan pengembangan seni budaya.

Selain itu, Wironegoro juga pernah menjabat sebagai Ketua DPD HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia), Ketua Yayasan Edukasi Anak Nusantara dan Ketua Yayasan Yogyakarta Seni Nusantara.

Kemudian, di Keraton Yogyakarta Pangeran Wironegoro aktif sebagai Pengageng II dari Tepas Parentah Hageng yang bertugas antara lain mengurus kepangkatan dan jabatan abdi dalem keraton.

Dikutip dari TribunSolo.com, namun sayangnya kabar miring pernah menimpa KPH Wironegoro pada tahun 2016 silam.