Keluarga Cendana
31 Tahun Jadi Presiden, Soeharto Sempat Ingin Pensiun, Ditekan Partai hingga Duka Ditinggal Ibu Tien
Kisah Soeharto jadi Presiden Indonesia selama 31 tahun, pernah kelelahan dan ingin pensiun tapi batal karena tekanan Partai.
Editor: Apriantiara Rahmawati Susma
TRIBUNTRENDS.COM - Kisah Soeharto memimpin Indonesia selama 31 tahun memang selalu menarik untuk dikulik.
Diketahui, Soeharto menjadi presiden Indonesia dari tahun 1967 hingga 1998.
Melalui kepemimpinan Soeharto, Indonesia dihadapkan pada tantangan hingga perubahan.
Ada juga kontroversi serta keberhasilan Soeharto dalam memimpin Indonesia.
Selama 31 tahun memimpin Indonesia, ternyata ada masa di mana Soeharto kelelahan hingga membuatnya ingin pensiun menjadi presiden.
Baca juga: Kisah Soeharto Kecil Kesal Dipanggil Den Bagus, Diejek Buangan Priyayi: Sudah Miskin Masih Dihina

Kelelahan Soeharto tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga psikis.
Ia mengaku bahwa memimpin Indonesia bukanlah perkara mudah.
Beliau juga harus menghadapi berbagai masalah, mulai dari pemberontakan, konflik, krisis ekonomi, hingga tuntutan reformasi.
Ia juga harus memikirkan nasib rakyatnya yang beragam dan berbeda-beda.
Salah satu kisah yang menunjukkan kelelahan Soeharto adalah ketika ia berniat untuk tidak maju lagi dalam pemilihan umum tahun 1988.
Ia merasa bahwa ia sudah cukup lama berkuasa dan ingin memberikan kesempatan kepada generasi muda.
Namun, rencananya itu tidak terwujud karena tekanan dari partai Golkar dan militer yang masih menginginkan ia tetap berkuasa.
Pada saat itu Soeharto mengungkapkan keinginannya untuk tidak lagi masuk dalam kabinet berikutnya kepada Emil Salim Menteri yang mendampinginya selama 20 Tahun.
Mendengar hal itu, kemudian Emil Salim merasa lega dengan keputusan Pak Harto karena dirinya juga merasa jenuh sebagai menteri.
"Cerita yang panjang lebar itu merupakan pengantar. Inti pesannya adalah bahwa Pak Harto ingin mengabarkan bahwa saya tidak akan masuk lagi dalam kabinet berikutnya," tutur Emil Salim.
Soeharto saat itu mengungkapkan bahwa ingin pensiun sebagai presiden.
Ia merasa kelelahan dan istri tercintanya, Ibu Tien, juga meminta supaya Soeharto lengser dari jabatannya.
Meski pada saat itu desakan muncul dari berbagai pihak termasuk kolega dan keluarha Soeharto tetap dicalonkan kembali sebagai presiden.
Hal tersebut disebabkan karena Soeharto didesak oleh Dewan Pembina Golkar yang melakukan penjaringan aspirasi rakyat tahun 1997.
Menurut sspirasi tersebut sebanyak 92 persen responden berkeinginan Soeharto tetap menjadi presiden.
Pada saat yang sama Soeharto juga terlihat dari kesehatannya yang menurun.
Ia sering mengalami gangguan pencernaan, jantung, dan ginjal.
Kemudian juga mengalami stres akibat kematian istrinya, Ibu Tien, pada tahun 1996.

Ia merasa kehilangan sosok pendamping dan penyeimbangnya.
Kelelahan Soeharto akhirnya berujung pada pengunduran dirinya pada tanggal 21 Mei 1998.
Baca juga: Awal Perjodohan Soeharto & Ibu Tien, Ada Peran Bibi, Beda Status Sosial, Cinta hingga Akhir Hayat
Kemudian mengumumkan keputusannya itu di Istana Merdeka, di tengah gelombang demonstrasi dan kerusuhan yang menuntut reformasi.
Beliau mengatakan bahwa keputusannya mengundurkan diri demi kepentingan bangsa dan negara.
Kelelahan Soeharto menjadi presiden Indonesia adalah sebuah kisah yang menarik untuk dikaji.
Ia menunjukkan bahwa memimpin sebuah negara yang besar dan kompleks seperti Indonesia bukanlah hal yang mudah.
Juga menunjukkan bahwa setiap pemimpin memiliki keterbatasan dan kelemahan yang harus diakui dan diatasi.
5 Pabrik Uang Keluarga Cendana, Bisnis Dikelola Anak-anak, Kekayaan Tommy Soeharto Paling Banyak
Berikut lima pabrik uang Keluarga Cendana yang diwariskan Soeharto untuk anak-anaknya.
Kekayaan berlimpah dimiliki oleh Keluarga Cendana.
Sederet bisnis tersebut kini dikelola oleh anak-anak Soeharto.
Bisnis yang dikelola pun terdiri dari berbagai bidang.
Sebagai satu-satunya Presiden Indonesia dengan jabatan terlama, Soeharto meninggalkan kekayaan berlimpah yang diwariskan ke keluarga.
Baca juga: Sosok Raiyah Chitra Caesaria, Pramugari jadi Istri Danny Rukmana Cucu Soeharto, Gantikan Lulu Tobing
Soeharto diketahui memiliki enam orang anak yang hampir semuanya berhasil membangun kerajaan bisnis di Indonesia.
Berikut deretan bisnis yang menjadi pabrik uang Keluarga Cendana.
1. Media
Presiden Soeharto mewariskan bisnis di bidang telekomunikasi atau media di Indonesia.
Bisnis di bidang media ini dikuasai oleh putri sulung Soeharto, Siti Hardijanti Rukmana alias Mbak Tutut.
Tutut diketahui memiliki saham di PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia melalui stasiun TPI yang kini berpindah tangan pada Hary Tanoesoedibjo sebagai MNC TV.
Selain itu, Tutut juga pernah merilis Tabloid Wanita Indoonesia yang terbit pertama kali pada 1989 silam.
2. Konstruksi
Masih dipegang oleh Tutut, kali ini ia menjalankan bisnis di bidang konstruksi.
Mbak Tutut memegang kuasa atas PT Citra Lamtoro Gung Persada.
PT Citra Lamtoro Gung Persada bergerak dalam pembangunan dan pengelolaan jalan tol, konstruksi, perdagangan, pertanian hingga kerajinan tangan.
Baca juga: Sosok Gendis Siti Hatmanti Cucu Soeharto, Anak Bambang Trihatmodjo Labrak Mayangsari, Jual Spaghetti

PT Citra Lamtoro Gung Persada juga terlibat dalam sejumlah proyek pembangkit listrik dan transportasi.
Tak hanya itu, Washington Post juga menyebutkan jika Tutut memiliki saham di bang BCA sebesar 16 persen.
Tak heran, kekayaan Tutut mencapai triliunan rupiah.
3. Taman Wisata Mekarsari
Soeharto juga meninggalkan warisan bisnis di bidang wisata.
Taman Wisata Mekarsari yang dibangun di lahan yang sangat luas ini dikelola oleh putri bungsu Soeharto, Siti Hutami Endang Adiningsih alias Mamiek Soeharto.
Selain taman wisata, Mamiek Soeharto juga mengelola bisnis di bidang perkebunan, transportasi, hingga pergudangan.
4. Supermarket
Supermarket menjadi salah satu bidang bisnis yang sukses dikelola oleh anak Soeharto.
Bisnis di bidang retail ini dikelola oleh putra Soeharto, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto.
Tommy Soeharto membuka supermarket grosir di Cibubur bernama GORO.
Supermarket tersebut berada di bawa naungan PT Berkarya Makmur Sejahtera.
Tommy Soeharto menjabat sebagao komisaris utama di perusahaan tersebut.
5. Properti dan perkebunan
Bukan hanya supermarket, Tommy Soeharto juga menjalankan bisnis di bidang perkebunan dan properti.
Pria kelahiran Jakarta 15 Juli 1962 ini menjalankan bisnis perkebunan cengkeh.
Sedangkan untuk properti, Tommy Soeharto memiliki sejumlah hotel yang dikelolanya.
Baca juga: Kabar Sandy Harun, Akui Nikah Siri dengan Tommy Soeharto, Tante Ricky Harun Sampai Rela Berkorban

Sukses menjalankan bisnis, kekayaan Tommy Soeharto ditaksir mencapai US$590 juta atau sekitar 8,1 triliun.
Tak heran kalau Tommy Soeharto disebut sebagai anak Soeharto yang memiliki kekayaan paling banyak.
Bidang properti sendiri tak hanya dikelola oleh Tommy Soeharto.
Putra ketiga Soeharto, Bambang Trihatmodjo, juga menjalankan bisnis properti.
Suami Mayangsari ini memegang PT Asriland.
Perusahaan tersebut bergerak di bidang properti, perdagangan, konstruksi, perhotelan, televisi swasta, transportasi hingga pekebunan.
Bambang Trihatmodjo adalah seorang pengusaha nasional pendiri PT. Global Mediacom Tbk.
Sumber: Intisari
Potret Lawas Darma Mangkuluhur di Pangkuan Soeharto, Kini Jadi Pengusaha dan Lamar Patricia Schuldtz |
![]() |
---|
Tata Cahyani Rayakan Ultah Ke-50, Mantan Tommy Soeharto Dipuji Awet Muda, Terungkap Profesinya |
![]() |
---|
Tata Cahyani Ultah ke-50, BCL hingga Raline Shah Beri Ucapan Selamat ke Mantan Istri Tommy Soeharto |
![]() |
---|
Tata Cahyani Ulang Tahun ke-50, Pesona Mantan Istri Tommy Soeharto Disorot: Masih Cantik Banget! |
![]() |
---|
Titiek Soeharto Ultah Ke-66, Prabowo Beri Ucapan, Pamer Momen Hangat Bersama Didit Hediprasetyo |
![]() |
---|