Kisah Pria Selalu Mimpi Aneh Setelah Ambil Pasir di Jabal Malaikat, Rela Umroh Lagi untuk Kembalikan

TRIBUNTRENDS.COM - Seluruh jamaah haji Indonesia dihimbau untuk tidak mengambil dan membawa pulang pasir dari Jabal Malaikat.

Jabal Malaikat adalah Gunung di Arab Saudi tempat turunnya ribuan Malaikat untuk membantu pasukan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menghancurkan pasukan Quraisy di Perang Badar.

Namun sayangnya, masih banyak jamaah haji yang mengambil pasir di Jabal Malaikat.

Seperti yang dilakukan, seorang pria ini, dia membawa botol berisi pasir di Jabal Malaikat di Arab Saudi.

Pria tersebut ternyata hendak mengembalikan pasir yang sempat ia ambil saat ke Tanah Suci beberapa waktu lalu.

Baca juga: Dari Melaka ke Mekkah, Remaja Lelaki Tunaikan Umrah setelah 2 Bulan Berkendara Sendiri Naik Motor

Dalam video yang diunggah akun TikTok @yumeihomekkah, memperlihatkan pria yang mengenakan kemeja dan sarung hitam itu menaburkan pasir yang disimpan dalam botol ke sekelilingnya.

“Mohon maaf, Jabal, pasir malaikat. Campur, kembalikan aslinya di sini, satu, dua, ya ini,” katanya dikutip TribunTrends, Rabu, (5/6/2024).

Dikatakan bahwa pria tersebut selalu bermimpi aneh setelah mengambil pasir dari Jabal Malaikat.

“Bapak ini mengambil pasir di jabal malaikat tapi selalu bermimpi,” tulis keterangan video.

Tak dijelaskan mimpi seperti apa yang dialami oleh pria itu.

Namun, pria tersebut tak tenang karena terus bermimpi aneh.

Dia akhirnya memutuskan untuk umroh kembali agar bisa mengembalikan pasir tersebut.

“Rela umroh kembali untuk mengembalikan pasirnya,” ujarnya.

Jabal Malaikat adalah gunung di Arab Saudi yang dikenal sebagai tempat turunnya ribuan malaikat untuk membantu pasukan Rasulullah SAW dalam Perang Badar.

Jemaah haji dan umroh memang dilarang untuk mengambil pasir dari Jabal Malaikat dan membawanya pulang ke Tanah Air.

Baca juga: SYL Umrah dan Kurban Pakai Uang Korupsi, Bagaimana Hukumnya? Ini Penjelasan Ustaz Khalid Basalamah

Larangan ini didasarkan alasan keagamaan dan etika yang penting untuk dipahami oleh para jemaah.

Ibnu Hazm Rahimatullah selaku ahli ilmu fikih dan sejarawan mengungkapkan mengambil tanah maupun batu dari suatu tempat yang halal.

Terlebih, jika tanah tersebut dimasukkan kembali ke tanah yang haram.

“Tidak dihalalkan mengeluarkan sedikitpun, baik tanah maupun batu (tanah) haram ke (tempat tanah) halal. dan Atha’ berkata: 'Dimakruhkan mengeluarkan tanah haram ke (tanah) halal atau memasukkan tanah halal ke (tanah) haram'."

Dalil tersebut diperkuat oleh isi dari kitab Al-Mausu’ah Al Fiqhiyyah bagian 17/195 menyebut Mazhab Syafi'i yang mengharamkan untuk memindahkan tanah dan batu di tanah haram ke suatu tempat yang halal.

Jika ada yang memindahkannya, maka harus dikembalikan ke tanah haram.

“Mazhab Syafi'i dengan jelas mengharamkan untuk memindahkan tanah dan batu di tanah haram serta apa yang dibuat dari tanahnya seperti kendi dan lainnya- ke (tanah) halal, maka (jika ada yang memindahkannya) harus dikembalikan ke tanah haram."

Baca juga: Kisah Khumaidi Katijan, Pemulung Asal Mojokerto Jatim Tahun Ini Berangkat Haji, Nabung dari Lama

Sejarawan asal Spanyol itu mengungkapkan kepada siapapun yang telah mengambil tanah haram itu hendaklah memohon ampun kepada Allah Swt atas perbuatannya.

Kemudian, orang tersebut harus mengembalikannya ke tempat haram yang memungkinkan.

“Barangsiapa yang sudah mengambil sesuatu dari tanah haram ke luar (tanah) haram, hendaklah dia memohon ampun kepada Allah ta'ala atas perbuatannya.

Kemudian dia harus mengembalikan ke tempat haram dimana saja jika (hal itu) memungkinkan.

Tidak harus dirinya yang mengembalikannya."

***

(TribunTrends/Jonisetiawan)