Breaking News:

Berita Viral

'Lihat Warga Dah Kumpul Mak' Ucap Maling di Koja Jakut saat Tertangkap, Minta Izin Telepon Ibu

MS (44) maling motor di Koja, Jakarta Utara masih sempat-sempatnya menelepon ibu sesaat sebelum digebuki warga.

Editor: Galuh Palupi
Instagram/jakut.info
Maling telepon ibunya saat tertangkap warga di Koja, Jakarta Utara 

TRIBUNTRENDS.COM - MS (44) maling motor di Koja, Jakarta Utara masih sempat-sempatnya menelepon ibu sesaat sebelum digebuki warga.

MS mengabari ibunya bahwa ia sudah tertangkap warga ketika hendak mencuri motor incaran.

Momen MS menelepon ibunya itu diunggah di Instagram @fakta.jakarta pada Rabu (8/5/2024).

Terlihat MS mengenakan baju tanpa lengan warna hitam.

Mukanya panik, tubuhnya penuh keringat.

Viral Maling di Jakut Video Call Ibunya Sebelum Dapat Salam Olahraga: Lihat Warga Sudah Kumpul Mak
Viral Maling di Jakut Video Call Ibunya Sebelum Dapat Salam Olahraga: Lihat Warga Sudah Kumpul Mak (Instagram/jakut.info)

Ia tak bisa berkutik karena dikepung oleh massa.

Baca juga: Anaknya Kelaparan, Pria di Jambi Nekat Maling Kotak Susu, Kini Dibebaskan, Polisi Beri Hadiah

MS pun tampak memegang smarphone nya dan melakukan panggilan video dengan ibunya.

Dirinya mengatakan jika sudah banyak yang berkumpul.

“Ini lihat warga sudah kumpul nih, mak,” ucap MS.

Dirinya juga menunjukkan kondisi sekitar kepada ibunya.

“Ini daerah mana ini bang?” tanya MS ke warga.

Waga lalu menjawab jika daerah itu adalah daerah Semper.

“Aku di Semper ini Mak,” ucapnya pada sang ibu.

Maling telepon ibunya saat tertangkap warga di Koja, Jakarta Utara
Maling telepon ibunya saat tertangkap warga di Koja, Jakarta Utara

MS lalu meminta ibunya untuk menelfon sosok bernama Firman.

Warga yang sudah emosi pun hendak memukuli MS.

Namun warga lain mencegah agar tak main hakim sendiri.

Baca juga: Aksi Kasir Minimarket Halangi Langkah Seribu Maling di Semarang, Kabur Bawa Sabun demi Susu Anak

Kemudian dalam video lain, tampak MS diberi salam olahraga oleh warga.

Warga pun sempat memberi minum pelaku.

Dilansir dari Kompas.com, insiden ini terjadi di Jalan Batu Tumbuh IV RT 05 RW 04, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara pada Senin (6/5/2024).

Hal ini dibenarkan oleh Kanitreskrim Polsek Koja AKP Alex Chandra.

MS diamankan warga setelah melakukan percobaan curanmor dengan temannya yang berinisial H dan D.

Aksi ketiga pelaku dipergoki oleh tiga warga.

H dan D berhasil kabur, sedangkan MS tertinggal.

Polisi pun berhasil mengamankan barang bukti dua buah mata kunci T dan sepeda motor milik korban OK (25).

Panik Dikejar & Diteriaki Maling, Dokter Dwi Tewas Kecelakaan, Sempat Chat Ayah: 'Pak Saya Takut'

Tragis nasib seorang dokter muda bernama Dwi Fatimahyen.

Dokter Dwi Fatimahyen diketahui meninggal dunia dalam kecelakaan tunggal saat dikejar-kejar warga dan polisi.

Saat itu, Dokter Dwi dikejar dan diteriaki maling mobil.

Baca juga: Pilu Nasib Dokter di Jambi, Panik Diteriaki Maling, Berujung Tewas Kecelakaan Kami Minta Keadilan!

Mendiang Dokter Dwi Fatimahyen semasa hidup
Mendiang Dokter Dwi Fatimahyen semasa hidup (Instagram via TribunJambi.com)

Padahal mobil yang ditumpangi Dokter Dwi, adalah miliknya sendiri.

Peristiwa nahas itu terjadi di Kecamatan Mestong, kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, Jumat (29/3/2024).

Pihak keluarga kini meminta keadilan, dan nama baik almarhumah dibersihkan, karena sudah banyak fitnah kepada dia sebelumnya.

Selain difitnah jadi pencuri mobil, ada juga yang menyebut Dwi Fatimahyen (29) dikejar-kejar karena melakukan tabrak lari.

Keluarga dr Dwi menyangkal. Mobil itu milik Dwi Fatimah, dan tidak ada kasus tabrak lari sebelumnya.

"Jika memang benar almarhumah mencuri mobil tolong dibuktikan, jika melakukan tabrak lari, siapa korbannya? tolong buktikan," kata Erwin, sepupu korban, yang berprofesi sebagai dosen.

Sebelum Tragedi Mestong

Erwin mengungkapkan, pada hari nahas itu, Dwi berangkat dari rumahnya di kelurahan Pasir Panjang, Kota Jambi mengendarai mobil seorang diri.

Dia pergi ke arah Muaro Sebapo dengan tujuan mencari ruko atau kios, yang ingin disewa untuk dijadikan klinik kecantikan.

Dwi ingin mengikuti jejak kakaknya yang juga seorang dokter di Bogor, yang telah memiliki bisnis klinik kecantikan.

Rencananya, dr Dwi membuka cabang di Jambi, kerja sama dengan kakaknya yang dianggapnya sudah sukses di klinik kecantikan.

Ketika sudah pulang dari survei ruko, dia ternyata dibuntuti oleh sejumlah orang.

Baca juga: Kisah Wanita Tewas Kecelakaan Gegara Dikejar Polisi, Sempat Dikira Maling, Orang Tua Minta Keadilan

Dwi sempat memberi kabar kepada ayahnya, Pasiman, melalui sambungan telepon.

Perempuan dalam posisi ketakutan saat menelpon orang taunya.

"Pak saya takut, saya dibuntuti orang," kata Dwi ke ayahnya, yang dikisahkan oleh Erwin.

Bapaknya meminta Dwi bergegas agar terhindar dari orang yang mungkin memiliki niat jahat itu.

Setelah menaikkan kecematan mobil, Dwi diteriaki tiga orang yang membuntutinya dengan sebutan maling.

Sambil berteriak-teriak, ketiga pria itu juga mengejar Dwi.

Mendengar itu, polisi yang ada di sana juga ikut mengejarnya.

"Korban ini orangnya cemasan, gugup.

Dikejar warga dan juga ada aparat, Dwi semakin ngebut, semakin tidak terkendali," terang Erwin.

Orangtua Dokter Dwi pilu anaknya tewas kecelakakan gegara diteriaki maling
Orangtua Dokter Dwi pilu anaknya tewas kecelakakan gegara diteriaki maling (YouTube Kompas TV)

Setelah itu akhirnya terjadi kecelakaan tunggal. Mobilnya menabrak bangunan. Dwi meninggal.

Erwin menyebut saat ini keluarga merasa terbeban karena ada fitnah yang terjadi mengiringi kepergian anaknya.

Erwin berharap pihak yang menarasikan dr Dwi bersalah agar melakukan klarifikasi ke media.

"Tujuannya biar nama baik beliau itu pulih, mengingat beliau sudah jadi almarhumah," kata Erwin.

Pasiman, ayah dari dokter muda yang tewas usai menabrak sebuah rumah warga di Muarojambi itu, tidak terima putrinya diteriaki maling.

Dia menuntut polisi mengusut tuntas kasus ini, menangkap dan mengadili orang telah menuduh anaknya mencuri.

"Saya minta pihak berwajib mengusut tuntas, mulai dari adanya orang yang meneriaki maling hingga yang membuat anak saya itu kecelakaan," tegasnya, Minggu (31/3/2024).

Baca juga: Niatnya Cari Ruko untuk Disewa, Wanita Ini Justru Dikira Maling, Dikejar Polisi hingga Kecelakaan

Pihak keluarga menyayangkan tuduhan tidak berdasar tersebut, yang berasal dari orang yang tidak bertanggungjawab.

Dia bilang mobil yang digunakan Dwi bukanlah mobil curian, dan bisa dibuktikannya melalui kepemilikan dokumen.

"Itu mobil anak saya, atas nama anak saya (korban).

Bukan maling seperti yang diteriakkan orang," ujar Pasiman.

Dia juga menuturkan, sebelum kejadian anaknya pamit dari rumah ijin mau ke rumah teman mau cari kontrakan usaha.

Alumni FK Unja

Dokter Dwi Fatimahyen merupakan alumni Fakultas Kedokteran Universitas Jambi.

Dia merupakan anak bungsu dari Pasiman-Nani, yang tinggal di Kelurahan Pasir Panjang, kecamatan Danau Teluk, Kota Jambi.

"Beliau lulus STR tahun 2018, sekarang berusia 29 tahun," kata Dr Erwin, sepupu korban, yang merupakan dosen di Fakultas Hukum Unja. (*)

TribunTrends.com/Tribun Jateng

Sumber: Tribun Jateng
Tags:
KojaJakarta UtaraInstagram
Berita Terkait
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved