Berita Viral
Kisah Ilun, Bocah Nganjuk Jadi Pemulung Sepulang Sekolah untuk Bantu Orang Tua, Cita-citanya Mulia
Kisah seorang bocah berusia 11 tahun bernama Muhammad Ilun Zainul Huda asal Nganjuk yang rela jadi pemulung demi membantu kedua orang tuanya.
Editor: jonisetiawan
TRIBUNTRENDS.COM - Kisah seorang bocah berusia 11 tahun asal Nganjuk yang banting tulang demi membantu kedua orang tuanya.
Adapun bocah tersebut bernama Muhammad Ilun Zainul Huda.
Warga Desa Gejagan, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur harus banting tulang di usianya yang masih belia.
Bocah kelas tiga SDN 2 Gejagan itu setiap harinya mencari rongsokan dan barang bekas untuk membantu kedua orang tuanya.
Baca juga: Susah Bayar Kontrakan, Pasutri Tidur di Gerobak Pemulung, Kini Dapat Rumah Besar dari Mensos Risma
Aktivitas itu dijalani Ilun setiap pulang sekolah.
Dalam sehari, ia bisa memperoleh penghasilan antara Rp 12.000 hingga Rp 50.000.
“Kadang Rp 12.000, kadang Rp 15.000, paling besar Rp 50.000," ujar Ilun, Kamis (2/5/2024).
Ilun merupakan anak dari pasangan Muhammad Nur Huda (38) dan Binti Astutik (34).
Ia sudah melakoni aktivitas mencari rongsokan sejak menempuh pendidikan di Taman Kanak-kanak (TK) hingga kini duduk di bangku kelas tiga SDN 2 Gejagan.
Kendati hasil yang didapat tidak seberapa, kata Ilun, tapi ia merasa senang karena dapat membantu kedua orangtuanya yang juga bekerja sebagai pemulung.
"Saya senang karena dapat membantu orangtua.
Saya ingin kelak dapat membanggakan kedua orangtua," ucap bocah yang bercita-cita menjadi polisi itu.

Sementara ibu kandung Ilun, Binti Astutik, membenarkan bila anaknya memulung sepulang sekolah.
Aktivitas itu dilakukan bersama dengan dirinya.
Menurut Binti, ia sebenarnya terpaksa mengajak anaknya memulung dari siang hingga malam hari.
Baca juga: Nestapa Yayat Pemulung di Garut, 7 Kali Operasi Usus Bocor Tak Juga Sembuh, Perut Ditutupi Kresek
Akan tetapi dirinya tak memiliki banyak pilihan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
"Sebenarnya saya ingin buka usaha mi ayam, namun modalnya belum ada," tutur Binti.
Binti melanjutkan, ia mengaku tidak malu mengajak anaknya untuk mengais rezeki.
Justru ia merasa bangga karena dapat melatih mental dan kemandirian anaknya.
"Saya enggak malu cari rongsokan, karena ini melatih mental dan kemandirian Ilun," pungkasnya.

Dapat bansos PKH
Kepala Desa Gejagan, Dedy Nawan Mardiaz Krisna, membenarkan bahwa Ilun kerap membantu sang ibu mencari rongsokan.
“Memang pekerjaan ibunya memulung, kadang anaknya (Ilun) ikut,” jelas Dedy.
Baca juga: Ibu Sudah Meninggal, Bocah di Papua Datangi Rumah Suster, Tubuhn Gemetar, Tahan Tangis: Saya Lapar
Dedy menegaskan, keluarga pasangan Muhammad Nur Huda (38) dan Binti Astutik (34) mendapatkan berbagai bantuan sosial dari pemerintah, salah satunya bantuan Program Keluarga Harapan (PKH).
“PKH sudah dapat, terus bantuan rumah tangga miskin untuk siswa SD dapat, dapat semuanya kok.
Untuk bapaknya (Ilun) di rumah ya serabutan,” bebernya.
Menurut Dedy, ia sebenarnya sudah berkali-kali meminta Binti untuk tak mengajak anaknya mencari rongsokan. Namun permintaan itu tak diindahkan oleh Binti.
Binti, kata Dedy, beralasan tetap mengajak anaknya mencari rongsokan karena di rumah tidak ada yang menjaga anaknya tersebut.
***
Sumber: Kompas.com
Sakit Hati Ditinggal Suami, Wanita di Lubuklinggau Bakar Rumahnya yang Ternyata Sudah Dibeli Orang |
![]() |
---|
Viral Sosok Siswa Pamerkan Porsi Semangka 'Setipis Tisu' di MBG, Langsung Banjir Komentar |
![]() |
---|
Dari Antar Pesanan ke Maut: Kronologi Ojol Terlindas Rantis, Roda Besi Brimob Hentikan Napas Affan |
![]() |
---|
Roda Besi Brimob Renggut Nyawa Ojol, Teriakan Berubah Tangisan, Kapolri Tunduk Meminta Maaf |
![]() |
---|
Malam Mencekam di Jakarta, Ojol Terlindas Rantis Brimob saat Demo, Video Amatir Viral di Medsos |
![]() |
---|