Breaking News:

Berita Viral

Bak Pecundangi Kematian! Leher Wanita Ini Terpenggal Saat Kecelakaan Maut, Kini Masih Bertahan Hidup

Simak kisah seorang wanita yang berhasil pecundangi kematian, lehernya sempat terpenggal secara internal, kini masih bertahan hidup.

Penulis: Dhimas Yanuar NR
Editor: Dhimas Yanuar
ISTIMEWA
Simak kisah seorang wanita yang berhasil pecundangi kematian, lehernya sempat terpenggal secara internal, kini masih bertahan hidup. 

TRIBUNTRENDS.COM - Betapa ngerinya yang dirasakan oleh seorang wanita yang mengalami tabrakan mengerikan ini.

Kepolisian dan tim dokter setempat menyebut bahwa leher wanita ini sempat terpenggal secara internal.

Namun betapa beruntungnya, ia kini masih bisa bertahan hidup dan bisa berjalan kembali. 

Kini wanita itu sudah dapat bercerita tentang bagaimana dia secara ajaib selamat dari leher yang terpenggal secara internal saat terlibat dalam kecelakaan maut.

Sosoknya adalah Stephanie Ronan, dari North Carolina, Amerika Serikat.

Momen nahas itu terjadi ketika ia meninggalkan rumah temannya pada bulan September 2018 lalu.

Baca juga: Pria di Kupang Sayat Leher dan Cungkil Biji Mata Ibu Sendiri, Tetangga Histeris, Begini Kronologinya

Ia tak tahu ada sebuah truk yang menyeberang ke jalurnya dan menabrak mobilnya dengan kecepatan 80 kilometer per jam.

Insiden tabrakan maut ini menyebabkan mobil Stephanie tergelincir ke dalam selokan.

Ia mengaku menderita 'pemenggalan kepala bagian dalam', atau dalam istilah medis pemenggalan kepala atlanto-oksipital.

Untuk diketahui, pemenggalan kepala atlanto-oksipital adalah saat tengkorak dan bagian atas tulang belakang terpisah.

Leher Stephanie Ronan terpenggal saat kecelakaan maut, dari North Carolina, Amerika Serikat.
Leher Stephanie Ronan terpenggal saat kecelakaan maut, dari North Carolina, Amerika Serikat. (TikTok @therapywithstephanie1)

Namun kulit di sekitar leher tetap utuh, maka dari itu insiden ini disebut sebagai pemenggalan internal.

Seorang pasien disebut 'dipenggal' dari sudut pandang fungsi tubuhnya namun tidak tampak seperti itu secara eksternal.

Bahkan orang yang bisa bertahan hidup dari pemenggalan internal ini seringkali membutuhkan bantuan medis seumur hidup hingga lumpuh akibat cedera ini .

Cedera ini paling sering dikaitkan dengan kecelakaan kendaraan bermotor.

Menurut Stephanie, pengemudi truk tersebut diketahui dalam keadaan mabuk.

Stephanie kemudian membuka diri tentang kesembuhannya dan berbicara tentang bahaya mengemudi dalam keadaan mabuk.

Dalam sebuah artikel tentang pengalamannya untuk Newsweek, dilansir dari UniLada pada Selasa, (7/5/2024) Stephanie menulis:

"Saya mungkin tampak seperti kebanyakan wanita seusia saya."

"Tetapi saya harus menghadapi perjuangan yang tidak perlu dan tidak saya minta."

"Karena kecepatan dan jenis dampak yang ditimbulkan, tubuh saya tidak akan pernah sama."

"Saya masih ingat membuka mata dan merasa sangat panik saat berada di rumah sakit."

“Para ahli bedah trauma menyelamatkan hidup saya malam itu dengan memasang kembali perangkat keras di leher, tulang paha, tibia, kaki, dan tulang rusuk saya,”.

“Dampaknya juga menyebabkan salah satu mata saya juling, sehingga saya mengalami gangguan penglihatan.”

Ahli bedah menggunakan implan untuk memasang kembali tengkorak Stephanie ke bagian atas tulang punggungnya.

Dia kemudian harus menjalani fisioterapi ekstensif dan belajar kembali berjalan, namun menakjubkannya, kini dia bisa berjalan dan mengemudi lagi.

“Dengan terbatasnya rentang gerak di leher dan bahu saya, mengemudi lagi merupakan sebuah tantangan,” kata Stephanie.

"Saya harus bergantung pada pemantauan titik buta di mobil dengan kaca spion khusus."

Belum lagi Stephanie kini PTSD, di mana ia sering ketakutan saat menggunakan mobil.

"Sampai hari ini, saya masih merasakan sakit kronis dan stres akibat kejadian hari itu."

Stephanie kini menjadi sukarelawan di organisasi nirlaba Mothers Against Drunk Driving (Perkumpulan ibu-ibu melawan mengemudi dalam keadaan mabuk).

"Mengemudi dalam keadaan mabuk 100 persen dapat dicegah, orang memiliki pilihan untuk pulang dengan selamat dan harus menggunakannya," tutup Stephanie saat diwawancara.

(*)

(TribunTrends/Dhimas)

Tags:
leherterpenggalkecelakaanAmerika Serikat
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved