Breaking News:

Keluarga Cendana

Istri Presiden Soekarno Bikin Ibu Tien Cemburu, Soeharto Didiamkan, Ternyata Awal Mula Supersemar

Kisah cinta Soeharto dan Ibu Tien sering disorot di media, bahkan dari zaman awal sebelum jadi Presiden RI ke-2.

Penulis: Dhimas Yanuar NR
Editor: Dhimas Yanuar
ISTIMEWA
Ibu Tien cemburui pertemuan antara Soeharto dengan Dewi Soekarno, ternyata awal mula Supersemar. 

TRIBUNTRENDS.COM - Kisah cinta Keluarga Cendana Soeharto dan Ibu Tien sering disorot di media.

Bukan hanya ketika sudah jadi Presiden RI ke-2, bahkan dari zaman masih di bawah kepemimpinan Soekarno pun Soeharto dan Ibu Tien sering disorot.

Saat menjadi jenderal, Soeharto sempat membuat cemburu Ibu Tien yang saat itu sedang bersinggungan dengan Ratna Sari Dewi Soekarno.

Yap, wanita bernama asli Naoko Nemoto yang merupakan istri ke-6 Presiden Soekarno itu pernah membuat cemburu Ibu Tien.

Semua ini terkuak dari beberapa buku dan kisah dari Soeharto dan Ibu Tien.

Baca juga: Detik-detik Ibu Tien Meninggal, Sempat Ngeluh Susah Nafas, Tutut Soeharto Bantah Isu Peluru Nyasar

Dilansir dari Intisari, kisah ini berawal ketika istri ke-6 Presiden Soekarno tersebut membuat ibu Tien Soeharto cemburu buta hingga mendiamkan Soeharto selama beberapa hari.

Yap saat itu adalah momen Supersemar atau yang disebut-sebut surat sakti dari Soekarno.

Soeharto pun menerima mandat langsung berwujud Surat Perintah Sebelas Maret.

Mandat ini langsung diterima oleh Soeharto.

Soeharto dan Ibu Tien.
Soeharto dan Ibu Tien. (Kompas.com)

Soeharto langsung menemui Ratna Dewi Soekarno untuk memberikan sejumlah pilihan kepada Presiden Soekarno.

Saat itu Presiden Soekarno sedang dalam kondisi kurang sehat dan harus segera pergi saat gonjang-ganjing pemerintahan Indonesia.

Soeharto dan Dewi Soekarno pun bertemu di sebuah lapangan golf.

Di sana, Soeharto memberikan tiga opsi yang bisa dilakukan oleh Soekarno saat itu, yakni:

1. Pergi ke luar negeri untuk istirahat

2. Menjadi Presiden tapi sebatas nama saja

3. Mengundurkan diri secara total.

Soeharto ternyata pernah temui Ratna Sari Dewi, bicarakan soal nasib Soekarno, Ibu Tien terbakar cemburu.
Soeharto ternyata pernah temui Ratna Sari Dewi, bicarakan soal nasib Soekarno, Ibu Tien terbakar cemburu. (Kolase Instagram)

Yap benar, awal mula perpindahan jabatan Kepresidenan ini ternyata berisi sebuah kisah kecemburuan seorang Ibu Tien.

Soeharto pun menyarankan Dewi Soekarno untuk memilih opsi pertama dan mengusulkan untuk pergi ke Jepang atau Mekkah.

Soekarno dan Dewi Soekarno harus segera mencari tempat peristirahatan.

Hingga akhirnya pertemuan di sebuah lapangan golf ini sampai ke telinga Ibu Tien.

Benar, Ibu Tien sendiri tak pernah mengetahui adanya pertemuan di lapangan golf antara Soeharto dan Dewi Soekarno.

Mengira hal ini adalah sebuah perselingkuhan, ternyata justru sebaliknya.

Ibu Tien, yang beberapa bulan kemudian menjadi Presiden ke-2 Indonesia itu pun terbakar api cemburu.

Ibu Tien akhirnya mendiamkan sang suami selama berhari-hari tak tahu bahwa ada surat Supersemar.

Bob Hasan dan Probosutedjo, selaku pencetus ide pertemuan Soeharto dan Ratna Dewi Soekarno ini pun lantas menemui Ibu Tien untuk meminta maaf.

Mereka pun menjelaskan maksud dan tujuan dari pertemuan Soeharto dan Dewi Soekarno tersebut.

Keduanya menjelaskan bahwa pertemuan Soeharto dan Dewi Soekarno memiliki maksud baik untuk menentukan arah pemerintahan kedepannya.

Selain itu, Bob Hasan dan Probosutedjo juga merasa prihatin dengan hubungan Soeharto dan Soekarno yang dianggap cenderung tak harmonis.

Sehingga, sosok Ratna Dewi Soekarno pun dinilai menjadi orang satu-satunya yang bisa mempengaruhi Soekarno untuk menentukan kebijakan.

Setelah mendapat penjelasan dari Bob Hasan dan Probosutedjo, Ibu Tien Soeharto pun langsung memahami dan tak lama setelahnya ia tidak lagi mendiamkan lagi Soeharto.

Soeharto sendiri sebelumnya memang belum sempat memberi tahu ibu Tien karena pertemuan ini adalah pertemuan rahasia.

Apa itu Supersemar?

Supersemar adalah surat yang mengawali peralihan kepemimpinan nasional dari pemerintahan Orde Lama ke Orde Baru.

Lewat surat yang dikeluarkan pada 11 Maret 1966 ini, terjadi penyerahan mandat kekuasaan dari Presiden Soekarno ke Soeharto, yang saat itu masih menjabat sebagai Menteri/Panglima Angkatan Darat.

Supersemar dikeluarkan dengan tujuan mengatasi konflik dalam negeri saat itu, yang salah satunya dipicu peristiwa G30S pada 1 Oktober 1965.

Namun, hingga saat ini, Supersemar masih menjadi kontroversi karena naskah aslinya tidak pernah ditemukan.

Supersemar disebut terjadi karena gejolak di dalam negeri usai peristiwa G30S pada 1 Oktober 1965.

(*)

(TribunTrends/Dhimas) (Intisari)

Tags:
Keluarga CendanaIbu TienSoekarnoRatna Sari Dewi
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved