Breaking News:

Khazanah Islam

Benarkah Dilarang Menggelar Hajatan Pernikahan di Bulan Suro, Buya Yahya Jelaskan dari Syariat Islam

Apakah benar dilarang menggelar hajatan pernikahan di bulan suro? Ini penjelasan Buya Yahya

Penulis: Sinta Manila
Editor: Sinta Manila
Kolase Istimewa
Apakah benar dilarang menggelar hajatan pernikahan di bulan suro? Ini penjelasan Buya Yahya 

TRIBUNTRENDS.COM - Apakah benar dilarang menggelar hajatan pernikahan di bulan suro?

Apakah pemahaman bahwa bulan suro adalah keramat dan dilarang menggelar pesta pernikahan sesuai dengan syariat Islam?

Yang mana jika nekat melakukan pesta hajatan pernikahan dikhawatirkan akan tidak langgeng dan berantakan.

Baca juga: Benarkah Bulan Suro Merupakan Bulan Keramat Rawan Malapetaka? Buya Yahya Jelaskan Pandangan Islam

Pada sebagian masyarakat khususnya Jawa bahwa pada bulan suro atau muharram adalah bulan keramat.

Yang mana pada tanggal-tanggal tertentu, masyarakat tidak melakukan aktifitas yang bersifat hajatan besar.

Selain masyarakat menghentikan aktifitas hajatan, mereka juga menghindari perjalanan jauh.

Sebab dihari itu mereka anggap sebagai hari naas atau hari sial.

Melansir dari YouTube Al Bahjah TV, Buya Yahya menjelaskan bagaimana Islam memandang semua hari adalah baik untuk melakukan ibadah.

Ilustrasi menikah
Ilustrasi menikah (Pixabay via Tribunnews.com)

Baca juga: Benarkah Umat Islam Dilarang Merayakan Ulang Tahun? Ulama Buya Yahya Sarankan Tidak Tiup lilin

"Aku senang hambaku yang berprasangka baik kepadaku, kalau menyangka baik dapat kebaikan." jelas Buya Yahya menukil dari firman Allah SWT.

Hari Allah itu semuanya baik, hari jelek itu cuma satu waktu anda bermaksiat melanggar Allah itu hari jelek." jelas Buya Yahya.

"Menikah, hari baik syukuran, jadi tidak ada itu.

Memang di negeri ini banyak hari sial, di Jawa Barat ada bulan kapit ada lagi di Jawa Timur ada muharram.

Suro itu bukan mala petaka, justru kebalikannya bulan penuh rahmat." jelas Buya Yahya.

Ilustrasi menikah
Ilustrasi menikah (freepik via Tribunnews.com)

Buya Yahya menjelaskan bulan Muharram justru dimuliakan tapi dianggap petaka pada sebagian masyarakat.

"Besok lah nikah massal di sini bulan Muharram, hajatan nanti diundang siap semua." ujar Buya Yahya.

Sekali lagi Buya menegaskan bahwa anggapan itu tidak ada di dalam Islam.

"Enggak ada itu jangan percaya dengan yang demikian itu, itu adalah suudzon kepada Allah." jelas Buya Yahya.

"Semua bulan itu adalah bulan baik, bulan mulia, selesai gak ada itu, jangan percaya yang lain, itu hanyalah bualan dukun," tegas Buya Yahya.

Muharram merupakan salah satu dari empat bulan suci dalam Islam.

Selain itu, Muharram juga dipercaya merupakan bulannya Allah. “

Sehingga sampai disini bahwa larangan menikah di bukan Suro atau Muharram itu tidak sesuai syariat Islam.

(TribunTrends.com/MNL)

Tags:
SuromenikahMuharram
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved